Loading...

Pembahasan Khulafa ar-Rasyidin (Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib) - Sejarah Peradaban Islam (Halimatus Sa'diyah) A3


Khulafa Ar Rasyidin

1. Usman bin Affan

a. Biografi Usman bin Affan

Usman bin Affan ibn Abdi Manaf ibn Qushay Al-quraisy, beliau lahir di makkah pada tahun Ke-5 setelah kelahiran rasulullah SAW. Beliau termasuk assabiqunal al-awwalun yaitu orang yang pertama kali masuk Islam, dan menjadi khalifah yang ketiga setelah abu bakar dan umar bin khatab [1] .

Usman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah yang ketiga dalam Khulafaur Rasyidin beliau di kenal sebagai pedagang yang kaya raya dan handal dalam bidang ekonomi namun sangat dermawan, banyak bantuan ekonomi yang di berikannya kepada umat Islam di awal dakwah islam, ia mendapatkan julukan dzun nurain yang berarti memiliki dua cahaya julukan ini didapat karena usman telah menikahi kedua putri rasulullah yaitu Ruqayyah dan Ummu kultsum.


Salah satu keistimewaan lain yang dimiliki Usman , menurut Abbas Mahmud Al-Akkad adalah penguasaannya atau mahirnya dalam ilmu bahasa Arab pada zaman jahiliyah , di antaranya itu ada ilmu keturunan, perumpamaan-permpamaan, berita-berita dan peperangan, ia juga bisa menentukan kapn waktu dalam prjalanan perdagangan pada zaman masyarakat pada waktu itu.

Perjuangan dan Pengorbanan umar tidak hanya terbatas pada moral semata, akan tetapi juga di wujudkan dalam bentuk material yang banyak di sumbangkan nya Untuk mendukung kaum muslimin.

b. Kondisi sosial politik masa usman

Seorang tokoh yahudi yang mendengki terhadap Islam dan pura-pura masuk Islam bernama Abdullah bin Saba' sangat memainkan perannya sehingga timbul fitnah di masa-masa kekhalifahan usman ra, provokator ini berhasil memfitnah usman dengan fitnah-fitnah yang keji dan berhasil pula menghasut orang-orang yang berwatak keras yang belum mantap imannya,minim ilmu, fanatik terhadap suatu pendapat, serta berlebih-lebihan dalam agama, yaitu orang-orang khawarij untuk berkonspirasi kepada seorang sahabat utama usman yang telh dijamin masuk surga. Hal ini didukung oleh perubahan sosial di masyarakat islam ketika itu dengan adanya orang-orang yang masuk islam saat perluasan wilayah,namun tidak seiring dengan pemahaman yang benar tentang islam itu sendiri kepada mereka.

Berikut beberapa tuduhan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab kepada Usman bin Affan:

a.Nepotisme, bahwa usman dituduh mengganti tokoh-tokoh sahabat dengan keluarganya yang derajatnya lebih rendah.

b.Tuduhan usman banyak memberi kepada kerabatnya

c. Tuduhan bahwa Usman mengusir Abu Dzar.

Dalam sejarah usman sering dikatakan sebagai kholifah yang nepotisme, Hal ini didasari pada orang-orang dekat dari keluarga usman yang diangkat menjadi pejabat penting. Masa pemerintahan usman, wilayah kekuasaan islam sudah bertambah luas oleh karena itu usman perlu mengangkat orang-orang yang dapat di percaya dan setia terhadap pemerintahan pusat [2] .

c. Akhir riwayat usman bin affan

Pemberontakan itu kembali lagi ke madinah, mereka mengepung kediaman usman bin affan, usman segera mengirimkan utusan kepada para gubernurnya meminta kepada mereka untuk mengirimkan pasukan ke madinah.

Maka terjadiah anarkisme di Madinah usman meminta kepada para sahabat yang berada bersama nya agar tidak memerangi kaum pemberontak itu. Dia meminta mereka secara terus-menerus untuk tidak melakukan itu. Sebab, dia menginginkan agar tidak terjadi suatu pertumpahan darah yang di sebabkan oleh dirinya.

