Loading...

MAKALAH IMAN KEPADA PARA RASUL - Aqidah Ilmu Kalam




IMAN KEPADA PARA RASUL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
 “Akidah Ilmu Kalam

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. KH. Ali Mas’ud, M.Ag, M.Pd
M. Fahmi, S.Pd.I, M.Hum, M.Pd
Disusun oleh :
Achmad Zaynuri                     (D91218113)

Muhammad Jamaluddin         (D71218085)
Nikmatul Izzah                       (D71218089)
Siti Imroatul Khasanah           (D71218100)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah Ilmu Kalam.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah Ilmu Kalam dengan tujuan agar kita dapat mengetahui tentang iman kepada para rasul.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan tambahan, baik bagi kami pribadi maupun bagi masyarakat luas. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada M. Fahmi, S.Pd selaku dosen pengampu kami, kami meminta saran  masukannya guna perbaikan pembuatan makalah kami di masa mendatang. Tidak lupa juga kami mengharapkan kritik dan juga saran dari pembaca.






Surabaya, 19 September 2018


Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar      ............................................................................................... i
Daftar isi  ............................................................................................................ ii....
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang            .................................................................................... 1
Rumusan masalah                ................................................................................ 1
Tujuan                                                                                                                  1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Nabi dan Rasul     ............................................................................3
Sifat- Sifat Nabi dan Rasul    .............................................................................3
Tugas-tugas Nabi dan Rasul     ..........................................................................9
Tanda kerasulan dan kenabian Muhammad SAW   ...........................................9
Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir    .........................................13
Mukjizat Nabi Muhammad SAW     ..................................................................17

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan      ...................................................................................................21
Saran       .........................................................................................................................21
Daftar Pustaka     ................................................................................................22




BAB I
PENDAHULUAN


A.           Latar Belakang

Manusia adalah hamba Allah SWT yang paling sempurna, karena Allah telah memberikan akal pikiran kepada manusia. Namun, dengan akal yang terbatas, manusia sering kali berselisih, bermusuhan, berdebat, salig membenci, saling memaki satu sama lain, saling mencela terhadap saudaranya sendiri, bahkan saling mengkafirkan sehingga tidak mampu membuat pedoman hidup yang baik pada kehidupan manusia untuk kebahagiaan yang di ridhoi Allah.
Maka dari itu Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul-Nya untuk memperbaiki sifat buruk dalam kehidupan manusia agar menuju ke jalan kebenaran yang di ridhoi-Nya. Tugas mereka sangatlah berat dan hanya hamba-hamba Allah yang sanggup melakukan hal itu sebagai Nabi dan Rasul atas seizin Allah.

B.            Rumusan Masalah
1.              Apakah Pengertian Nabi dan Rasul ?
2.             Apa saja Sifat- Sifat Nabi dan Rasul?
3.             Apa saja Tugas-tugas Nabi dan Rasul?
4.             Bagaimana Tanda kerasulan dan kenabian Muhammad SAW?
5.             Bagaimana Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir?
6.             Apa saja Mukjizat Nabi Muhammad SAW?

C.           Tujuan
1.             Mengetahui dan memahami Pengertian Nabi dan Rasul
2.             Mengetahui dan memahami Sifat- Sifat Nabi dan Rasul
3.             Mengetahui dan memahami Tugas-tugas Nabi dan Rasul
4.             Mengetahui dan memahami Tanda kerasulan dan kenabian Muhammad SAW
5.             Mengetahui dan memahami Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir
6.             Mengetahui dan memahami Mukjizat Nabi Muhammad SAW



BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi adalah seseorang berjenis kelamin pria yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri, tanpa ada kewajiban untuk menyampaikan wahyu kepada orang lain.
Sedangkan Rosul dari kata “risalahyang berarti penyampaian.
Rosul adalah seseorang berjenis kelamin pria yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya dan diwajibkan untuk menyampaikan kepada orang lain atau umatnya.
Dalam hadist At-Turmudzy diriwayatkan: Dari Abi Zar رضي الله عنه bahwa Rasulullah bersabda keika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124 ribu) nabi” “Lalu berapa jumlah Rosul diantara mereka?” Beliau menjawab: “Tiga ratus dua belas(312)” (HR At-Turmudzy)[1]


