Dinasti Umayyah
- Pembentukan Dinasti Umayyah
1. Sejarah Pembentukan Dinasti Umayyah.
Pada awalnya Bani Umayyah sangat menginginkan kekuasaan dalam jabatan khalifah tersebut yang pada masa Abu bakar dan Umar bin Khottob, kemudian saat pada masa pencalonan Usman bin Affan Bani Umayyah memilih usman secara terang-terangan. Pada masa pemerintahan usman inilah Muawiyah mengerahkan dengan sekuat tenaganya untuk menyiapkan daerah kekuasaannya di masa datang. [1]
Asal-usul dari pembentukan Dinasti Umayyah adalah berawal dari pergantian khalifah Ali kepada Muawiyah bin Sufyan yang terjadi dari beberapa peristiwa pahit antara kedua belah pihak tersebut. Setelah kematian Ali atas terbunuhnya beliau yang menjadi titik akhir dari masa khalifah Ali yang kemudian di lanjutkan oleh anak Ali yaitu Hasan, akan tetapi masa pemerintahan Hasan tidaklah panjang di karenakan ia tidak mempunyai keahlian yang sejajar dengan ayahnya. Kemudian setelah sekian lama tawar menawar antara Hasan dengan Muawiyah, akhirnya ia mengundurkan diri sebagai khalifah tapi sebagai syarat agar Muawiyah dapat menyanggupi syarat-syarat yang di janjikan oleh Hasan yang tahun tersebut di kenal dengan tahun persatuan. [2]
Jadi, di mulainya Dinasti Umayyah adalah atas kematian Ali yang kemudian di lanjutkan dengan Hasan setelah itu di lanjutkan kepada Muawiyah atas segala perjanjian-perjanjian yang telah mereka sepakati agar hasan turun dari jabatannya dan di kenal sebagai tahun persatuan.
Terdapat dua cabang atas keluarga Bani Umayyah dan merekalah yang memegang jabatan khalifah tersebut. Yaitu dari keluarga Harb ibu Umayyah dan dari keluarga Abul 'Ash ibnu Umayyah. Dan merekalah yang kebanyakan menjadi khalifah - khalifah Bani Umayyah. [3]
Dan juga dari kekuasaan Dinasti Umayyah pastinya banyak yang berasal dari dalam keluarga kerajaan tersebut yang akan menjabat menjadi Khalifah Umayyah.
2. Perluasan Wilayah
Kerajaan Umayyah ini telah menyebar luaskan daerahnya sampai ke tengah Asia bahkan sampai Cina , Afrika Utara, dan juga sampai ke Andalusia. Bani Umayyah mendirikan dua kota di daerah Tunisia dan juga di Irak, dua kota tersebut adalah kota Qairawan dan kota Wasit yang kedua kota ini letaknya di antara kota Kufa dan Basra. [4] Dan begitu juga perluasan Bani Umayyah ini meliputi tiga front, yaitu :Front Barat yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Front Asia kecil yang meliputi (beberapa pulau di Laut Tengah), Front Afrika utara yang meliputi (pantai Atlantik, Selat Jabal Tariq, dan Spanyol) kemudian Front Timur yang yang terbagi menjadi dua cabang juga, yaitu sampai Ke Utara dan bahkan sampai ke Selatan. [5]
Jadi bahwasannya Muawiyyah melakukan perluasan wilayahnya sampai ke daerah Barat, Timur, Utara bahkan sampai ke arah Selatan yang semua itu telah di taklukkan oleh Muawiyah pada daerah - daerah yang memang tujuan dari penaklukan kota - kota agar memperluasnya wilayah Islam tersebut.
3. Faktor Kemajuan Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah ini selain mengalami kemajuan dalam perluasan wilayah Islam juga mengalami kemajuan dalam hal lainnya seperti dalam bidang ilmu pengetahuan, sains, ekonomi, administrasi pemerintahan, politik, dan juga bidang dalam keamanan negara. [6] Jadi dalam bidang tersebut Dinasti Umayyah telah melakukan kemajuan - kemajuan yang sangat bagus.
Seperti yang kita tau bahwa Dinasti Umayyah ini juga di pengaruhi oleh faktor - faktor yang melatar belakangi majunya Bani Umayyah ini, yaitu :
a. Faktor internal.
Faktor ini adalah faktor yang terjadi di dalam negri yang sangat membantu dalam kemajuan negri tersebut, seperti luasnya wilayah Dinasti Umayyah, perekonomian Dinasti Umayyah, dan juga kuatnya keanggotaan militernya.
b. Faktor eksternal.
