ARAB PRA ISLAM
A. Asal Usul dan Letak Geografis Bangsa Arab
Arab Selatan dan Utara memiliki karakteristik yang amat berbeda secara ekonomis, dan tentu saja juga secara sosial budaya dan politik. Dengan sedikit penyederhanaan, sampai dengan kurang lebih pertengahan abad ke-5 boleh dikatakan Arab Selatan memiliki peradaban yang lebih tinggi dibanding Arab Utara. Secara ekonomis Arab Selatan juga lebih maju dari pada Arab Utara. Begitu banyak keberuntungan yang dimilikinya, sampai-sampai sejak zaman kuno ada yang menyebut Arab Selatan dengan The Fortunate atau Arabes Beati. [1]
Dengan begitu, Arab Selatan bisa dikatakan negara yang lebih kaya dibanding Arab Utara dari segi sosial budaya dan politik, khususnya dari segi ekonomi masyarakatnya yang membuat negara Arab Selatan itu terlihat kaya dan berkembang.
Secara fisik Arab Selatan memang memiliki prasyarat alami yang memberikan peluang untuk menjadi wilayah yang terlebih dahulu berkembang. Hitti memberikan gambaran relatif detail keunggulan Arab Selatan. Tanah subur karena ada curah hujan yang cukup dan letak yang dekat dengan laut serta posisi strategis pada jalur perjalanan dan perdagangan dengan India. [2] Ini menjadi sebab negara Arab Selatan menjadi lebih berkembang dibandingkan negara Arab bagian Utara yang masyarakatnya minim dari segi ekonomis, sosial budaya dan politik.
Di Arab Selatan tumbuh pohon rempah-rempah, gaharu, tumbuhan beraroma penyedap masakan, dan lebih penting daripada itu semua juga ditemukan pohon cendana. Di Arab Selatan ketika itu juga diperdagangkan berbagai produk langka dan bernilai tinggi, antara lain mutiara, bumbu masak, kain, pedang, sutera, monyet, gading, emas, bulu burung unta, dan juga budak. Di Arab Selatan juga dijumpai penduduk yang bermukim secara permanen, sebagai masyarakat urban. [3] Tentunya juga, sistem pertanian dan perdagangan yang berlaku di Arab Selatan menjadi faktor utama berkembangnya negara tersebut.
B. Agama dan Peradaban Bangsa Arab
Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhalah atau patung. Agama lain yang dianut adalah Monotheisme, yaitu agama hanif yang dibawa oleh Nabi Ibrahim. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memeluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang dibawa oleh orang Persia. [4]
Mayoritas masyarakat Arab memeluk atau menganut agama Paganisme yang persembahannya kepada berhala atau patung. Dikarenakan, menurut mereka berhala atau patung dapat menjadi perantara yang bagus untuk mengabulkan doa atau permintaan mereka kepada dewa mereka.
Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklasifikasikan, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang Nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal di pesisir jazirah Arab. [5]
Peradaban yang bersifat rohani dan material ini membuat pengaruh besar di kalangan umat manusia, khususnya umat Islam dan khususnya juga bagi negara kita, negara Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam.
Nabi Muhammad Sebagai Pemimpin Agama dan Negara
A. Sirah Nabawi dan Lahirnya Masyarakat Islam
Nabi Muhammad SAW adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Kabilah ini memegang jabatan siqayah. Nabi Muhammad SAW lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin. Ayahnya bernama Abdullah anak Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti Wahab dari Bani Zuhrah. Tahun kelahiran nabi dikenal dengan nama Tahun Gajah (570 M). [6] Dinamakan Tahun Gajah karena pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abrahah, gubernur kerajaan Eithopia, beserta pasukannya menyerang kota Mekkah dengan menunggangi gajah untuk menghancurkan Ka'bah.
Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim, karena ayahnya, Abdullah meninggal dunia setelah tiga bulan menikahi Aminah, ibu Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW di asuh oleh ibu pengasuh, Halimatus Sa'diyah, selama empat tahun lamanya dan dua tahun dalam asuhan ibu kandungnya sendiri. Beranjak umur enam tahun, ibu kandung Nabi Muhammad SAW, Aminah meninggal dunia dan beliau menjadi yatim piatu. Setelah itu, beliau di asuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, selama dua tahun lamanya. Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya, Abu Thalib. [7] Seperti juga Abdul Muthalib yang namanya tersohor di kalangan Quraisy dan penduduk Makkah, tetapi Abu Thalib hidup dalam kemiskinan.
Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam kafilah dagang ke Syria (Syam) dalam usia baru 12 tahun. Kafilah itu dipimpin oleh Abu Thalib. Dalam perjalanan ini, di Bushra, sebelah selatan Syria, ia bertemu dengan pendeta Kristen bernama Buhairah. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita-cerita Kristen. Sebagian sumber menceritakan bahwa pendeta itu menasihatkan Abu Thalib agar jangan terlalu jauh memasuki daerah Syria, sebab dikuatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akan berbuat jahat terhadapnya. [8] Dikarenakan sifat kebencian orang yahudi terhadap Islam yang telah tertanam dalam diri mereka.
Pada usia yang kedua puluh lima, Muhammad berangkat ke Syria membawa barang dagangan saudagar wanita kaya raya yang telah lama menjanda, Khadijah. Khadijah kemudian melamarnya. Lamaran itu diterima dan perkawinan segera dilaksanakan. Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam dan banyak membantu nabi dalam perjuangan menyebarkan Islam. Mereka dikaruniai enam orang anak dua putra dan empat putri: Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum, dan Fatimah. [9] Kedua putra mereka meninggal pada waktu kecil, Qasim dan Abdullah. Nabi Muhammad SAW tidak kawin lagi sampai Khadijah meninggal ketika Nabi berusia 50 tahun.
Pada usia yang ke 40 tahun, setelah Nabi Muhammad SAW mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian beliau mendapatkan wahyu. [10] Wahyu yang pertama kali turun kepada beliau melalui perantara Malaikat Jibril adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5. Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih Allah sebagai nabi. Dalam wahyu pertama ini, beliau belum diperintahkan untuk menyiarkan agama Islam kepada umat manusia atau secara terang-terangan.
Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As-Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah, Sa'ad dan lain-lain. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri Nabi sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segara Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. [11] Dengan dakwah secara diam-diam ini, belasan orang khususnya keluarga terdekat dan sahabat-sahabat nabi telah memeluk agama Islam dan mengetahui ajaran-ajaran Islam.
Setelah tiga tahun Nabi mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah ayat al-Qur'an yang menyuruh nabi untuk mendakwahkan secara terang-terangan, Allah menyuruh Nabi untuk menyampaikan ajaran Islam dan menyuruh untuk memalingkan dari orang-orang musyrik. [12]
Pada saat itulah Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara terang-terangan, yaitu menyiarkan ajaran-ajaran Islam kepada seluruh umat manusia, meskipun dakwah beliau ini ditentang oleh suku Quraisy dan Bangsa Arab pada umumnya.
B. Hijrah ke Madinah dan Terbentuknya Negara Islam
Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabat beliau memulai berhijrah dari Makkah ke Madinah dikarenakan untuk menyelamatkan agama dari penganiayaan Quraisy, dan mencari perlindungan kepada kaum Muslimin yang baru masuk Islam di kota itu. [13] Agar kaum Muslimin yang baru masuk Islam tersebut aman dari kejahatan-kejahatan yang akan dilakukan oleh kaum Quraisy.
Sebelum sampai di Madinah, Nabi Muhammad SAW lebih dahulu singgah di Quba'. Beliau tinggal di tempat ini 4 hari lamanya. Waktu itulah beliau mendirikan masjid Quba' yang terkenal. [14] Masjid Quba' inilah yang dibangun pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW dan di masjid ini pula Ali bin Abi Thalib bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Tepat pada tanggal 12 Rabi'ul Awal, Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah lalu disambut oleh kaum Muslimin Madinah dengan perasaan rindu dan kasih sayang yang amat mesra. [15] Disambut dengan membunyikan rebana dan menyanyikan sebuah lagu atau biasa disebut nasyid.