B.            Sifat- Sifat Nabi dan Rasul
1.    Sifat-Sifat Wajib Bagi Nabi dan Rasul
Nabi dan Rasul memiliki sifat-sifat kesempurnaan dengan tujuan untuk menguatkan risalah yang dibawa. Maka Allah telah menganugerahkan kepada mereka 4 sifat kesempurnaan bagi nabi dan rasul, yaitu : [2]
        a)             Siddiq  (Jujur)
Siddiq berarti benar dan perkataan dan perbuatan. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pembohong yang suka berbohong.Setiap rasul pasti jujur dalam ucapan dan perbuatannya. Apa apa yang telah disampaikan kepada manusia baik berupa wahyu atau kabar harus sesuai dengan apa yang telah diterima dari Allah tidak boleh dilebihkan atau dikurangkan. Dalam arti lain apa yang disampaikan kepada manusia pasti benar adanya, karena memang bersumber dari Allah.Sebagai bukti atas kebenaran para rasul, mereka telah dibekali dengan mukjizat mukjizat yang harus diyakini oleh setiap muslim kebenaranya. Dan tidak mungkin harus diyakini dan diteladani jika mereka (para rasul) itu tidak jujur. Tentu setelah itu apa yang telah diperintahkan Allah melalui perantaraan para rasul, kita sebagai muslim harus mengikuti dengan ta’at dan apa yang dilarang Allah kita tinggalkan.
Allah berfirman:
فَانتَهُواْ عَنْهُ  نَهَاكُمْ وَمَا هُ فَخُذُو الرَّسُولُ آتَاكُمُ وَمَآ
Artinya: ”Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah,” (al-Hasyr, 7) [3]
        b)            Amanah (Dipercaya)
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pengkhianat yang suka khianat.Amanah berarti bisa dipercaya baik dhahir atau bathin. Sedangkan yang dimaksud di sini bahwa setiap rasul adalah dapat dipercaya dalam setiap ucapan dan perbuatannya. Para rasul akan terjaga secara dhahir atau bathin dari melakukan perbuatan yang dilarang dalam agama, begitu pula hal yang melanggar etika.
Allah berfirman:
أَمِينٌ رَسُولٌ لَكُمْ إِنِّي
Artinya: “Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,” (asy-syuara’ 143) [4]
Maka hal yang muhal atau mustahil jika rasul itu terjerumus ke dalam perzinahan, pencurian, meminum minutan keras, berdusta, menipu dan lain sebagainya. Rasul tidak mungkin memiliki sifat hasud, riya’, sombong, dusta dan sebagainya.
        c)             Tabligh (Menyampaikan)
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul menyembunyikan dan merahasiakan wahyu / risalah Alaah SWT.Sudah menjadi kewajiban para rasul untuk menyampaikan kepada manusia apa yang diterima dari Allah berupa wahyu yang menyangkut didalamnya hukum hukum agama. Jika Allah memerintahkan para rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia, maka wajib bagi manusia untuk menerima apa yang telah disampaikan dengan keyakinan yang kuat sebagai bukti atau saksi akan kebenaran wahyu itu.
Allah berfirman
حَسِيباً بِاللَّهِ وَكَفَى اللَّهَ إِلاَّ أَحَداً يَخْشَوْنَ وَلاَ وَيَخْشَوْنَهُ اللَّهِ رِسَالاَتِ يُبَلِّغُونَ الَّذِينَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.” (al-Ahzab, 39). [5]
Hal ini bisa dikiyaskan bahwa jika Allah memberikan wahyu kepada para rasul untuk tidak disampaikan atau dirahasiakan kepada manusia, maka tidak wajib bagi manusia untuk mempelajarinya. Sedangkan menyampaikan adalah hal yang wajib dan menyembunyikan adalah hal yang terlaknat dan tercela.
        d)            Fathonah (Cerdas)
Fathonah adalah cerdas, pandai atau pintar. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan strategi khusus agar wahyu yang tersimpan didalamnya hukum hukum Allah dan risalah yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia. Karena itu, seorang rasul wajib memiliki sifat cerdas. Kecerdasan ini sangat berfungsi terutama dalam menghadapi orang-orang yang membangkang dan menolak ajaran Islam.Maka diharuskan bagi kita untuk meyakinkan bahwa para rasul itu adalah manusia yang paling sempurna dalam penampilan, akal, kekuatan berfikir, kecerdasan dan pembawaan wahyu yang diutus pada zamannya. Kalau saja para rasul itu tidak sesuai dengas sifat sifatnya maka mustahil manusia akan menerima dan mengakuinya. Sifat sifat itu merupakan satu hujjah bagi mereka agar apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik.
Allah berfirman:
قَوْمِهِ عَلَى إِبْرَاهِيمَ آتَيْنَاهَآ حُجَّتُنَآ وَتِلْكَ
Artinya : “Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.” (al-An’am, 83) [6]

