IMAN
KEPADA MALAIKAT
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Aqidah Ilmu Kalam
Dosen
Pengampu :
Prof. Dr. Ali Mas’ud, M.Ag, M.Pd
M. Fahmi, S.Pd.I, M.Hum, M.Pd
Disusun
Oleh :
Putriana Khusnul Khotimah (D71218094)
Yari Sambera (D71218105)
Akhsanu I’mali (D91218116)
Angga Saputra (D91218120)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN AMPEL SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Ilmu Kalam.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini
memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Ilmu Kalam untuk mengetahui tentang apa
pengertian Iman kepada Malaikat, sifat malaikat, nama dan tugas malaikat, orang
yang dijauhi dan didekati malaikat.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu Prof. Dr. Ali Mas’ud kami meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca.
Surabaya, 17 September 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa
ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat
islam sendiri, khususnya kaula muda. Mereka yang mengaku islam, justru
kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran (syariat) islam, pedoman islam, asas-asas
agama islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan islam. Hal semacam ini tentu
membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang sebagai mahasiswa muslim yang
sepatutnya mengenal agama lebih dalam sebagai pedoman hidup, malah tidak
mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya.
Banyak
sekali sebenarnya persoalan dalam islam yang memang seharusnya patut untuk kita
ketahui sebagai umat islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama islam memiliki
dua asas yaitu, islam dan iman yang tertuang dalam lima rukun islam dan lima
rukun iman. Berbicara masalah rukun iman, perlu diketahui rukun iman adalah
sebagai berikut:
1 . Iman kepada Allah
2 . Iman kepada Malaikat Allah
3 . Iman kepada Kitab Allah
4 . Iman kepada Rasul Allah
5 . Iman kepada Hari Kiamat
6 . Iman kepada Qadha dan Qadar
Lebih dalam mengenai iman kepada malaikat Allah, akan
penulis bahas dan dijelaskan dalam makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
1 . Apa yang dimaksud Iman kepada Malaikat ?
2 . Apa sajakah sifat-sifat Malaikat ?
3 . Siapa nama-nama malaikat beserta tugasnya
?
4 . Siapakah orang yang didekati dan dijauhi
malaikat ?
C.
Tujuan
1 . Untuk mengetahui apa yang dimaksud beriman
kepada malaikat.
2 . Untuk mengetahui sifat-sifat malaikat.
3 . Untuk mengetahui nama-nama malaikat
beserta tugasnya.
4 . Untuk mengetahui siapakah orang yang
didekati dan dijauhi malaikat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Iman Kepada Malaikat
Menurut
etimologi arab, kata malaikat (bahasa arab: الملائكة) merupakan kata jamak yang berasal dari kata mufrad malak (ملك) yang berarti kekuatan.[1]
Malaikat adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang patuh pada
ketentuan adan perintah Allah.[2] Malaikat
diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya, berdasarkan salah satu hadist nabi Muhammad
Saw.[3]
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
“Malaikat
diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, dan Adam
Alaihis sallam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian.”
Iman kepada malaikat adalah bagian dari RukunIman. Iman kepada malaikat maksudnya
adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan
bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah.
Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat
kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah
pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi
jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya
terjadi pada para nabi dan rasul.
Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan
rasul. Seperti terjadi kepada NabiIbrahim.
Iman kepada Malaikat merupakan salah satu landasan
agama Islam. Allah berfirman yang artinya:
“Rasul
telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya….”(QS.Al-Baqarah:285)
Barangsiapa yang ingkar
dengan keberadaan malaikat, maka dia telah kafir, keluar dari Islam.[4]
Allah berfirman yang artinya:
“Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa`: 136)
B.
Sifat-sifat Malaikat
1.
Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar,
sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
Allah menciptakan malaikat bukan bermaksud meringankan dalam
mengurus hambanya tetapi penciptaan malaikat merupakan sebuah rahmat
tersendiri. Mereka diciptakan allah dengan sebuah nur(cahaya) dengan anugerah
berupa akal saja tanpa nafsu sehingga segala perbuatan atau perilaku malaikat
senantiasa berlandaskan taqwa Allah tanpa perilaku maksiat dan khawatir merasa
ngantuk, lapar, sakit,dll.[5]
2.
Selalu takut dan taat kepada Allah
Dalam sebuah dalil yakni surat Al Baqarah (2) ayat 34 yang artinya
“dan ingatlah ketika kami berfirman kepada malaikat: “sujudlah kamu kepada
adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takbbur dan ia
termasuk dalam golongan orang-orang yang kafir.” Dalam ayat tersebut
Menerangkan tentang pemuliaan Adam dengan sujudnya para malaikat kepadanya[6].
Ini merupakan pemuliaan Allah yang paling Agung bagi Adam dan anak
keturunannya,dimana Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada
Adam. Sikap sujud malaikat tersebut merupakan salah satu bukti rasa kepatuhan
malaikat kepada perintah Allah.
3.
Malaikat senantiasa beribadah kepada Allah dan bertasbih.
Allah SWT telah berfirman dalam QS. Asy-syura(42): 5 :” hampir saja
langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan
malaikat-malaikat bertasbih serta memuji nama Tuhannya dan memohonkan ampun
bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah bahwa Allah Dia yang maha pengampun
lagi penyayang.”
4.
Mempunyai sifat dan takut (khaufi)
Bukan hanya manusia saja yang memiliki sifat malu dan takut tetapi
juga Malaikat punya rasa malu dan takut. Rasa malu dan takut malaikat ini bukan
kepada makhluk Allah melainkan mereka hanya malu dan takut kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam firman Allah:
“mereka (malaikat) takut kepada Tuhan mereka yang diatas mereka dan
melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” (QS. An-nahl :50)
5.
Dapat berubah wujud
Sesungguhnya mustahil bagi kita umat manusia untuk melihat malaikat
pada wujud aslinya kecuali Rosulullah yang pernah melihat wujud aslinya. Adapun
berubah wujudnya malaikat kepada wujud manusia telah ditetapkan oleh Al Qur’an
Dan sunnah yang shahih, jika malaikat berubah wujud menjadi manusia maka semua
orang baik laki-laki maupun perempuan,muda maupun tua memungkinkan untuk
melihatnya. Hal ini di firmankan oleh Allah dalam QS. Huud:7,
”dan tatkala datang utusan-utusan kami (para malaikat) itu kepada
luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadadnya karena kedatangan mereak, dan
dia berkata: “ini adalah hari yang amat sulit.”
C.
Nama dan Tugas Malaikat
Kita tahu bahwa jumlah malaikat Allah sangatlah banyak seperti
dalam sebuah riwayat yang artinya[7]
“Kemudian ditunjukkan kepadaku Baitul Ma’mur. Akupun bertanya
kepada Jibril, Beliau menjawab , ‘ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000
Malaikat yang shalat didalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan
kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.” (HR. Bukhari 3207,
Muslim 164, Nasai 448 dan yang lainya).
Dengan banyaknya jumlah malaikat seperti riwayat diatas, maka akan
muncul sebuah pertanyaan tentang berapakah jumlah dari Malaikat itu?, Maka
jawaban dari pertanyaan tersebut dijawab dalam Al-Quran yang artinya[8] :
“Tidak ada yang tahu berapa jumlah pasukan tuhanmu kecuali Dia.
Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (QS. Al-Muddatsir:31)
Kemudian ketika menafsirkan surat ini, Al-Qurthubi mengatakan, yang
artinya
“Tidak ada yang tahu jumlah Malaikat Tuhanmu, yang Dia ciptakan
untuk menyiksa penghuni neraka kecuali Dia, yaitu Allah Ta’ala.” (Tafsir
Al-Qurthubi, 19/28).
