Loading...

Dunia Islam Abad XIX dan XX - Sejarah Peradaban Islam (Siti Imroatul Chasanah) C7


I. DUNIA ISLAM ABAD XIX

Abad ini adalah abad dimana sudah terbilang modern. Periode modern dalam sejarah islam berawal dari 1800 M sampai dengan masa sekarang. Awal abad ini Islam berada dibawah penetrasi kolonialisme. Dan pertengahan abad ke-20 M dunia Islam baru bangkit dari penjajahan dunia Barat. [1]

A. Penetrasi kolonial Barat terhadap dunia Islam

Awal penetrasi dunia Barat terhadap dunia Islam sampai penghujung abad ke-18 ada tiga kejadian penting yang sangat mempengaruhi dunia Barat terhadap dunia Islam. Pertama, perang antara Turki melawan Rusia (1768-1774) yang diakhiri dengan perjanjian traktat Khucuk Kainarji. Perjanjian ini sangat dominan menguntungkan Rusia terutama di kawasan Laut Hitam dan semenanjung Balkan. Karenanya, mereka berani mengajukan klaim terhadap umat kristiani ortodoks yang hidup dibawah kekuasaan Turki. Kedua, ditakhlukannya mesir dan invasi atas palestina di tahun 1798 oleh Perancis (Napoleon Bonaparte). Ketiga, proklamasi kemerdekaan Mantonegoro dari kekuasaan Turki di tahun 1799. [2]


Bermulanya penetrasi Barat juga dipengaruhi penelitia tentang alam oleh orang-orang bangsa Barat yang berusaha menakhlukan lautan dan menjelajahi benua-benua yang dianggap sebagai rintanagn yang membatasi gerak mereka. Setelah Chrstoper Colombus menemukaan Benua Amerika (1492 M) dan Vaco da Gama yang menemukan jalan menuju Timur melalui Tanjung Harapan (1498M). Dua penemuan itu sungguh sudah sangat menguntungkan bagi Eropa atau bangsa Barat, Eropa menjadi sangat maju dalam dunia perdaganagn, karna sudah tidak bergantung pada jalur yang dikuasai umat Islam. Dalam gambaran L. Stoddard, dengan sekejap mata dinding laut itu berubah menjadi alan raya dan Eropa yang semula terpojok segera menjadi tuan di lautan dan dengan demikian akan dipertuankan juga oleh dunia. Dan disinilah terjadi perubahan atau perputaran yang sangat hebat dalam sejarah seluruh umat manusia. [3]

Kemajuan Barat dipercepat oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industry di Eropa. Tekhnologi perkapalan dan kepemiliteran pun berkembang sangat pesat.[4]

B. Kemunduran dunia Islam

Pada abad pertengahan dunia Islam terkenal akan kemajuan dan perkembangannya, bangsa Barat pun mengakui akan hal itu. Karena didaerah kawasan Islam adalah jalur darat perdagan dunia. Pusat-pusat peradaban Islam periode pertengahan itu sendiri adalah: Mesir(Kairo), Persia(Isfahan), Turki(Istanbul), Delhi(India). Namun pusat peradaban dunia Islam ini pun mengalami kemunduran secara berkala. Negeri-negeri Islam yang pertama kali jatuh dibawah kekuasaan eropa adalah negri-negri yang jauh dai kekuasaan Usmani.[5]

1. Kemunduran Kerajaan Mamluk (Mesir)

Sebab kemunduran dan hancurnya pemirintahan mamluk ini pada dasarnya berawal dari masalah internal istana itu sendiri meskipun terdapat faktor luar sebagai pengaruh eksternalnya kehancurannya. Gaya hidup yang tinggi hanya untuk kepentingan pribadi dan dibebankan kepada rakyatnya oleh Sultan An-Nashir Muhammad selama memerintah menajadi salah stau penyebabnya. [6]

2. Kemunduran Kerajaan Usmani Turki

Fase kemunduran kerajaan Turki Usmani ini mulai setelah Sultan Sulaiman Al-Qonuni wafat (1566 M). Namun kerajaan Usmani ini sangat besar dan kuat sehingga fase kemundurannya tidak terlalu terlihat secara signifikan. [7]

Ada beberapa banyak faktor yang mengakibatkan Kerajaan Usmani itu mengalami kemunduran, diantaranya:

a. Wilayah kekuasaan yang sangat luas

Suatu Negara yang amat sangat luas membutuhkan pengaturan administrasi yang sangat baik. Namun sementara administrasi pemerintahan Kerajaan Usmani ini tidak kompleks.