Setelah Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, masyarakat Madinah berbondong-bondong untuk masuk agama Islam, dan mulailah Nabi meletakkan dasar-dasar dari masyarakat Islam, yaitu mendirikan masjid, mempersaudarakan antara Anshar dan Muhajirin, perjanjian bantu-membantu antara sesama kaum Muslimin dan bukan Muslimin, dan meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat baru. [16] Nabi membentuk dasar-dasar seperti ini agar masyarakat Madinah, khususnya umat Islam Madinah, saling memperatkan tali silaturahmi antara muslim dengan muslim lainnya, bahkan dengan masyarakat non muslim.
C. Prinsip-prinsip Dasar Nabi Sebagai Kepala Negara
Ada dua prinsip yang mendasar dari kepemimpinan Nabi Muhammad SAW:
1. Prinsip Persaudaraan
Nabi menganjurkan kepada sahabat dan pengikutnya untuk menjalankan kesatuan dan persatuan. [17] Dengan begitu, khususnya masyarakat Islam akan saling tolong menolong dalam hal kebaikan antar sesama muslim, bahkan bisa menjadikan sikap saling menghargai terhadap masyarakat non Islam.
2. Prinsip Musyawarah
Nabi Muhammad SAW selalu mengadakan musyawarah dengan para sahabat, ia selalu berkomunikasi dengan umatnya, bahkan kerap kali mendapatkan dirinya meminta pendapat kepada sahabat-sahabatnya. Karena itu, seluruh umat Islam dari seluruh suku dan bangsa merasa menjadi bagian dari komunitas muslim. Antara kaum Anshar dan Muhajirin tidak terjadi perselisihan, meskipun mereka berasal dari suku bangsa yang berbeda. [18]
Prinsip-prinsip yang diterapkan oleh Nabi ini, utamanya bertujuan agar tumbuhnya ukhuwah (persaudaraan) antar umat beliau dan agar hidup dengan aman, tentram, damai dan tidak saling bermusuhan satu sama lain.
D. Piagam Madinah
Piagam Madinah banyak ditulis dengan berbagai versi, tetapi naskah dan tulisan asli Piagam Madinah seperti yang ditulis oleh Ibnu Hisyam dalam Sirah an-Nabawi nya yang sudah disistematisasi oleh penulis. Di Indonesia, Piagam Madinah layaknya UUD (Undang Undang Dasar) untuk sebuah negara yang berisi tentang peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh masyarakat yang ada di negara tersebut.
Isi dari Piagam Madinah itu sendiri adalah, [19] sebagai berikut:
Muqaddimah
بسم الله الر حمن الر حيم
Dengan nama Allah Tuhan yang maha pengasih dan penyayang
هذا كتاب من مهمد النبي صلى الله عليه و سلم بين المؤمنين و المسلمين من قريش و يشرب و من تبعهم قلحق بهم وجاهد معهم.
Inilah piagam dari nabi Muhammad SAW diantara orang-orang yang beriman dan memeluk islam yang berasal dari suku Quraisy dan dari Yasrib, dan orang-orang yang mengikuti mereka, mempersatukan diri dan berjuang bersama.
I. Persatuan umat
Pasal 1
انهم امة واحدة من هون الناس
Sesungguhnya mereka adalah satu bangsa satu negara (ummat) yang bebas dari (pengaruh dan kekuasaan) manusia lainnya.
II . Hak Asasi Manusia
Pasal 2
المهاجرون من قريش على ربعتهم يتعاقلون بينهم اخذ الدية واعطانها وهم يقدون عانيهم بالمعرف والقسط بين المؤمنين
Kaum muhajirin dari suku Quraisy tetap mempunyai hak asli, yaitu saling menanggung daan membayar diyat (uang tebusan) diantara mereka (karena pembunuhan) dengan cara yang baik dan adil diantara orang-orang yang beriman.