Terdapat beberapa kitab yang menjelaskan bahwa seorang muslim wajib
mengetahui nama-nama malaikat Allah SWT. Malaikat yang wajib diketahui menurut
kitab Aqidatul Awam karangan Asy-Syeikh Ahmad Al Marzuqi Al Maliki adalah
berjumlah 10 malaikat. Yaitu:
1.
Jibril
2.
Mikail
3.
Israfil
4.
Izrail
5.
Mungkar
6.
Nakir
7.
Raqib
8.
Atid
9.
Malik
10.
Ridwan[9]
Dari 10 malaikat di atas memiliki tugas dan fungsinya
maasing-masing, Yaitu
1.
Malaikat Jibril memiliki tugas khusus menyampaikan wahyu Allah
kepada para Nabi dan Rasul.
2.
Malaikat Mikail bertugas sebgai pembawa kebaikan dan penebar rahmat
dari Allah SWT.
Dijelaskan dalam Q.S Al-Mursalat
ayat 1-3 yang artinya
·
Demi (malaikat-malaikat) yang diutus untuk membawa kebaikan,
·
Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya,
·
Dan (malaikat-malaikat) yang meyebarkan (rahmat Allah) dengan
seluas-luasnya.
3.
Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala ketika datangnya hari
kiamat dan saat kebangkitan manusia.
4.
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa ketika ajal menjemput.
5.
Malaikat Munkar dan Nakir bertugas mendatangi dan bertanya tentang
Tuhan, Nabi, Agama, dll.[10]
6.
Malaikat Raqib bertugas mencatat amal kebaikan manusia dimasa
hidupnya di dunia.
7.
Malaikat Atid bertugas mencatat amal keburukan manusia dimasa
hidupnya di dunia.
8.
Malaikat Malik bertugas menjaga Neraka.
9.
Malaikat Ridwan bertugas menjaga Surga.
D.
Orang yang Didekati Malaikat
Kita
tahu bahwa jumlah dari malaikat terbilang sangat banyak, dari banyaknya
malaikat tersebut terdapat malaikat yang beriringan dengan manusia. Maka
kemudian terdapat beberapa riwayat yang menyatakan bahwa terdapat orang-orang
yang didekati maupun dijauhi oleh malaikat Allah. Maka dibawah ini kami
sertakan beberapa riwayat yang menunjukkan adanya manusia yang dijauhi maupun
didekati oelh malaikat.
1.
Orang
yang tidur dalam keadaan bersuci.
“Barangsiapa yang tidur
dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia
tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan
karena tidur dalam keadaan suci.” (HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)
2.
Orang
yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
“Tidaklah salah seorang
di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan
suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah
sayangilah ia’.” (HR. Imam Muslim dariAbu Hurairah, Shahih Muslim 469).
3.
Orang-orang yang berada di shaf barisan depan
di dalam shalat berjamaah.
“Sesungguhnya Allah dan
para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf –
shaf terdepan.” (Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra’ bin ‘Azib)
4.
Orang
yang menyambung shaf shalat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).
“Sesungguhnya Allah dan
para malaikat selalu berselawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf.”
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim
meriwayatkan dari Aisyah)
5.
Para
malaikat mengucapkan ‘aamiin‘ ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.
“Jika seorang Imam
membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian
‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat,
maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.” (HR. Imam Bukhari dari Abu
Hurairah, Shahih Bukhari 782)
6.
Orang
yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
“Para malaikat akan
selalu berselawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di
dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal
wudhunya,(para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia.'” (HR.
Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106)
7.
Orang-orang
yang melakukan shalat Shubuh dan Ashar secara berjamaah.
” Para malaikat berkumpul
pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam
hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan
malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian merekaberkumpul lagi pada
waktu shalat ‘asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat
‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap
tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan
hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan
shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat,
maka ampunilah mereka pada hari kiamat.'” (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah,
Al-Musnad no. 9140)
8.