b. Heterogenitas penduduk

Turki Usmani ini adalah Kerajaan yang sangat amat luas mencangkup di kawasan Asia dan Eropa dan didiami oleh berbagai macam etnis dan budaya. Tanpa didukung administrasi yang baik, Kerajaan Usmani hanya akan menanggung beban akibat heterogenitas terebut.

c. Kelemahan para penguasa

Sepeninggal Sulaiman Al-Qonuni, kerajaan usmani dipimpin oleh sultan-sultan yang lemah, baik dalam segi kepribadian terutama dalam kepemimpinannya

d. Budaya pungli

Setiap jabatan yang ingn diraih seseorang harus "dibayar" dengan sogokan kepada orang yangberhak memberikann jabatan.

e. Pemberontakan tentara Jeniassari

Kemajuan ekspansi Kerajaan Usmani banyak ditentukanoleh kuatnya tentara ini. Bisa dibayangkan bagaimana tentara ini memberontak.

f. Merosotya ekonomi

Akibat perang terus menerus. Perekonomian Kerajaan merosot. Pendapatan berkuraang sementara pengeluaran amatlah banyak

g. Terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu dan tekhnologi

Kerajaan Usmani kurang berhasil dalam pengembangan ilmu pegetahuan dan tekhnologi karena hanya mengutamakan pegembanagan kekutan militer.

Begitulah proses kemunduran yang terjadi di Kerajaan Usmani selama dua abad lebih setelah ditinggal oleh Sultan Sulaiman Al-Qonuni. Tidak ada tanda-tanda membaik samapai paroh pertama abad ke-18. [8]

3. Kemunduran Kerajaan Safawiyah

Ada dua faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan ini yaitu factor internal dan eksternal. Faktor internal bermula setelah Abbas I, sudah tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa dibelakangnya sudah cacat moral dan mementingkan urusan pribadi daripada pemerintahan. Eksternanya, adanya koonflik dengan Kerajaan Usmani yang berkepanjangan. [9]

4. Kemunduran Kerajaan Mughol

Pada abad ke-18 M. Kerajanan ini mengalami masa kemunduran. Diakibatkkan karena lemahnya raja-raja penerus setelah masa Aurangzib sehingga kejayaan yang sudah diraih tida bisa dipertahankan. Ketika Inggris masuk dan menguasai sektor perekonomianya kehancuran Mughol terjadi dan Inggris menguasai India.[10]

II. DUNIA ISLAM ABAD KE XX

Abad ini adalah abad periode modern bisa dinamai juga dengan era kebangkitan dimana penjajahan barat atas dunia islam menyadarkan umat Islam atas kelemahannya. Membuat umat Islam bangkit dan ingin membebaskan diri dari penjajahan bangsa Barat. Ditandai denga munculnya gerakan-gerakan pembebasan dari kolonialime Barat. [11]

A. Proses pembebasan diri dari kolonialisme Barat

Disini umat Islam sudah sadar bahwa memang tertinggal jauh dri Eropa. Dan berusaha untuk memulihkan kembali kekuatan Islam pada umumnya. Kerajaan Usmani memulai proses pembaharuannya dengan mengirim duta-duta ke Negara Eropa untuk mempelajari suasana kemajuan disana .sultan Ahmad III mendatangkan ahli militer dari Eropa untuk pembaharuan mileter usmani, hingga untuk pertama kalinya sekelah tekhnik militr dibuka [12]

Namun usaha-usaha itu tidak membawakan hasil dan tidak mencegah kemunduran Kerajaan Turki Usmani. Keuangan Negara yang terus mengalami kemerosotan adalah salah satu faktor sehigga tidak mampu menunjang usaha pembaharuan. Baru mengalami kemajuan setelah faktor utama penghalang yaitu tentara Yenissari dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826 M. Struktur Kerajaan dirombak, lembaga-lembaga modern didirikan. Namun meski banyak kemajuan gerakan pembaharuan tersebut tetap tidak berhasil menghentikan gerak maju Barat ke dunia Islam. [13]

B. Gerakan-gerakan pembebasan

Gerakan pembebasan ini didukung oleh dua faktor yang saling mendukung yaitu pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur asing yang dulunya menjadi penyebab kemunduran dunia Islam dan menimba gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Proses pertama yaitu seperti gerakan wahabiyah oleh Muhammad ibn Abd al-Wahhab di Arabia, Syah Waliyullah di India, gerakan sanusiyyah oleh Muhammad Sanusi di Afrika Utara. Proses yang kedua yaitu pengiriman para pelajar dan cendikiawan Muslim oleh penguasa Turki Usmani, Mesir dan India ke Negara-negara Eropa untuk ilmu pengetahuan dan gerakan menerjemahkan karya-karya Barat ke bahasa Islami. [14]