Ada kabar bahwa pasukan bantuan akan segera tiba ke madinah yang pembuat pemberontak itu takut dan khawatir mereka kemudian memasuki rumah usman dengan cara melompati pagar rumahnya. Mereka membunuh usman saat membaca al-qur'an dengan pedang dan merampok harta baitul mal, maka terjadilah takdir Allah yang telah direncanakan. Persis apa yang disampaikan rasulullah Saw, perihal kematian usman yang syahid nantinya. Peristiwa ini terjadi pada hari jum'at tanggal 17 Dzulhijjah 35H/656M. Dan usman di makam kan di perkuburan Baqi (Madinah) [3] .

2. Ali bin Abi Thalib

a. Biografi

Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Khilab Al-Quraisyi. Dilahirkan di makkah 10 tahun sebelum kerasulan Muhammad dan ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Abdul Manaf. Yang menarik tentang Ali adalah ia orang pertama dari bani Hasyim. karena itulah terkumpul padanya sifat-sifat mulia bani Hasyim, seperti kecerdasan, kemurahan keberanian dan kewibawaan . [4]

pada tahun 603M. Ali termasuk keturunan Bani hasyim. Ali merupakan saudara sepupu dari nabi muhammad SAW dari kakek abdul munthalib ali menikahi putri rasulullah, fatimah pada tahun kedua hijriah. Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai 3 putera dan 2 puteri yaitu hasan, husen, muhsin,zaenab dan umu kulsum.

Ali memiliki fisik dan wajah yang tampan sehingga beliau mendapat gelar karramallahu wajhah yang artinya adalah allah menghormati wajah dirinya. Beliau memiliki kulit sawo matang, kepala botak, matanya lebar dan hitam, pundak lebar dan kuat, tangannya dan lengannya kuat, badannya besar hampir gemuk dan tubuhnya tinggi dan tidak pendek.

Sejak awal perjuangan dakwah islam di makkah ali selalu mengikuti jejak rasulullah sehingga ali dapat mengetahui segata rintangan dan hambatan yang dilakukan oleh kaum kafir makkah terhadap perjuangan nabi dan kaum muslimi. Ali bin abi thalib adalah orang yang pertama kali masuk islam dari golongan anak-anak.

b. Proses bai'at sebagai khalifah

Pemilihan baiat ali bin abi thalib sebagai khalifah ke empat juga berbeda dengan pembaiatan khalifah sebelumnya. Ali bin abi thalib di angkat sebagai khalifah atas desakan para pemberontak yang membunuh usman bin affan setelah berulang kali ali bin abi thalib akhirnya bersedia di pilih melalui suara di dalam masjid. Musyawarah dilakukan tidak sampai menunggu para cerdik pandai madina yang sedang berkunjung ke wilayah kembali. Sehingga ali bin abi thalib di baiat pertama oleh talhah, zubair dan sa'at serta di ikuti oleh kaum muhajirin dan anshor lainnya.

Ada perbedaan antara pembaiatan ke khalifaan ali dengan pemilihan abu bakar dan usman. Jika dalam dua pemilihan yang terdahulu pada awalny terdapat sejumlah orang yang menentang, namun setelah calon terpilih dan di putuskan ebagai khalifah orang-orang tersebut menerimanya dan ikut berbaiat serta menyatakan kesetiaannya, termasuk ali, baik terhadap abu bakar maupun terhadap usman berbeda dengan pertengtangan yang terjadi pada zaman pemilihan khalifah ali.

c. Proses perang melawan mu'awiyah bin abi sufyan

Sejak Usman naik ke tampuk pimpinan kekhalifaan, khususnya enam Tahun kedua masa pemerintahannya sedikit demi sedkit ia memulai menunjuk sanak saudaranya Untuk menduduki jabatan-jabatan penting serta memberikan keistimewaan lain kepada kepada mereka hingga menimbulkan protes-protes dari rakyat umum. Mu'awiyah di masa khalifah Umar hanya sebagai wali Damsyik, oleh Usman di beri kekuasaannya, bahkan Usman memberikan keistimewaan kepada Mu'awiyah dengan mengangkatnya menjadi gubernur suatu daerah dalam jangka waktu yang sangat panjang dan teerus menerus dalam selama 12 tahun, yaitu sepanjang masa khalifah Usman [5] .