Pasal 3
و يتو عوف على ر بعتهم يتعا فلو ن معا فلهم اللا و لى و كل طا ئفة تفدى عا نيها با لمعروفو القسط بين المؤ منين
Bani Auf tetap mempunyai hak asli mereka, tanggung menanggung dalam uang tebusan darah. Setiap keluarga mereka membayar bersama uang tebusan dengan baik dan adil diantara mereka.
Pasal 4
و يتو سا عد ة على ر بعتهم يتعا فلو ن معا فلهم اللا و لى و كل طا ئفة منهم تفد ى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين
Bani Sa'idah (dari Yasrib) tetap berpegang teguh pada hak-hak asli mereka, saling menaggung uang tebusan mereka. Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil dinatara orang-orang beriman.
Pasal 5
و بنو الحر ث على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين
Bani Haris (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.
Pasal 6
و بنوجشم على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ مني
Bani Jusyam (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.
Pasal 7
و بنو النجا رعلى ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين
Bani Najr (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.
Pasal 8
و بنو عمر و بن عو ف على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين
Bani Amr bin Auf (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.
Pasal 9
و بنو النبيت على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين
Bani Nabith (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.
Pasal 10
و بنو الاوس على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين
Bani Aus (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.
IlI. Persatuan dan Keagamaan
Pasal 11
وانالمؤمنين لايتركون مقرجابيهم انيعطوه بالمعروف فى قداءاوعقل
Sesungguhnya orang yang beriman tidak akan melalaikan tanggung jawabnya untuk memberi sumbangan bagi orang yang berhutang karena membayar uang tebusan darah dengan baik dan adil dikalangan orang-orang beriman
Pasal 12
ولايحالف مؤمن مولى مءمن دونه
Tidak seorangpun dari orang-orang yang beriman diperbolehkan membuat persekutuan dengan teman sekutu dari orang yang beriman lainnya tanpa persetujuan lebih dulu
Pasal 13
وانالمؤمنين المتقين على من بغى منهم اوابتغى دسيعة ظلم اواثم اوعدوان اوفسادبين المؤمنين وان ايديهم عليه جميعا ولو كا ن ولداحدهم
Setiap orang yang beriman dan bertaqwa harus menentang setiap orang yang berbuat kesalahan, melanggar ketertiban, penipuan, permusuhan atau pengacauan di kalangan orang-orang yang beriman. Mereka harus dihukum walau terhadap anaknya sendiri.
Pasal 14
ولايقتل مؤمن سنافى كافرولاينصركافراعلىمؤمن
Tidak diperkenankan seorang beriman membunuh seorang yang beriman lainnya lantaran orang yang tidak beriman tidak diperkenankan seorang yang beriman membantu seorang kafir untuk melawan seorang yang beriman lainnya
Pasal 15
وان ذمة الله واحدة يجدعليهم ادنهم وان المؤمنين يعضهم موالي بعض دون الناس
Jaminan tuhan adalah satu dan merata, melindungi nasib orang-orang yang lemah. Segenap orang yang beriman harus saling menjamin dan setia kawan antar mereka dari gangguan manusia lain.
IV. Persatuan Warga Negara
Pasal 16
وانه من تبعنا من يهودفان له النصروالاسوة غيرمظلومين ولاستناصرعليهم
Sesungguhnya bangsa yahudi yang setia pada negara berhak mendapat bantuan dan perlindungan serta tidak boleh dikurangi haknya dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum.
Pasal 17
وان سلم المؤمنين واحدة لايسالم مؤمن دون مؤمن فى قتال فى سبيل الله الاعلى سواءوعدل بينهم
Perdamaian dari orang-orang yang beriman adalah satu. Tidak diperkenankan segolongan orang yang beriman membuat perjanjian tanpa ikut sertanya segolongan lainnya didalam suatu peperangan di jalan Tuhan. Kecuali atas dasar persamaan dan keadilan diantara mereka.
Pasal 18
وان كل غازية غز ت مصنا يعقب بعضحا بعضا
Setiap penyerangan yang dilakukan terhadap kita (madinah) merupakan suatu tantangan terhadap semuanya yang harus diperkuat oleh seluruh golongan.