2.    Sifat-Sifat Mustahil Bagi Nabi dan Rasul
Adapun kebalikan dari sifat sifat wajib para rasul adalah sifat sifat mustahil yaitu :
         a)             Kidzib
Mempunyai arti bohong atau dusta, Sifat ini merupakan sifat yang tidak mungkin di miliki oleh para nabi dan rosul karena mereka senantiasa dijaga oleh Allah SWT. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat amanah.
         b)             Khianat
Artinya tidak dapat dipercaya, Mustahil bagi para nabi dan rosul memiliki sifat khinat karena mereka adalah utusan Allah yang terjaga guna menyampaikan wahyu Allah kepada umatnya. Jadi sangat mustahil atau tidak mungkin mereka memiliki sifat ini. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat amanah.
         c)             Kitman
Kitman mempunyai arti menyembunyikan wahyu, Seperti telas dijelaskan diatas nabi dan rosul merupakan manusia pilihan Allah SWT untuk menyampaikan risalah kepada umat mereka jadi sangat tidak mungkin mereka memiliki sifat menyembunyikan wahyu. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat tabligh.
         d)            Jahlun/baladah
Jahlun mempunyai arti bodoh, Para Nabi dan Rasul Allah merupakan manusia pintar yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan agama-Nya kepada manusia dan melakukan berbagai tindakan kebaikan agar mereka bisa menjadi suri tauladan bagi umatnya. Sehingga sangat tidak mungkin mereka mempunyai sifat jahlun atau bodoh.

3.    Sifat Jaiz Bagi Nabi dan Rasul
Allah telah mengutus para rasul kepada manusia dan telah dihiasi dengan sifat kesempurnaan melebihi makhluk Allah yang lain, namun mereka tidak akan terlepas dari fitrah kemanusian yang ada dalam dirinya. Seorang rasul tetaplah sebagai seorang manusia biasa yang berprilaku sebagaimana manusia. Adapun sifat Jaiz bagi para nabi dan rasul adalah Al-A’roodlu Al-Basyariyah. Seperti yang di sebutkan dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum”. (QS. Al-Mukminun/23:33) [7]
Sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul ada dua, yaitu: [8]
   a.             Ismaturrasul
Orang yang terjaga atau terlindungi dari dosa dan salah dalm kemampuan pemahaman agama, ketaatan dan menyampaikan wahyu Allah SWT.
   b.             Iltizamurrasul
Orang orang yang selalu komitmen dengan apapun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah allah meskipun untuk menjalankan perintah Allah harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya.


C.           Tugas-tugas Nabi dan Rasul

Allah SWT mengutus para Rasul kepada umat manusia dengan membawa tugas-tugas tertentu. Adapun tugas-tugas yang Allah berikan kepada para Rasul antara lain sebagai berikut:

1. Menegakkan Kalimat tauhid (kalimat : Laa ilaaha illallaah)
Firman Allah SWT didalam kitab suci Al-Qur’an : "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku maka sembahlah Aku."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 25)

2. Menyeru manusia untuk menyembah hanya kepada Allah.
Firman Allah SWT didalam kitab suci Al-Qur’an : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan : “Sembahlah Allah saja dan jauhilah thoghut….” (QS. An-Nahl: 36)

3. Membawa Rahmat
Allah SWT berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

4. Memberikan petunjuk kejalan yang benar
Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan…” (QS. Fathir: 24)

5. Memberi peringatan kepada manusia
Allah SWT berfirman : “Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul itu, melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan …” (QS. Al-An’am: 48)

6. Memberi suri teladan yang baik
Nabi Muhammad SAW bersabda :“Sesungguhnya aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad)