Kemudian faktor dari kemajuannya Dinasti Umayyah ini juga di pengaruhi oleh faktor eksternl yaitu faktor yang di pengaruhi dari luar, seperti hancurnya negara Persia dan Bizantium yang dikarenakan kedua negara tersebut terus melakukan peperangan yang kerugiannya tidak sedikitpun. [7]
Jadi seperti yang kita tahu bahwa faktor - faktor yang membuat majunya Dinasti Umayyah adalah dari faktor internal dan faktor eksternal yang masing - masing faktor terdapat faktor lain juga yang berhubungan dengan majunya Dinasti Umayyah tersebut.
4. Konflik Masa Dinasti Umayyah
Di balik dari kemajuan di Dinasti Umayyah juga terdapat banyak konflik atau keributan yang ada dalam Dinasti Umayyah tersebut yang dapat menyebabkan perselisihan suku. Dalam masa tersebut yaitu pada saat kematian Ali muncullah golongan - golongan baru yang bermunculan, seperti golongan Syiah yang menurut dari golongan ini adalah mendukung penuh sayyidina Ali sampai sekarang. Kemudian golongan Khawarij yaitu golongan yang menolak penuh atas Ali atau yang manjauhkan diri dari Ali dan juga mereka tidak menerima Muawiyah. [8]
a. Perlawanan kaum Khawarij.
Dari yang kita ketahui tentang kaum Khawarij adalah kaum yang keluar dari sayyidina Ali, di karenakan kaum Khawarij ini tidak setuju dengan keputusan Ali dengan Muawiyah yang tidak sesuai dengan Al Qur'an.
b. Pembangkangan kaum Syiah.
Dalam beberapa masa setelahnya umat Islam damai, aman sentosa dan terjadilah pemberontakan pada kaum Syiah ini yang di pimpin oleh Husain ibn Ali yang dimana sayyidina Husain ini terbujuk oleh orang - orang irak yang tidak mengakui kekhalifahan Yazid bin Muawiyyah. [9]
Seperti yang kita tau bahwa Syiah adalah golongan yang terus mendukung Ali dan sementara itu dengan Khawarij adalah golongan yang menentang Ali dan tidak menerima atau mendukung Muawiyah juga. Yang dimana konflik ini terus berlanjut sampai sekarang yang mempermasalahkan tentang kekuasaan. Dan juga masih banyak lagi golongan - golongan yang saat itu terus bermunculan.
5. Faktor - Faktor Kemunduran Dinasti Umayyah.
Dari sinilah ada beberapa faktor - faktor yang mempengaruhi kemunduran Dinasti Umayyah, di antaranya :
a. Perebutan kekuasaan khalifah.
Berawal dari berkuasanya khalifah Marwan Ibn Hakam yang suku Kalb ini mendukung Bani Umayyah, akan tetapi di dalam suku Kalb ini terdapat dua pendapat yang berbeda. Pendapat pertama menginginkan agar Khalid ibn Yazid menjadi khalifah dan pendapat yang lain juga menginginkan agar Amr bin Ash yang menjadi khalifah tersebut. [10]
b. Munculnya golongan - golongan baru.
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya pada masa itu terjadilah konflik antara golongan - golongan yang muncul tersebut, yang pada saat itu juga dapat menyebabkan kemunduran Dinasti Umayyah. [11]
c. Penyerangan Bani Abbas kepada Bani Umayyah.
Dalam penyerangan Bani Abbas inilah yang di pelopori oleh Ali ibn Abdillah dan anaknya Muhammad ibn Ali yang dikarenakan sifat toleransi dari Umar ibn Abdul Aziz dalam menjabat sebagai khalifah yang dapat menyebabkan munculnya propaganda - propaganda yang ada. [12]
d. Perdebatan antar suku.
Salah satu yang menjadi sebab runtuhnya Dinasti Umayyah adalah pada masa ini terdapat perdebatan antar suku, yaitu perdebatan antara Bani Kalb dengan Bani Qays. Karena perdebatan terdapat perdebatan etnis inilah yang dapat menyebabkan para petinggi dinasti umayyah kesusahan untuk tetap mempertahankan dan mempersatukan Dinasti Umayyah.
e. Bergelimang harta dan hidup mewah.
Kurangnya perhatian terhadap keagamaan dan para penguasa senantiasa hidup mewah dengan bergelimang harta yang salah satu juga dapat menjadi faktor mundurnya kerajaan Dinasti Umayyah. [13]
Dari diatas tersebut dapat di ketahui bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti Umayyah yang faktor - faktor itu ada dalam internal dan juga eksternal dinasti.
6. Penggulingan Dinasti Umayyah.
Pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz muncullah gerakan - gerakan yang berniat untuk menjatuhkan kekuasaan tersebut yang di pelopori oleh Ali ibn Abdillah Ibn Abdul Abbas dan juga putranya Muhammad ibn Ali. Gerakan ini di lakukan secara diam - diam dan di laksanakan di daerah kampung kecil yang bernama Hunainah yang semua ini berasal dari Bani Abbas.