Pasal 19
وان المؤمنين يبئ بعضهم على بعض بـمانال دساءهم فىسبيل الله وان المؤمنين والمتقين على احسن هدى واقومه
Segenap orang-orang yang beriman harus memberikan pembelaan terhadap tiap-tiap darah yang bertumpah dialam tuhan. Dan setiap orang yang beriman yang bertaqwa harus berteguh hati atas jalan yang baik dan kuat.
Pasal 20
وانه لا يجيرمشرك ما لا لقد يش ولا يحو ل دوىه على مؤمن
Perlindungan yang diberikan oleh orang musyrik terhadap harta dan jiwa seorang musuh Quraisy tidak diakui
Pasal 21
وانه من اعتبط مؤمنا قتلا عن بينة فانه قودبه الا ان يرضى ولي المقتول وان المؤمنين عليه كافة ولايحل لهم الاقيام عليه
Barang siapa yang membunuh terhadap seorang mukmin disertai bukti terhadap perbuatannya, maka ia harus dihukum bunuh, kecuali ada wali yang rela menerima ganti rugi. Dan orang mukmin harus menutuk perbuatan tersebut dan diizinkan menghukum kejahatan tersebut.
Pasal 22
وانه لا يحل لمؤمن أقر بما فى هذه الصحيفة وآمن بالله واليوم الآخر ان ينصر محدثا ولا يـؤوية وانه من نصره او آواه فان عليه لعنة الله وغضبه يوم القيامت ولايـؤخذ منه صرف ولاعدل
Tidak dibenarkan bagi seorang yang mengakui piagam ini dan percaya kepada Tuhan dan hari akhir akan membantu orang yang salah dan memberikan tempat kediaman baginya. Siapa yang memberikan bantuan dan tempat tinggal bagi pengkhianat negara atau orang yang salah akan mendapat kemurkaan dan kutukan dari Tuhan dihari kiamat nanti. Serta tidak diterima pengakuan dan persaksiannya.
Pasal 23
وانكم مهما اختلفتم فيه من شيئ فان مرده الى الله عن وجل والى محمد صلى عليه وسلم
Apabila ada perselisihan pendapat diantara kamu dalam suatu hal, maka kembalikan penyelesaiannya pada hukum Tuhan dan keputusan Muhammad.
V. Golongan Minoritas
Pasal 24
وان اليهودينفقون مع المؤمنين ما داموامحاربين
Warga negara dari golongan Yahudi memikul biaya bersama-sama dengan kaum mukmin selama negara dalam peperangan
Pasal 25
وان يهود بني عوف امة مع المؤمنين لليهود دينهم مواليهم وانفسهم الا من ظلم واثم فانه لا يـوتخ الا نفسه واهل بيته
Kaum Yahudi dari bani Auf adalah satu bangsa negara dengan orang mukmin. Kaum Yahudi bebas memeluk agama mereka, dan kaum muslimin bebas memeluk agamanya. Kebebasan ini berlaku juga untuk pengikut dan sekutu mereka. Kecuali ada yang mengacau dan berbuat kejahatan yang menimpa diri bersangkutan dan keluarganya.
Pasal 26
وان ليهودينى النجارمثل ماليهودينى عوف
Kaum Yahudi dari bani Najjar diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf.
Pasal 27
وان ليهودينى الحرث مثل ماليهودينى عوف
Kaum Yahudi dari bani Harts diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf.
Pasal 28
وان ليهودينى سا عده مثل ماليهودينى عوف
Kaum Yahudi dari bani Saidah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf
Pasal 29
وان ليهودينى جشم مثل ماليهودينى عوف
Kaum Yahudi dari bani Jusyam diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf
Pasal 30
وان ليهودينى الاوس مثل ماليهودينى عوف
Kaum Yahudi dari bani Aus diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf
Pasal 31
وان ليهد بنى ثعلبه مثل ما ليهودبنى عوف الا من ظلم واثم فا ته لا يوتخ الا نفسه واهل بيته
Kaum Yahudi dari bani Tsa'labah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf. Kecuali ada yang mengacau dan berbuat kejahatan yang menimpa diri bersangkutan dan keluarganya.