D. Tanda kerasulan dan kenabian Muhammad SAW

1. Bisyarat (Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya) – البشارات
Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an telah memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad SAW sebelum beliau dilahirkan, bahkan kitab-kitab tersebut telah mengabarkan sifat-sifat pribadi Nabi Muhammad, ciri-ciri negeri tempat kemunculannya, keadaan kaumnya, dan kapan (waktu) beliau diutus. Allah SWT berfirman: yang artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.” (Al-A’raf: 157) [9]
Para Ahbar (ulama Yahudi) dan Qissis (pendeta Nasrani) terdahulu telah memberikan berita gembira dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau diutus. Allah SWT berfirman membujuk dan mengingatkan orang-orang Arab musyrik yang telah mendengar berita ini dari ulama Bani Israil agar mereka beriman: “Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?” (Asy-Syu’ara: 196) [10]
Ketika Nabi Muhammad SAW benar-benar diutus oleh Allah SWT, sebagian mereka dan ahli kitab pun beriman kepada beliau dan yang lainnya tetap kafir. Dan alasan terbesar keimanan mereka adalah kesesuaian bisyarat yang mereka dapatkan dalam Taurat Dan Injil dengan pribadi Rasulullah SAW.

2. Mukjizat – المعجزات
Tidak ada seorang nabi yang diutus oleh Allah melainkan diperkuat dengan mukjizat. Mukjizat itu ada yang berupa fisik (hissiah) dan ada yang berbentuk ma’nawiyah.

a.    Mukjizat hissiyah – حسية
Contoh mukjizat hissiah yang diberikan kepada Nabi Muhammad di antaranya; menangisnya kayu kurma (mimbar) Rasulullah ketika Rasul pindah ke mimbarnya yang baru,  berdzikirnya batu-batu kerikil yang ada di genggaman Rasul,  keluarnya air dari sela-sela jemari beliau sehingga semuanya dapat meminumnya, memperbanyak makanan yang sedikit sehingga cukup untuk banyak orang, menyembuhkan dengan izin-Nya orang-orang yang beliau doakan, berbicara dengan pohon dan kesaksian pohon itu atas kerasulannya, dan momen-momen lain yang menakjubkan dll.

b.    Mukjizat ma’nawiyah (mukjizat al-Qur’an) – معنوية(القران)
Allah SWT telah mengutus Muhammad SAW dengan membawa sebuah Kitab dari-Nya yang mengandung mukjizat, ayat-ayat, dan bukti-bukti yang nyata kebenaran risalah ilahiyyahnya. Mukjizat Qur’aniyah ini di antaranya sebagai berikut:

1.                  mukjizat dalam kefasihan lafalnya, uslub(cara penyampaian) nya, dan tarkib (susunan kata dan kalimat) nya. Al-Qur’an telah menantang semua manusia dan jin untuk membuat semisalnya. Firman Allah SWT: Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (Al-Isra: 88)

2.                   Al-Qur’an di antaranya berisi akhbar ghaibiyyah (berita-berita ghaib) tentang masa lalu yang jauh, juga tentang berita masa depan yang kemudian telah terjadi dan masih terus akan terjadi di waktu mendatang. Allah SWT berfirman: “Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Hud: 49)

3.                  Mukjizat dalam mempengaruhi jiwa manusia. Jika Anda membacanya Anda akan merasakan pengaruh besar itu dalam jiwa Anda dan ada perasaan bahwa yang sedang berbicara kepada Anda adalah Allah SWT. Ta’tsir (pengaruh) Al-Qur’an terhadap jiwa ini akan semakin kuat dengan peningkatan tadabbur dan tafakkur terhadap ayat-ayatnya.

4.                  Al-Qur’an adalah mukjizat karena kandungan petunjuk dan hukum-hukumnya yang terbukti telah berhasil mencetak umat terbaik bagi manusia dan kemanusiaan. Firman Allah SWT: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali Imran: 110)
Sebuah hal yang mustahil bila seorang ummiy dari padang pasir yang tidak dapat membaca dan menulis dapat mendatangkan sendiri sistem hidup, hukum-hukum dan petunjuk yang mampu memproduk generasi terbaik sepanjang zaman, lalu mereka menjadi hakim dan pemimpin dunia yang terdiri dari berbagai bangsa dengan berbagai budaya dan peradabannya masing-masing.