Orang
yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
“Doa seorang muslim untuk
saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa
yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikatyang menjadi wakil
baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka
malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia
dapatkan.'” (HR. Imam Muslim dari Ummud Darda’, Shahih Muslim 2733)
9.
Orang-orang
yang berinfak.
“Tidak satu hari pun
dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun
kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti
bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta
orang yang pelit (bakhil).'” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu
Hurairah, Shahih Bukhari1442 dan Shahih Muslim 1010)
10. Orang yang sedang makan sahur.
“Sesungguhnya Allah dan
para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan
sahur” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah”. (HR. Imam Ibnu
Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
“Tidaklah seorang mukmin
menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang
akan berselawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu
malam kapan saja hingga shubuh.” (HR. Imam Ahmad dari ‘Ali bin Abi Thalib,
Al-Musnad no. 754)
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan
kepada orang lain.
“Keutamaan seorang alim
atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah
diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di
dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang
mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR Imam Tirmidzi dari Abu Umamah
Al-Bahily)[11]
E.
Orang yang Dijauhi Malaikat
لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا
فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ
“Para malaikat tidak akan masuk rumah yang didalamnya ada anjing
dan ada gambar.” [HR. at-Turmudzi dan Abu Dawud].
Dalam
riwayat Muslim, beliau bersabda,
لا تصحب الملائكة رفقة معهم كلب أو جرس
“Para malaikat tidak menyertai suatu rombongan
yang disertai anjing atau lonceng.” [HR. Muslim].
ثَلاَثَةٌ لاَ تَقْرَبُهُمُ
المَلاَئِكَةُ : الجُنُبُ وَ السَّكْرَانُ وَ المتَضَمِّخُ بِالخَلُوْقِ
“Ada tiga orang yang tidak didekati oleh
malaikat: (1) orang yang junub, (2) orang yang mabuk, (3) memakai wewangian al
kholuq.” [HR. Al Bazzar]
Al kholuq yang disebutkan dalam
hadits adalah sejenis minyak wangi yang didominasi warna merah dan kuning.
Lelaki tidak diperkenankan menggunakan minyak wangi tersebut karena dikhususkan
untuk wanita. Dari tiga katehori diatas,
pada riwayat lain mengatakan bahwa mayat orang kafir juga termasuk dalam daftar
yang dijauhi malaikat. Kemudian sama halnya manusia, Malaikat juga terganggu
dengan adanya sesuatu yang kotor dan bau tidak sedap. Sehingga Hal ini sangat
perlu kita jauhi terkhusus ketika kita di masjid[12]. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثُّومَ
وَالْكُرَّاثَ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى
مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ
“Siapa yang makan bawang merah dan
bawang putih serta daun bawang, janganlah mendekati masjid kami, karena
malaikat terganggu sebagaimana halnya anak Adam terganggu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi pembahasan dalam “Iman Kepada Malaikat
Allah SWT.” Ini adalah mengetahui pengertian Malaikat, mempercayai dan meyakini
adanya Malaikat, yang kemudian dilanjutkan dengan mengetahui sifat-sifatnya,
nama dan tugasnya serta siapa saja orang-orang yang didekati dan dijauhi oleh
Malaikat.
B.
Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, diperlukan
kajian lebih lanjut mengenai “Iman Kepada Malaikat” oleh para pembaca. Karena
penulis pun juga masih mempunyai banyak kekurangan dalam penjabaran
permasalahannya. Sehingga, sangat dibutuhkan kritik dan saran yang kontruktif
sebagai kontruksi perwujudannya.
Semoga makalah ini pun bukan hanya sekedar
bermanfaat, Tapi benar-benar bermanfaat secara nyata. Baik secara langsung
maupun tidak langsung, bagi para pembaca pada umumnya dan juga bagi para
penulis pada khususnya.
Daftar Pustaka
Hadi, Nur Fitri. (2017, 27 Desember). Iman Kepada Malaikat .
diakses dari https://khotbahjumat.com/4902-iman-kepada-malaikat.html,
tanggal 17 September 2018.