Pasal 32
وان جفنه بطن ثعلبه كانفسهم
Suku Jafinah adalah bertalian darah dengan kaum Yahudi dari bani Tsa'labah dan diperlakukan seperti bani Tsa'labah
Pasal 33
وان لبنى الشطيبة مثل ما ليهودبنى عوف وان البردون الاثم
Bani Sutheibah diperlakukan sama dengan kaum Yahudi dari bani Auf
Pasal 34
وان موالى ثعلبه كانفسهم
Pengikut dan sekutu bani Tsa'labah diperlakukan sama seperti bani Tsa'labah
Pasal 35
وان بطن يهود كانفسهم
Semua pegawai dan pembela kaum Yahudi diperlakukan sama seperti kaum Yahudi
VI. Warga Negara
Pasal 36
وانه لا يخرج احدسنهم الا باذن محمدصالله عليه وسلم وانه لا ينحجرعلى ثار جرح وانه من فتك فبنفسه فتك واهل بيته الا من ظلم وان الله على ابرهذا
Warga negara tidak diperbolehkan bertindak diluar izin dari Muhammad SAW. Seorang warga boleh bertindak membalas kejahatan terhadap apa yang dilakukan kepadanya. Siapa yang berbuat kejahatan, maka balasannya akan menimpa dirinya dan keluarganya, kecuali dapat membela diri. Tuhan melindungi orang yang setia terhadap piagam ini
Pasal 37
وان على اليهود نفقتهم وعلى المسلمين نفقتهم وان بينهم النصرعلى من حارب اهل هذه الصحيفة وان بينهم النصح والنصيحة والبر دون الاثم وانه لم يأثم امرؤ بـحليفه وان النصر للمظلوم
Kaum Yahudi memikul biaya negara seperti kaum muslimin. Diantara kaum muslimin dan Yahudi berhak membela dan memerangi setiap musuh yang menentang piagam ini. Diantara mereka harus saling menasehati dan berbuat baik serta menjauhi perbuatan dosa. Seorang warga negara tidak dianggap salah atas apa yang diperbuat sahabat atau sekutunya. Pertolongan, pembelaan dan bantuan harus diberikan kepada orang atau golongan yang teraniaya.
Pasal 38
واناليهودينفقون مع المؤمنين ما داسوامحاربين
Warga negara kaum Yahudi memikul biaya bersama-sama mukmin selesai peperangan terjadi
VII. Pertahanan Negara
Pasal 39
وان يشرب حرام جوفهالاهل هده الصحيفة
Kota Yasrib, ibu kota negara tidak boleh dilanggar kehormatannya oleh peserta piagam ini
Pasal 40
وانالجاركاالنفس غيرمضارولااثم
Semua tetangga yang berdampingan rumah harus diperlakukan seperti dirinya sendiri dan tidak boleh diganggu ketentramannya dan dipersalahkan
Pasal 41
وانه لاتجارحرمة الاباذن اهلها
Seorang tetangga perempuan tidak boleh diganggu ketentramannya atau kehormatannya, serta setiap kunjungan harus disertai izin suaminya.
VIII. Pimpinan Negara
Pasal 42
وانه ما كان بين اهل هذه الصحيفة من حدث واشتجار يخاف فساده فان مرده الى الله عزوجل والى محمد صلىالله عليه وسلم وان الله على اتقى ما فى هذه الصحيفة وابره
Setiap pertengkaran atau peristiwa yang terjadi antar pengikut piagam ini harus segera dilaporkan dan diselesaikan menurut hukum Tuhan dan kebijaksanaan Muahmmad SAW.
Pasal 43
وانه لا تجارقريش ولا من نصرها
Sesungguhnya musuh Quraisy tidak boleh dilindungi juga orang yang membantu mereka.