5.                  Al-Qur’an adalah mukjizat karena kandungan keilmuannya dan pengungkapannya atau isyaratnya terhadap hakikat ilmiyyah alam semesta. Seiring kemajuan zaman semakin terungkap kebeznaran dan keakuratan informasi Al-Qur’an.

6.                  Al-Qur’an adalah mukjizat karena telah mendatangkan berbagai hal yang agung lewat lisan seorang ummiy yang tidak dapat membaca dan menulis. Allah SWT menyifati Rasulullah SAW di depan musuh-musuhnya maupun para pengikutnya: “Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu).” (Al-Ankabut: 48). Dukungan Allah SWT dalam bentuk lain kepada Rasulullah SAW yaitu awalnya hanya sedikit orang-orang yang beriman kepada Muhammad SAW dan mereka disakiti bahkan diperangi karena keimanan mereka oleh orang-orang musyrik. Kemudian Allah SWT mendukung beliau dengan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuh dakwah dengan mengirimkan malaikat, rasa kantuk yang menimbulkan kedamaian, mengirimkan angin, dan bantuan lain yang disaksikan sendiri oleh orang-orang kafir. Mereka yang objektif berkata: “Tidak ada yang melakukan ini kecuali Allah SWT.”
Ketika Rasulullah SAW menampakkan mukjizatnya banyak orang-orang yang tadinya kafir dan memusuhinya berubah menjadi beriman dan berjihad dengan harta dan jiwa mereka demi meninggikan kalimat Allah SWT. Allah berfirman : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.” (Fushshilat: 53)

E.     Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir

Nabi yaitu manusia yang dipilih Allah SWT untuk menerima wahyu-Nya dan agar di sampaikan kepada umatnya. Dan salah satu bukti/dalil bahwa Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yakni terjemahan dari Q.S. Al Ahzab (33) ayat 40 : “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. Dari terjemahan ayat tersebut menjelaskan hakikatnya Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthallib adalah bapak seluruh manusia tidak hanya menjadi bapak bagi orang Jazirah Arab saja dan beliau menjadi Rosululloh dan nabi terakhir yang pastinya bertugas menyampaikan wahyu yang diterima dari Allah.
Ibnu Abbas, sahabat sekaligus ahli tafsir terkemuka di zaman Nabi mengomentari ayat di atas, "Seolah-olah Allah berkehendak dengan firmanNya, kalaulah Allah tidak menutup nabi-nabi dengan kenabian Muhammad, seolah Allah berfirman, pasti Aku jadikan seorang Nabi di antara anaknya. Tapi Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu. Kenapa tidak menjadikan salah satu anak Muhammad sebagai Nabi dan Rasul karena memang Allah berkehendak Muhammad sebagai Nabi terakhir.” Salah satu logika yang digunakan Ibnu Abbas adalah bukti sejarah yang menunjukkan bahwa tiga putra beliau; dua dari khadijah, pertama, Qasim, sehingga beliau SAW dipanggil Abul Qasim, lahir sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan meninggal dalam usia 2 tahun. Kedua, Abdullah yang dijuluki Ath-Thayyib dan Ath-Thahir karena ia dilahirkan dalam Islam meninggal dunia setelah lahir beberapa hari. Ketiga, putra dari Mariah Qibtiyah bernama Ibrahim meninggal dalam usia 16-18 bulan (Al-Wafa, halaman 536-537). Kalaulah putra beliau SAW, hidup sampai dewasa, tidak mustahil di kemudian hari orang akan mendewakan salah satunya dan mengangkatnya sebagai Nabi. Tapi Allah mentakdirkan tidak menjadikan seorang pun hidup sampai dewasa.
Ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi terakhir. Bukan Rasul terakhir. Namun hadits berikut menunjukkan bahwa Nabi Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir. Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
Berikut adalah dalil-dalil tidak akan ada Nabi/Rasul baru setelah Nabi Muhammad :

1. Q.S. Al Ahzab 40: "Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi"

2. Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat batu yang ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang mengelilinginya dan mereka ta'juk lalu berkata: "kenapa kamu tidak taruh batu ini.?" Nabi menjawab : Sayalah batu itu dan saya penutup Nabi-nabi"

3. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut'im RA bahwa Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi, yang mana Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang mana manusia berkumpul di kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi setelahnya"

4. Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi Muhammad SAW: "Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi setelahku"

5. Khutbah terakhir Rasulullah: "Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir.Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al Quran dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat"

6. Rasulullah SAW menjelaskan: "Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku(Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).