Rohman, Abu Jibriel Abdul. Inilah 12 Golongan yang didoakan
Malaikat . diakses dari https://www.arrahmah.com/inilah-12-golongan-orang-yang-didoakan-malaikat/,
tanggal 17 September 2018.
Kementerian Agama Islam RI. 2014. Akidah
Akhlak Kurikulum 2013 Kelas VII. (Jakarta: Kementerian Agama).
Wikipedia, Wikipedia. Malaikat. diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Malaikat, tanggal 18 September 2018.
HR. Ahmad (VI/153) dan Muslim (no.
2996 (60)).
Ka’ab, Abu. Iman Kepada Malaikat. diakses dari https://muslim.or.id/6813-iman-kepada-malaikat.html, tanggal 18 September 2018.
Baits, Ammi Nur. 2013. Jumlah
Malaikat. Diakses https://konsultasisyariah.com/16512-berapa-jumlah-malaikat.html, pada tanggal 16 September 2018.
Syeikh Al Marzuqi. 1258 H. Aqidatul
Awam
Mianoki, Adika. 2010. Keimanan
yang Benar Terhadap Malaikat Allah. Diakses https://muslim.or.id/1877-keimanan-yang-benar-terhadap-malaikat-allah.html, pada tanggal 16 September 2018.
Ka’ab, Abu. Iman Kepada Malaikat. diakses dari https://muslim.or.id/6813-iman-kepada-malaikat.html, tanggal 18 September
2018.
Katsir, Imaduddin Abu al-fida’
ismail ibn.Tafsir al-Qur’an Al Adzim, (Kairo : Dar al-Hadits, 1998), jus 4.
Katsir, Imaduddin Abu al-fida’
ismail ibn.Tafsir al-Qur’an Al Adzim, (Kairo : Dar al-Hadits, 1998), jus 1.
[1] Kementerian Agama Islam
RI. Akidah Akhlak Kurikulum 2013 Kelas
VII (Jakarta: Kementerian Agama, 2014), 83.
[2] Wikipedia. Malaikat. diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Malaikat, tanggal 18 September
2018 pukul 21.02 WIB.
[3] HR. Ahmad (VI/153) dan
Muslim (no. 2996 (60)).
[4]Abu
Ka’ab. Iman Kepada Malaikat. diakses
dari https://muslim.or.id/6813-iman-kepada-malaikat.html,
tanggal 18
September 2018 pukul 21.49 WIB.
[5]Katsir, Imaduddin Abu al-fida’ ismail ibn.Tafsir al-Qur’an Al Adzim,
(Kairo : Dar al-Hadits, 1998), jus 4,
hal. 3
[6]Katsir, Imaduddin Abu al-fida’ ismail ibn.Tafsir al-Qur’an Al Adzim,
(Kairo : Dar al-Hadits, 1998), jus 1,
hal. 25-28
[7] Ammi Nur Baits. 2013. Jumlah Malaikat. Diakses https://konsultasisyariah.com/16512-berapa-jumlah-malaikat.html,
pada tanggal 16 September 2018 pukul 10.30.
[8] Ibid.,
[9] Syeikh Al Marzuqi. 1258 H. Aqidatul Awam
[10] Adika Mianoki. 2010. Keimanan yang Benar Terhadap Malaikat Allah.
Diakses https://muslim.or.id/1877-keimanan-yang-benar-terhadap-malaikat-allah.html,
pada tanggal 16 September 2018 pukul 09.39.
[11] Abu Jibriel Abdul Rohman. Inilah 12 Golongan yang didoakan
Malaikat . diakses dari https://www.arrahmah.com/inilah-12-golongan-orang-yang-didoakan-malaikat/,
tanggal 17 September 2018 pukul 22.08.
[12] Nur Fitri Hadi, “Iman Kepada Malaikat”, diakses dari https://khotbahjumat.com/4902-iman-kepada-malaikat.html,
pada tanggal 17 September 2018 pukul 21.21
Good
ReplyDelete