Setelah terbunuhnya khalifah usman bin affan, ali bin abi thalib di angkat sebagai khalifah, tetapi penerimaan seluruh kekhalifahan islam sangatlah sulit di dapat. Ali bin abi thalib ra,berkata tentang dirinya yang di angkat umat islam sebagai khalifah itu merasa agak kurang senang sebab di antaranya ada yang membunuhi utsman bin affan, sekarang meraka berada disisi pendukungnya agar bisa membaiatnya [6] .

d. Proses perang melawan thahla dan zubair

Gerakan oposisi terhadap Ali ini mulai timbul, dimulai dari Aisyah,, Thalhah dan Zubair. Aisyah tiba di Madinnah sekembalinya dari Makkah mengetahui bahwa ali telah di baiat ia lalu berkata kepada Abdullah"sekali-sekali hal ini tidak boleh terjadi, Usman telah terbunuh secara aneh. Demi Allah saya akan menutut bela".

Setelah Usman bin Hunaif, amir Basrah yang di angkat oleh Ali mendengar bahwa tentara yang dipimpin oleh aisyah akan datang, ia mengutus dua orang utusan Untuk menyambut mereka di luar kota dan menanyakan maksud kedatangan mereka ke Barsah, dan maksud dari kedatangan mereka

Untuk Untuk mengumpulkan kaum muslimin bersama-sama menuntup pembalaan terhadap pembunuh-pembunuh Usman.

Setelah Ali mendengar hal ini, ia memerintahkan bala tentaranya menuju Basrah. Terjadilah peperangan yang sangat hebat antara Ali dan para tentaranya di satu pihak dan aisyah dengan tentaranya di satu pihak dan Aisyah dengan tentaranya dilain pihak, perang ini di sebut dengan perang Jamal (unta), karena Aisyah memimpin perang dengan mengendarai unta dalam pertempuran di dalam pertempuran ini pasukan Aisyah, Thalhah dan Zubair dapat di kalahkan oleh pasukan Ali. Setelah peperangan berakhir semua orang mengakui kekhalifaan Ali.

DAFTAR PUSTAKA

Franciesco Gabrielli, Muhammad and The Conquest of islam, Toronto: Mc. Craw Hill, 1968 dalam buku Zakki Fu'ad, Sejarah Peradaban Islam, Surabaya, 2016.

Al-Usairy.Ahmad , Sejarah Islam, Jakarta: Akbarmedia. 2003.

FatahSyukur NC,Sejarah Peradaban Islam, Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra, 2009.



[1] Franciesco Gabrielli, Muhammad and The Conquest of islam (Toronto: Mc. Craw Hill, 1968), h. 94 dalam buku Zakki Fu'ad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: 2016) h. 81.

[2] FatahSyukur NC,Sejarah Peradaban Islam,(Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra, 2009), cet.1,hal.55

[3] Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbarmedia. 2003),cet.1.hal170-171

[4] Abbas Mahmud al-Aqqad, Abqariyatul al imam Ali, Trj. Bustani A Gani, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979),hal. 14. dalam buku Zakki Fu'ad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: 2016) h. 94.

[5] Ibn Atsir, al-Kamil fi at-tarikh (Beirut: Dar as-Sadr, 1965), hal. 20 dalam buku Zakki Fu'ad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: 2016) h. 98

[6] Riwayat hakim dalam "mustadrak".


Download Link




Download File Khulafa ar-Rasyidin (Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib) (Format Docx.)
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku



Previous
Next Post »

Gunakan Tampilan : Mode Desktop | Mode Desktop

iklan banner