7. Rasulullah SAW menegaskan: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi". (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).

8. Rasulullah SAW menyatakan: "Allah telah memberkati aku dengan enam macam kebaikan yang tidak dinikmati Nabi-nabi terdahulu: - Aku dikaruniai keahlian berbicara yang efektif dan sempurna. - Aku diberi kemenangan karena musuh gentar menghadapiku - Harta rampasan perang dihalalkan bagiku. -Seluruh bumi telah dijadikan tempatku beribadah dan juga telah menjadi alat pensuci bagiku. Dengan kata lain, dalam agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat ibadah tertentu. Shalat dapat dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air tidak tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu dengan tanah (Tayammum) dan membersihkan dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. - Aku diutus Allah untuk menyampaikan pesan suci-NYA bagi seluruh dunia. Dan jajaran Kenabian telah mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim, Tirmidhi, Ibnu Majah)

9. Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).

10. Rasulullah SAW menjelaskan: "Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku. (Dengan kata lain, Kiamat adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya adalah Yang Terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". (Bukhari dan Muslim, Kitab-ul-Fada'il, Bab Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-ul-Adab, Bab Asma-un-Nabi; Muatta', Kitab-u-Asma-in-Nabi; Al-Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab Asma-un-Nabi).

11. Rasulullah SAW menjelaskan: "Allah yang Maha Kuasa tidak mengirim seorang Nabi pun ke dunia ini yang tidak memperingatkan ummatnya tentang kemunculan Dajjal (Anti-Kristus, tetapi Dajjal tidak muncul dalam masa mereka). Aku yang terakhir dalam jajaran Nabi-Nabi dan kalian ummat terakhir yang beriman. Tidak diragukan, suatu saat, Dajjal akan datang dari antara kamu". (Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Dajjal).

12. Abdur Rahman bin Jubair melaporkan: "Saya mendengar Abdullah bin 'Amr ibn-'As menceritakan bahwa Suatu hari Rasulullah SAW keluar dari rumahnya dan bergabung dengan mereka. Tindak-tanduknya memberi kesan seolah-olah beliau akan meninggalkan kita. Beliau berkata: "Aku Muhammad, Nabi Allah yang buta huruf", dan mengulangi pernyataan itu tiga kali. Lalu beliau menegaskan: "Tidak ada lagi Nabi sesudahku". (Musnad Ahmad, Marwiyat Abdullah bin 'Amr ibn-'As).

13. Rasulullah SAW berkata: "Allah tidak akan mengutus Nabi sesudahku, tetapi hanya Mubashirat". Dikatakan, apa yang dimaksud dengan al-Mubashirat. Beliau berkata: Visi yang baik atau visi yang suci. (Musnad Ahmad, marwiyat Abu Tufail, Nasa'i, Abu Dawud). (Dengan kata lain tidak ada kemungkinan turunnya wahyu Allah di masa yang akan datang. Paling tinggi, jika seseorang mendapat inspirasi dari Allah, dia akan menerimanya dalam bentuk mimpi yang suci).

14. Rasulullah SAW berkata kepada 'Ali, "Hubunganmu denganku ialah seperti hubungan Harun dengan Musa. Tetapi tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku".(Bukhari dan Muslim, Kitab Fada'il as-Sahaba).

15. Rasulullah SAW berkata: "Tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku dan karena itu, tidak akan ada ummat lain pengikut nabi baru apapun". (Baihaqi, Kitab-ul-Rouya; Tabrani).

F.      Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Setiap Nabi yang diutus oleh Allah Azza wa Jalla diberi tanda dan mukjizatnya. Mukjizat ini bergantung pada nabi tertentu, apa yang mereka percaya dan hal-hal yang mereka mengerti.
Mukjizat adalah kejadian luar biasa diluar akal manusia yang tidak dimiliki oleh manusia yang lainnya, dikarenakan mukjizat hanya diberikan oleh Allah epada para nabi dan rasul. Ada istilah lain yang dimili oleh seseorang selain para nabi dan rasul yakni Karomah dan Ma’unah. Karomah adalah kejadian luar biasa yang diberikan Allah kepada para wali Allah, sedangkan Ma’unah adalah suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia biasa.
Nabi Muhammad mempunyai banyak sekali mukjizat , dan Mukjizat terbesar Nabi Muhammad adalah Al-quran (kitab yang didalamnya terdapat penjelasansempurna mengenai hal-hal yang terdahulu dan yang akan datang).  Ada pun mukjizat Nabi Muhammad yang lainnya adalah: [11]