Lalu tak lama proses gerakan pembaharuan memasuki dunia politik. Islam memang tak akan jauh dari kata politik dan gagasan politik. Dan pada akhirnya muncullah pemikiran dan gagasan-gagasan dari yaitu,

1. Gerakan Pan-Islamisme

Yang pertama muncul adalah gagasan pan-Islamisme (persatuan Islam sedunia) yang mula-mula dipendapati oleh gerakan Wahhabiyah dan Sanusiyah [15]. Namun baru dipublikasikan oleh tokoh pemikir Islam terkenal, Jamaluddin Al-Afghani (1839-1897 M). menurut L. Stoddard, Al-Afghani adalah orang pertama yang menyadari sepenuhnya akan bercampurnya Barat dan bahanya. Oleh karna itu dirinya mengabdi penuh untuk mengabarkan dan memperingatkan kepada dunia Islam dan melakukan usaha yang begitu detail untuk perubahan Islam agar tidak selalu dikuasi oleh Barat. Menurutnya, umat Islam harus meninggalkan perselisihandan berjuang dibawah panji bersama. Al-Afghani pun membangkitkan semangat lokal dan nasionalisme dalam Islam. Dan Al-Afghani pun dikenal sebagai bapak nasionalisme dalam Islam.

Semangat pan-Islamisme mendorong Sultan Kerajaan Turki Usmani Abd Al-Hamid II untuk mengundang Al-Afghani ke Istanbul. Gagasan ini mendapat sambutan dengan hangat di negeri-negeri Islam. Namun semangat demogkrasi Al-Afghani dianggap menjadi duri bagi kekuasaan kesultanan, sehingga Al-Afghani tidak diizinkan berbuat banyak di Istambul. Setelah itu pan-Islamisme dengan secara cepat redup, terutama setelah Turki Usmani bersama sekutuunya, Jerman kalah dalam Perang Dunia I dan kekholifahan dihapuskan oleh Mustafa Kemal tokoh yang justru mendukung gagasan Nasionalisme.

2. Gerakan Nasionalisme

Gagasan nasionalismes yang berasal dari Barat itu masuk ke dunia Islam melalui persentuhan umat Islam dengan Barat yang menjajah dan banyak pula pelajar dari Negara muslim ini mencari ilmu di Eropa atu pendidikan lembaga "Barat" yang ada di Negara mereka .gagasan kebangsaan ini mendapat banyak tentagan dari pemuka Islam karena dipandang tidak sejalan. Akan tetapi gagasan nasionalisme berkembang pesat setelah gerakaan pan-Islamisme redup. [16]Gerakan ini muncul di negrri-negri musim.

a. Mesir

Di mesir tokoh yang terkenal meperjuangan gagasan ini adalah Ahmad Urabi Pasha namun gagasah ini sudah tumbuh sejak masa Al-Tahtawidan(1801-1873)yang berpendirian bahwa Mesir dan Negara lain baru bisa maju bila berada dibawah kekuasaan sendiri Al-Afghani. Dibagian negri Arab lainya lahir gagasan naisonalisme karna kesamaan bahasanya. Demikianlah yang terjadi di Mesir, Syiri, Libanon, Palestina, Irak, Hijaz, Afrika Utara , Bahrein, dan Kuwait.

b. Turki

Turki Setelah perang dunia pertama kerajaan Turki bukan hanya kehilangan Kerajaanya namun juga negaranya sendiri. Tentara sekutu Inggris dan Perancis sudah memasuki ibukota Turki Usmani yaitu Istambul. Tetapi gagasan nasioalisme ini mampu mengembalikannya. Akhirnya pada tanggal 25 juli 1925 ditandatangani perjanjian Lausanue, dan pemerintah Mustafa Kemal mendapatkanpengakuan Internasional.

c. Indian-Pakistan

India-Pakistan Sejak tahun 1857, setelah hancurnya kerajaan Mughal. India menjadi jajahan Inggris. Penduduk yang kebanyakan dari umat Hindu dan Islam. Indian selalu berusaha membebaskan diri dari penjajahan Inggris. Pembaharuan di Indian pun mempunyai peranan sendiri-sendiri, sengaja atau tidak, dalam perwujudan Pakistan , Sayyid Ahmad Khan dengan pemikiranya bahwa Islam tidak memnentang ilmu pengetahuan dan kemajuan modern, dan Iqbal dengan pemikiran dinamikanya amat membantu bagi usaha Jinnah dalam menggerakan umat Islam di India. [17]

d. Masa kebangkitan Islam

Dari gagasan nasionalisme munculah berbagai partai-partai politik dan ini merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan Negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat. Karna memang faktanya partai-partai politik itulah yang berjuang melepaskan diri dari kekuasaan penjajah. Biasanya terwujud dalam kegiatan, seperti (1) gerakan politik, baik dalam diplomasi maupun perjuangan bersenjata. (2) pendidikan serta propagandadalam rangka mempersipkan kemerdekaan, masyarakat dan mengisi kemerdekaan itu.