Pasal 44
وان بينهم النصرعلى من دهم يشرب
Dikalangan warga negara sudah berjanji untuk menentang setiap aggressor yang datang menyerang kota Yasrib.
IX. Politik Perdamaian
Pasal 45
واذا دعوا الى صلح يصالحونه (ويلبسونه) فانهم يصالحونه ويلبسونه وانهم اذا دعوا الى مثل ذلك فانه لهم على المؤمنين الا من حارب فى الدين على كل اناس حصتهم من جابنهم الذى قبلهم
Apabila ada negara yang diajak membuat perjanjian perdamaian, dan mereka bersedia, maka perjanjian tersebut harus segera dilaksanakan kecuali mereka menunjukkan permusuhan terhadap agama islam. Dan warga negara wajib mendukung setiap perjanjian damai tersebut.
Pasal 46
وان يهود الاوس مواليهم وانفسهم على مثل مالاهل هذه الصحيفة مع البر الحسن من اهل هذه الصحيفة وان البر دون الاثم
Sesungguhnya kaum Yahudidari bani Aus dan sekutunya mempunyai kewajiban yang sama dalam menjaga setiap perdamaian. Sesungguhnya perdamaian dapat menghilangkan kesalahan.
X. Penutup
Pasal 47
ولا يكسب كاسب الاعلى نفسه وان الله على اصدق مافى هذه الصحيفة وابره وانه لا يحول هذا الكتاب دون ظالم وآثم. وانه من خرج آمن ومن قعد آمن بالمدينة الا من ظلم واثم وان الله جار لمن بر واتقى ومحمد رسول الله صل الله عليه وسلم
· Setiap warga negara yang bekerja dan berusaha, maka usaha tersebut atas dirinya sendiri.
· Sesungguhnya Tuhan menyertai semua peserta piagam ini.
· Piagam ini tidak diperbolehkan melindungi orang yang salah dan berbuat dhalim
· Sesungguhnya (mulai saat ini) orang yang bepergian adalah aman
· Orang yang menetap juga aman kecuali yang dhalim dan berbuat salah.
· Sesungguhnya Tuhan melindungi orang yang berbuat taqwa. Dan akhirnya Muhammad adalah pesuruh Tuhan. Semoga Tuhan mencurahkan shalawat dan kesejahteraan atas-Nya.
Semua itu ditujukan kepada seluruh masyarakat Madinah untuk ditaati dan dipatuhi agar Madinah menjadi negara yang aman, tentram, damai dan dapat meminimalisir tindak kejahatan yang ujung-ujungnya memutus tali silaturahmi antar umat beragama.
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, Zakki. 2014. Sejarah Peradaban Islam. Surabaya: UIN SA Press.
Haekal, Muhammad Husain. 1990. Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: Litera Antarnusa.
Muhammad, Suwarsono. 2015. Peradaban Islam Klasik. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Syalabi. 1990. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka Alhusna.
Yatim, Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Rajawali Pers.
[1] Suwarsono Muhammad, Peradaban Islam Klasik, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hal:21.
[2] Suwarsosno Muhammad, Peradaban Islam Klasik,..... hal:22.
[3] Suwarsono Muhammad, Peradaban Islam Klasik,..... hal:22.
[4] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UIN SA Press, 2014), hal:16.
[5] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam,..... hal:16.
[6] Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Litera Antarnusa, 1990), hal:49, dalam buku Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II karangan Badri Yatim, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal:16.
[7] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal:17.
[8] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II ,..... hal:17.
[9] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II,..... hal:18.
[10] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UIN SA Press, 2014), hal:22.
[11] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam,..... hal:23.
[12] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam,..... hal:24.
[13] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1990), hal:107.
[14] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam,..... hal:113.
[15] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam,..... hal:112.
[16] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam,..... hal:117.
[17] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UIN SA Press, 2014), hal:28.
[18] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam,..... hal:29.
[19] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam,..... hal:32.
Download File ARAB PRA ISLAM - SEJARAH PERADABAN ISLAM
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku
ConversionConversion EmoticonEmoticon