1. Tidak terlihat
Ketika Nabi berencana untuk hijrah ke Madinah, suku-suku di Mekah berkonspirasi untuk membunuh beliau sekali dan untuk selamanya. Setiap suku mengirim seorang pembunuh dan mereka mengelilingi rumah Nabi malam itu. Tapi Nabi berjalan keluar tepat di depan mereka dan tidak ada yang melihatnya. Mereka dibutakan padanya.

2. Do’anya dalam insiden pasir
Nabi dan Abu Bakar sedang dalam perjalanan ke Madinah saat mereka diikuti oleh seorang pembunuh bernama Suraqah. Ketika Abu Bakar khawatir, Nabi bersabda, “Jangan sedih; Allah pasti bersama kita.” Kemudian beliau melirik Suraqa dan kaki kudanya terjebak di pasir. Suraqa berhasil mendapatkan kaki kuda tapi ketika dia mencoba mengikuti Nabi, kaki kudanya tersangkut dan terjebak lagi di pasir. Suraqah menyadari ini di luar dirinya dan harus kembali.

3. Berbicara dengan Jin
Dalam satu peristiwa, jin yang disebut “Hama” datang dalam wujud orang tua yang membawa tongkat; dia menerima Islam Nabi Muhammad dan menginstruksikan kepada Nabi untuk membacakan beberapa ayat Al-quran, yang dia dengarkan dan kemudian berangkat pergi lagi.

4. Air mengalir dari tangannya yang diberkati
Pernah Nabi bersama para sahabatnya sekitar 300 orang, di tempat bernama Zawra. Sudah waktunya untuk melaksanakan shalat dzuhur, tapi mereka tidak dapat menemukan air untuk berwudhu. Mereka kemudian menemukan air namun kecil, Nabi mencelupkan tangannya ke dalam air yang itu kemudian keluarlah dari tangannya seperti air mancur. Tiga ratus orang yang ada di sana kemudian berwudhu dan menggunakannya untuk kebutuhan lain.

5. Perjalanan malam Isra’ dan Miraj
Inilah salah satu mukjizat Nabi yang paling menakjubkan. Ini disebut Isra’ wal Miraj. Pada malam inilah Nabi, di bawah bimbingan malaikat Jibril mengantar Nabi dari Ka’bah di Makkah ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem dan kemudian ke langit, ke langit yang tinggi atas kehendak Allah Ta’ala. Dalam perjalanan ini, beliau bertemu Nabi sebelumnya diantaranya Musa, Isa dan Ibrahim. Beliau memimpin para Nabi dalam doa. Beliau sampai di tempat yang sangat tinggi dimana beliau bisa mendengar pena yang menulis perbuatan orang-orang. Beliau melihat surga dan neraka. Dan beliau diangkat, untuk kemudian bertemu dengan Tuhannya, Yang Maha Besar. Kejadian ini diceritakan dalam Alquran dan hadist.

6. Bulan terbelah
Orang-orang musyrik pada zaman Nabi terus bersikeras bahwa mereka menginginkan sebuah mukjizat. Mereka mengatakan bahwa mereka akan percaya jika Nabi dapat menunjukkan kepada mereka pemisahan bulan menjadi dua. Ketika Allah memberikan kemampuan kepada Nabi, dia memanggil mereka semua untuk bersaksi, dan bulan terbelah menjadi dua. Dan memang itu adalah kejadian yang jelas. Tapi dalam kesombongan mereka, mereka tetap menolak kebenaran. Kejadian ini juga diceritakan dalam Alquran.

7. Benda dan hewan dapat berkomunikasi dengan Nabi
Pada beberapa kesempatan, pohon, batu, gunung dan pasir akan menyapa Nabi saat dia lewat. Suatu ketika, seorang Yahudi memanggang seekor kambing yang telah diisinya dengan racun. Dia kemudian mengirimkan dan menyuguhkan kambing yang sudah dipanggangnya tadi ke Nabi. Tapi sebelum Nabi menyentuh makanan tersebut, kambing tersebut berbicara kepadanya dan memberitahukan kepadanya tentang racun tersebut. Jadi dia menyuruh semua orang untuk menjauhkan diri dari hidangan ini.

8. Orang mati mengabarkan Nabi Muhammad
Dalam satu peristiwa, salah satu sahabat Nabi tiba-tiba terjatuh di pasar. Orang-orang membawa tubuhnya ke rumahnya. Malam itu antara matahari terbenam dan menjelang shalat malam, sementara para wanita menangis di sekelilingnya, jenazah itu berseru: ‘Diam! Diam! ‘Lalu dia berkata:’ Muhammad adalah utusan Tuhan! Damai sejahtera bagimu, wahai Rasulullah! ‘Dia berbicara dengan sangat fasih untuk sementara waktu sehingga orang-orang padasaat itu terkejut dan kemudian memeriksa jenazah itu. Tapi dia benar-benar mati.

9. Berkah Makanan
Nabi memberi makan lebih dari seratus orang dari makanan yang sangat kecil. Setiap kali beliau meletakkan tangannya yang diberkati pada makanan apapun, itu menyebabkan bertambah dan semua orang bisa makan sampai kenyang dan masih tersisa. Dalam satu kisah, beliau memberi minum lebih dari seratus pria dalam satu cangkir susu. Setiap orang akan minum untuk mengisi dan lulus ke berikutnya tanpa mengisi ulang. Dan masing-masing pria itu meminumnya, dan cangkir itu masih awet dengan susu seolah tidak pernah disentuh.



BAB III
PENUTUP



A.             Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka nabi dan rasul adalah seorang pria yang mendapat wahyu dari Allah melalui malaikat jibril untuk menyebarkan ajaran agama islam kepada para ummatnya. Nabi dan rosul juga memiliki sifat-sifat yang baik untuk menjadi contoh para ummatnya. Nabi dan rasul juga diberi mukjizat agar ummatnya lebih percaya bahwa nabi dan rasul itu benar-benar telah diutus oleh Allah dalam menyebarkan agama yang diturunkan oleh Allah. Nabi muhammad adalah nabi yang terakhir sekaligus nabi akhir zaman yang mempunyai tugas yang sangat mulia yaitu untuk menyempurnakan akhlak yang mulia pada ummatnya.



B.            Saran

Demi kesempurnaan makalah ini, diperlukan kajian lebih lanjut mengenai “Nabi dan Rasul” oleh pembaca. Karena penulis pun masih mempunyai banyak kekurangan dalam penjabaran permasalahannya. Sehingga, sangat dibutuhkan kritik  dan saran yang konstruktif sebagai kontruksi perwujudannya.
Semoga makalah ini tidak hanya sekedar bermanfaat, tetapi benar-benar bermanfaat secara nyata. Baik secara langsung maupun tidak langsung, bagi pembaca pada umumnya dan para penulis khususnya.




DAFTAR PUSTAKA

Mustakim,Muhtadi. pendidikan agama islam .Gresik: PT. Temprina Media Grafika, 2014.
https://www.jalansirah.com/amp/10-mukjizat-nabi-muhammad.html



[2] https://www.kopi-ireng.com/2016/08/4-sifat-wajib-dan-mustahil-bagi-nabi.html?m=1, diakses pada tanggal  17 September 2018 pukul 16.47
[3] Q.S. Al-Hasyr: 7.
[4] Q.S. Asy-Syu’ara’: 143.
[5] Q.S. Al-Ahzab: 39.
[6] Q.S.Al-An’am: 183.
[7]QS. Al-Mukminun/3:33 .
[8] Mustahdi dan Mustakim, pendidikan agama islam (Gresik: PT. Temprina Media Grafika, 2014)
[9] Q.S. Al-A’raf: 157.
[10] Asy-Syu’ara: 196.
[11] https://www.jalansirah.com/amp/10-mukjizat-nabi-muhammad.html, diakses pada tanggal 16 September 2018 pukul 20.04


Download Link




Download Makalah IMAN KEPADA PARA RASUL (Format Doc.)




Previous
Next Post »

Gunakan Tampilan : Mode Desktop | Mode Desktop

iklan banner