Negara berpenduduk mayoritas muslim pertama yang memproklamasikan kemerdekaan adalah Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah jepang menjajah sebelumnya.

Negara Islam kedua yang telat merdeka ialah Pakistan yaitu pada tanggal 15 Agustus 1947. Setelah Inggris menyerahkan kedaulatan di India kepada dua konstitusi. Satu untuk India dan satu untuk Pakistan

Di Timur Tengah, Mesir resmi merdeka pada tahun 1922 dari Inggris, tetapi pada masa pemrintahan Raja Al-Faruk masih banyak pengaruh Inggris pada pemerintahan Mesir. Jamal Abd Al-Nasser melengserkan Raja Al-FARUK 23 Juli 1952, Mesir beranggapan bahawa dirinya belum benar-benar merdeka.

Di Negara Iraq pun sama, Iraq secara resmi merdeka pada tahu 1932, tetapi rakyatnya baru merasakan merdeka pada tahun 1958. Sebelumnya Negara-negara sekitar Iraq telah mengumumkan kemerdekaanya seperti Syiria, Jordania, dan Libanon di tahun 1946.

Di Afrika, Lybia merdeka tahun 1951 M, Sudan dan Maroko tahun 1956 M, Aljazair tahun1962. Semuanya membebaskan diri dari penjajahan Perancis. Di waktu hampir bersamaan, Yaman Utara, Yaman Selatan, dan Emirat Arab memperoleh kemerdekaannya pula.

Di Asia Tenggara, Malaysia yang pada waktu itu termasuk wilayah Singapur mendapat kemerdekaan dari Inggris di tahun 1957. Dan Brunai Darussalam tahun 1984.[18]bangkit

Hal-hal tersebut membukitikan bahwa dunia Islam mampu bangkit dari penjajahan yang dilakukan Barat.

Daftar Pusaka

Fuad, Ah. Zakki.,Sejarah Peradapan Islam. Surabaya:UIN Sunan Ampel Press. 2014

Yunus, Abd. Rahim., dan Haif, Abu.,Sejarah Islam Pertengahan. Yogyakarta: Penerbit Ombak. 2013

Yatim,Badri.,Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grandifo Pesada. 2006

Syalabi,Ahmad.,Imperium Turki Usmani. Jakarta: Kalam Murni. 1988



[1] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grandifo Pesada, 2006), hal. 173 .

[2] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), hal. 209 .

[3] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grandifo Peseda, 2006), hal. 174-175 diambil dari buku Dunia Baru Islam, (Jakarta:1966), hal. 25 .

[4] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grandifo Peseda, 2006), hal. 174-175 diambil dari buku Dunia Baru Islam, (Jakarta:1966), hall 175

[5] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grandifo Peseda, 2006), hal. 174-175 diambil dari buku Dunia Baru Islam, (Jakarta:1966),. hal. 175 .

[6] Abd. Rahim Yunus & Abu Haif, Sejarah Islam Pertengahan (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013), hal.82 .

[7] Abd. Rahim Yunus & Abu Haif, Sejarah Islam Pertengahan , hal.158 .

[8] Abd. Rahim Yunus & Abu Haif, Sejarah Islam Pertengahan , hal. 161-163 .

[9] Abd. Rahim Yunus & Abu Haif, Sejarah Islam Pertengahan , hal. 246 .

[10] Abd. Rahim Yunus & Abu Haif, Sejarah Islam Pertengahan , hal. 300 .

[11] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), hal. 214 diambil dari buku Harun Nasution, op cit hal.56

[12] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam; Sejarah Pemikiran, dan Gerakan, hal.15

[13] Badri Yaatim, Sejarah Peradaban Islam), hal. 179 .

[14] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hal. 184 .

[15] Ahmad Syalabi, Imperium Turki Usmani (Jakarta: Kalam Mulia,1988), hal.107 .

[16] Ahmad Syalabi, Imperium Turki Usmani, hal. 185

[17] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaaban Islam, hal.219

[18] Ahmad Syalabi, Imperium Turki Usmani, hal.188-189 .



Download Link




Download File Dunia Islam Abad XIX dan XX (Format Docx.)
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku




Gunakan Tampilan : Mode Desktop | Mode Desktop