Pada masa Ibrahin ibn Muhammad anak dari Muhammad ibn Ali yang setelah kematiannya, dia melaksanakan gerakannya dengan menunjuk seseorang yaitu Abu Muslim Al khurasan sebagai pemimpin pasukannya untuk menyerang dinasti umayyah. Yang penyerbuan itu di mulai dari daerah khurasan kemudian di lanjutkan ke daerah Kufah sampai ke Irak.
Pada tahun 750 M terjadilah pertempuran antara Bani Abbas dengan Bani Umayyah yang akhirnya dapat di menangkan oleh Bani Abbas dan Bani Umayyah mengalami kekalahan. Tak lama setelah peperangan itu, Damaskus jatuh di tangan Bani Abbas dan terbunuhnya Marwan ibn Muhammad di Mesir yang di karenakan kabur saat akhir dari perang tersebut. [14]
Dari diatas dapat kita tahu bahwa berakhirnya masa Marwan ibn Muhammad khalifah Dinasti Umayyah berada di tangan Bani Abbas yang ibu kotanya berada di Damaskus.
- Proses Pergantian Kekuasaan Dinasti Umayyah ke Abbasiyah
Seperti yang di ketahui dalam wacana di atas yang sekian lama dinasti umayyah ini mengalami kemunduran. Akhirnya bangkitlah Dinasti Abbasiyah yang juga merupakan revolusi karena berhasil merebut kekuasaan Dinasti Umayyah yang sekian lama Dinasti Umayyah tidak dapat mengendalikan atau mengatur kekuasaannya.
Dinasti Abbasiyah merupakan Dinasti kedua dalam sejarah peradaban Islam setelah berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Umayyah yaang menggantikan pemerintahan tersebut. [15]
Dapat kita pahami bahwa pergantian Dinasti Uamayyah ke Abbasiyah berawal dari mundurnya Dinasti Umayyah atau jatuhnya kerajaan tersebut ke tangan Abbasiyah yang dikarenakan faktor - faktor yang dapat memicu mundurnya kerajaan Umayyah tersebut dan timbullah peperangan antara Umayyah dan Abbasiyah setelah itu Umayyah kalah dalam peperangan tersebut lalu tak lama setelah itu bergantilah kerajaan Abbasiyah atau Dinasti Abbasiyah.
[1] A Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 2 ( Jakarta, Pustakaalhusna, 1983 )., hal 26 .
[2] Ah Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam ( Surabaya : 2015 ).,hal 111 diakses di Digilib.uinsby.ac.id pada tanggal 26 september 2018.
[3] A Syalabi, Sejarah dan Kebuday aan Islam 2 ( Jakarta, Pustakaahusna, 1983 )., hal 28.
[4] Fuad Mohd Fachruddin, Perkembangan Kebudayaan Islam ( Jakarta, Bulan Bintang, 1985 )., hal 37.
[5] Ah zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam ( Surabaya : 2015 )., hal 113 diakses di Digilib.uinsby.ac.id pada tanggal 29 september 2018.
[6] Fuad Mohd Fachruddin, Perkembangan Kebudayaan Islam ( Jakarta, Bulan Bintang, 1985 )., hal 35.
[7] Ah Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam ( Surabaya : 2015 )., Hal 130 diakses di Digilib.uinsby.ac.id pada tanggal 2 september 2018.
[8] Fuad Mohd Fachrudin, Perkembangan Kebudayaan Islam ( Jakarta, Bulan Bintang, 1985 )., hal 41.
[9] Ah Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam ( Surabaya, UIN Sunan Ampel Press, 2013 )., hal 133.
[10] Ah Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, ( Surabaya : 2015 )., hal 140 111 diakses di Digilib.uinsby.ac.id pada tanggal 3 september 2018.
[11] Fuad Mohd Fachruddin, Perkembangan Kebudayaan Islam, ( Jakarta, Bulan Bintang, 1985 )., hal 41.
[12] Ah Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam....... hal 141.
[13] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta, Rajawali Pers, 2010 )., hal 48.
[14] Ah Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya : 2015)., hal 142 diakses di Digilib.uinsby.ac.id pada tanggal 3 september 2018.
[15] Darmawati, Sepak Terjang Demokrasi Dalam Masyarakat Islam, (Makassar : 2013)., hal 60 diakses di Journal.uin-alauddin.ac.id pada tanggal 10 oktober 2018.
Download File Dinasti Umaiyyah/Khilafah Bani Umaiyyah (Format Doc.)
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku