Nama : Himmatul Izzah
Nim : D01218024
Cosma : A
BAB I
Khulafa ar-Rasyidin
A. Usman bin Affan
1. Biografi Usman bin Affan
Usman bin Affan yang memilik nama lengkap Usman bin Affan Ibn Qushay. Sejak kecil beliau tekenal dengan akhlak dan budi pekerti yang terpuji. Usman bin Affan lahir pada saat Nabi Muhammad SAW berusia lima tahun. Beliau termasuk orang pertama yang memeluk agama Islam. [1]
Selain itu ada yang berpendapat bahwa nama lengkap Usman yaitu Usman bin Affan bin Abu al-Ash bin Umayah bin Abd al-Syams bin Abd al-Manaf bin Qushi bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib bin Fhir bin Malik bin An Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'addu bin Adnan. Atas perintah Abu Bakar Ash Siddiq beliau pun memeluk agama Islam. Beliau merupakan saudagar yang sangat kaya dan beliau terkenal dengan sifat kedermawanannya. [2]
Usman bin Affan merupakan khalifa ke 4 dari kelima khalifa yang ada. Atas perintah Abu Bakar Ash Siddiq beliau pun memeluk agama Islam dan menikah dengan Ruqaiyah. Hal itu dikarenakan hubungan persahabat antara Usman dan Rasulullah yang begitu dekat sehingga Rasulullah pun mempercayai Usman untuk menikahi Ruqaiyah yaitu putri dari Rasulullah SAW. Usman bin Affan adalah saudagar yang sangat kaya raya beliau pun tidak segan-segan menginfakkan hartanya demi kemajuan agama Islam. Beliau telah memberikan banyak harta untuk kemenangan Islam.
Usman bin Affan senantiasa ikut serta dalam berbagai macam perang. Hanya satu perang yg tidak diikuti beliau yaitu perang badar. Beliau tidak mengikuti perang badar dikarenakan ruqaiyah sedang sakit sehingga Usman bin Affan sibuk merawat ruqaiyah dan menemaninya dalam keadaan tersebut. [3]
Usman bin Affan dengan setia menemani istrinya ruqaiyah yang sedang sakit dengan sabar beliau merawat istrinya sampai wafat. Ruqaiyah meninggal pada hari kemenangan umat Islam yaitu pada saat perang badar. Setelah Ruqaiyah meniggal Rasulullah pun menikahkan Usman dengan putri keduanya yaitu Ummu Kultsum. Akibat pernikahannya dengan Ummu Kultsum beliau pun mendapat gelar Dzunnurain yang memiliki makna yang mempunyai dua cahaya. Tidak lama setelah itu Ummu Kultsum pun meninggal dunia. Ummu Kultsum meninggal dunia pada tahun 9H.
Usman bin Affan terkenal dengan sifat yang lemah lembut, pemalu, penyabar, pandai menjaga kehormatan, dan sifat yang paling menonjol yaitu kedermawanannya. Kedermawanan itu terbukti pada saat perang tabuk. Pada saat itu beliau mendermakan 950 ekor unta, 59 ekor kuda dan ditambah dengan uang 1000 dinar untuk keperluan yg lain. Beliau pun dapat membayar sumur seorang yahudi senilai 20.000 dirham dan uang itu digunakan untuk keperluan muslim pada saat itu.
2. Kondisi sosial politik masa Usman bin Affan
Sama halnya dengan Umar bin Khattab, Ustman bin affan diangkat menjadai khalifah dengan cara musyawarah atau melalui proses pemilihan. Umar ditunjuk secara langsung sedangkan Usman ditunjuk melalui sebuah tim yang terdiri dari enam orang sahabat yang dibentuk oleh Umar sebelum beliau meninggal. Tim tersebut disebut "tim formatur". Pengumuman penunjukkan terjadi pada bulan Muharram tahun 23H. Masa pemerintahan Usman terdiri dari dua sesi. Sesi pertama pada tahun 23-29H merupakan pemerintahan kejayaan. Tetapi pada sesi kedua pada tahun 30-35H merupakan pemerintahan yang penuh dengan kekacauan. [4]
Tim yang bertugas menunjuk Usman sebagai khalifah juga dinamakan dengan badan Syura. Pengumuman tersebut dilakukan setelah sholat di Madinah. Masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan ini merupakan pemerintahan yang terpanjang dari semua khalifah yang telah memerintah.
Selama 12 tahun memerintah tidak selamanya pemerintahan tersebut berjalan dengan mulus. Kejayaan masa pemerintahan Usman terjadi pada saat enam tahun pertama. Setelah itu enam tahun terakhir pada masa pemerintaha Usman merupakan pemerintahan yang buruk. Pada awal pemerintahannya Usman hanya melanjutkan pemerintahan yang telah berjalan dengan pemerintahan khalifah-khalifah sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dalam perluasan wilayah kekuasaan Islam yang telah sukses. Daerah yang menjadi kekuasaaanya seperti Mesir dan Irak yang selalu mengalami pengembangan dan perlindungan yang dilakukan dengan berbagai rangkaian militer yang telah disusn secara sistematis.
Setelah melewati masa-masa kejayaannya dan berakhir dengan kerusakan pada masa enam tahun terakhir. Pada masa ini pemerintahan Usman bin Affan mengalami berbagai pembangkangan,pemberontakan dan hal-hal yang dapat merusak ataupun merugikan pemerintahan Usman tersebut. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang sudah kecewa dan tidak mempercayai Usman lagi. Salah satu faktor yang menyebabkan kekecewaan rakyat tersebut adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan yang tinggi. Salah satu yang terpenting yaitu Marwan Ibn Hakam yang menjalankan pemerintahan sedangakan Usmanlah yang mendapatkan gelar khalifah. Setelah banyak keluarganya yang ikut serta dalam pengaturan pemerintahannya Usman hanyalah seperti boneka yang dapat menuruti apa perintah dari keluarganya tersebut.
3. Pemberontakan dalam negeri
Kebijakan pemerintahan Usman yang tidak adil terutama dalam bidang politik menyebabkan sebab ketidak percayaan masyarakat dengan pemerintahan Usman bin Affan. Sehingga muncullah gerakan-gerakan protes diberbagai daerah kekuasaan Islam pada saat itu. Gerakan yang awalnya begerak dengan begitu lembut tetapi lama-kelamaan pemberontakanpun yang mulai mencekam pun terasa. [5]
Pada masa ini pemerintahan Usman bin Affan mengalami berbagai pembangkangan,pemberontakan dan hal-hal yang dapat merusak ataupun merugikan pemerintahan Usman tersebut. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang sudah kecewa dan tidak mempercayai Usman lagi. Salah satu faktor yang menyebabkan kekecewaan rakyat tersebut adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan yang tinggi. Salah satu yang terpenting yaitu Marwan Ibn Hakam yang menjalankan pemerintahan sedangakan Usmanlah yang mendapatkan gelar khalifah. Setelah banyak keluarganya yang ikut serta dalam pengaturan pemerintahannya Usman hanyalah seperti boneka yang dapat menuruti apa perintah dari keluarganya tersebut.
Selain itu penyebab lainnya adalah pemberontakan beberapa golongan terhadap pemerintahan Usman bin Affan menurut Saif bin Umar yaitu munculnya seorang Yahudi yang bernama Abdullah bin Saba' yang berpura-pura masuk Islam dan pergi kedaerah Mesir untuk menyebarkan berbagai pikirannya untuk menghasut rakyat agar berontak dan membangkang dengan kebijakan pemerintahan Usman. [6]
Abdullah bin Saba' berhasil memainkan perannya yang dapat menimbulkan konflik besar dalam pemerintahan Usman. Banyak fitnah-fitnah yang terjadi dan Abdullah bin Saba' juga berhasil menghasut orag-orang yang berwatak kaku dan imannya masih mudah goyah, masih tidak memiliki pendirian yang kuat dan fanatik terhadap suatu pendapat yang baru jika itu menurtnya benar mereka pun akan melakukaknnya tanpa memikirkan akibat kedepannya apa yang akan terjadi. tanpa memikirkan akibat kedepannya apa yang akan terjadi.
Maka banyak orang yang mengingkari dan mencelanya. Oleh karena itu banyak penduduk mesir yang yang terpengaruh oleh Abdullah bin Saba' dan mereka menulis kepada jamaah-jamaah yang ada di Kufah dan Bashrah mereka pun mulai bertukar informasi melalui surat dan membuat kesepakatan untuk mengingkari pemerintahan Usman bin Affan. Dan diperintahkanlah seseorang yang akan mendebat beliau dan akan menyampaikan kritik untuk beliau. sehingga tujuan Abdullah bin Saba' untuk memprovokasi rakyat pun berhasil.
4. Perkembangan dan kemajuan pada masa Usman bin Affan
Perkembangan dan kemajuan pemerintahan masa Usman bin Affan antara lain:
a. Perluasan wilayah atau ekspansi yang terjadi pada masa Usman bin Affan
Perluasan wilayah yang terjadi pada masa Usman bin Affan antara lain meliputi, pemberantasan pemberontakan yang terjadi dibeberapa negeri yang termasuk dalam kekuasaan Islam, melanjutkan perluasan Islam ke Tripoli, Tabristan, Harah, Kabul, dan beberapa daerah lain yang sempat terhenti pada masa pemerintahan Umar bin Khatab. Dan beliau juga berhasil menaklukkan penduduk Cyprus dalam kekuasaan Islam. [7]
Pemberontakan ini terjadi didaerah yang telah masuk Islam pada saat pemerintahan Umar. Pada saat umar wafat mulai muncul daerah-daerah yang mulai mengingkari pemerintahan Islam. Hal ini dikarenakan penduduk yang mendukung pemerintahan yang sebelumnya, pada saat pemerintahan tersebut masih belum masuk Islam. Penduduk-penduduk tersebut ingin mengembalikan kekuasaannya seperti pemerintahan yang lama. Daerah yang memberontak dalam pemerintahan Usman yaitu Khurusan dan Iskandariyah.
Perluasan Islam kedaerah-daerah yang berada dalam kekuasaan Islam pada masa Umar yang sempat terhenti itu kembali diperluas melalui berbagai faktor. Salah satunya tentara Islam mulai mengalami kejayaan. Tentara tersebut berhasil menguasai sungai Jihun yang disebrangnya terdapat bebrapa negara antara lain, Baktaria, Harah, Kabul, Ghaznah di Turkistan yang telah dikuasai oleh kaum muslim. Hal itu juga didukung dengan angkatan laut yang dipimpin oleh Mu,awiyah Ibnu Abi Sofyan. Pulau Cyprus dapat ditaklukkan oleh pemerintahan Usman bin Affan dan dimasukkannya dalam wilayah Islam pada tahun 28H.
b. Pembukuan Al-Qur'an dan perluasan Masjid Nabawi
Usman bin Affan mengusulkan agar al-qur'an segera dibukukan karena salah satu panglima perang beliau menemukan fenomena pertengkaran antar kaum yang disebabkan oleh perbedaan pendapat tentang bacaan pada al-qur'an. Lalu dibentuklah sebuah tim untuk melakukan pembukuan mushaf-mushaf tersebut agar menjadi al-qur'an. Selain itu beliau juga melakukan perluasan pada masjid Nabawi dan beliau pertama kali yang menentukan adzan. [8]
Hal pertama yang dilakukan para tim yaitu mengecek mushaf yang telah disimpan oleh hafsah dan membandingkan dengan mushaf-mushaf yang lain. Setelah itu dilakukan penyamaan dalam bacaan al-qur'an tersebut.
B. Ali bin Abi Thalib
1. Biografi Ali bin Abi Thalib
Setelah pemerintahan Usman bin Affan dan beliau wafat pemerintahan ini digantikan oleh Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib memiliki nama lengkap Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Khilab Al-Quraisyi. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan dikota Makkah pada tahun ke sepuluh sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW. Ali merupakan suami dari Fatimah putri dari Nabi Muhammad SAW dan beliau merupakan anak dari Abi Thalib yaitu paman Nabi Muhammad SAW. Putri rasulullah yang memiliki keturunan hanya Fatimah. Karena itulah rasulullah SAW masih memiliki keturunan sampai sekarang. [9]
Ali bin Abi Thalib merupakan khalifah terakhir dari keempat khalifah yang ada. Ali bin Abi Thalib juga dikenal dengan sebutan Abu Hasan. Semasa Abdul Muthalib, kakek Rasulullah maninggal dunia beliau diasuh oleh Abi Thalib ayah dari Ali. Atas jasa dan kebaikan yang telah diberikan oleh paman beliau, rasulullah pun mengasuh dan mendidik Ali untuk menolong dan membalas semua jasa paman bekiliau yang telah diberikan dulu.
Pada saat Nabi Muhammad diutus untuk menjadi rosul Ali merupakan orang pertama yang memeluk agama Islam dan menyatakan keimanannya. Sejak kecil Ali dibesarkan dan didik dalam pandangan keluarga Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu tidak heran jika dari kecil Ali sudah memiliki pengetahuan tentang agama Islam yang sangat luas. Dan beliau pun dikenal dengan keberaniannya pada saat peperangan.
Pada saat kenabian Ali berusia sepuluh tahun. Ali hanyalah pemuda biasa layaknya pemuda lainnya. Tetapi yang membedakan Ali dibesarkan dalam keluarga seorang nabi yaitu Nabi Muhammad SAW. Ali terkwnal dengan kebaikan akhalan dan keimanannya. Sejak kecil Ali dididik oleh rasulullah dengan adab dan budi pekerti Islam. Ali dibekali dengan pengetahuan yang sangat luas dan kecakapan dalam berbicara. Beliau merupakan sesorang yang telah banyak meriwayatkan hadits-hadits dari Nabi Muhammad. Beliau merupakan sosok yang terkenal akan keberaniannya saat peperangan yang dipimpin oleh rasulullah, namanya pun sudah termasyur dimana-mana akibat keberaniannya ini. Pada saat peperangan beliau selaly berada dibarisan yang paling depan. Setiap peperangan yang dipimpin oleh rasulullah pasti terdapat Ali dalam barisan tersebut. Ali tak pernah takut mati dalam membela agama Islam. Seringkali beliau mendapati kemenangan dalam peperangan tersebut dengan segala keberaniannya.
2. Proses bai'at Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.
Pada tanggal 24 Juni 645M, Tujuh hari setelah wafatnya khalifah Usman bin Affan dideklarasikanlah Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah terakhir. Kegiatan ini dilakukan di masjid Nabawi. Kegiatan ini terjadi bukan begitu saja. Banyak sekali argumen para sahabat yang ingin menentang dilantikannya Ali menjadi khalifah. Pembai'atan ini berbeda dengan pembai'atan khalifah-khalifah sebelumnya. [10]
Proses pembai'atan ini tidak berjalan begitu saja. Ada golongan yang pro dan ada golongan yang kontra dengannya. Golongan yangkontra atau yang tidak suka dengan Ali adalah bintang Bani Hasyim. Sedangkan golongan yang pro dengan Ali atau yang setuju dengan Ali adalah keluarga atupun kerabat Rasulullah SAW. Banyak kaum muslim yang berpikir bahwa pembai'atan ini khalifah ini penyerahannya secara turun menurun atau berdasarkan hubungan kekerabatan saja. Anggapan ini tidak diakui oleh agama Islam dan tditolak oleh bangsa Arab dan orang-orang yang memiliki kepentingsan perseorangan atau yang mementingkan individunya saja.
Ali memiliki banyak musuh. Musuhnya tersebut tidak muncul terang-terangan saja. Sebagian ada yang menyembunyikan kebencian itu pada Ali sedangkan dia sangat mebencinya, ada juga yang dengan terang-terangan memperlihatkan kebenciannya pada Ali. Oleh karena itu, jika pemerintahan ini dipegang oleh Ali maka pemerintahan yang semula dipegang oleh khalifah Usman yang terkenal mudah, fleksibel, akan merasa kecewa apabila pemerintahan yang dijalankan pada masa khalifah Umar bin Khatab yang terkenal keras, memaksa dan displin akan terulang kembali.
Orang yang kaya dengan cara yang batil akan merajalela. Mereka akan semakin berkuasa. Kejahatan dan aniaya akan berada dimana-mana. Tetapi jika Ali menjabat sebagai khalifah tentu saja kekayaan mereka akan tandas, kekuasaan mereka pun akan berkurang dan perlahan hilang.
3. Perang jamal dan perang shifin
Perang jamal atau bisa disebut perng unta terjadi karena pemberontakan yang di ketuai oleh Thalha bin Zubair dan Aisyah istri Rasul terjadi karena hubungan Aisyah dan Ali kurang harmonis dan kekecewaan Thalha bin Zubair yang mengabaikan syarat - syarat yang di ajukan oleh Thalha bin Zubair dan daam peperagan ini dimenangkan oleh kudu Ali bin Abi Tholib sedangkan Thalha bin Zubair gugur dalam peperagan ini dan Aisyah selamat kemudian di pulangkan ke Makkah dengan penuh kehormatan dan kemuliaan
Perang sifin ini merupakan perang yang ditimbulkan oleh Bani Umayyah dan Khawarij perang ini dilatar belakangi karena Bani Umayyah tidak mengakui Ali bin Abi Tholib sebagai kholifah pada saat itu. Perang ini terjadi di bukit shifin pada bulan muharram tahun 37 H. Dan hasil perang ini adalah tahkim antara Ali bin Abi tholib dan Bani Umayyah, kemudian para pendukung setia Ali bin Abi Tholib kecewa terhadap keputusan ali yang menerima tahkim tersebut. [11]
Demikian perang jamal dan perang shifin timbul karena ada rasa kecewa dari para sahabat kepada keputusan Ali Bin Abi Tholib kekecewaan tersebu dilampiaskan dalam medan perang yang dimana pada saat perang jamal ini dimnangkan oleh pasukan Ali bin Abi Tholib dan peperangan shifin menghasilkan tahkim antara Pasukan Ail dengan Bani Umayyah dan pada saat itu para pendukung Ali ada yan keluar dari kelompok Ali dan membuat kelompok sendiri yang dinamakan Khawarij.
[1] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya:UIN Sunan Ampel Perss,2015 ), hal.80. Diakses di digilib.uisby.ac.id pada tanggal 3 Oktober 2018.
[2] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 1, (Yogyakarta:Liberty, 1982), hal.266.
[3] Muhammad Ali, The Early Caliphate (Khulafa-ur-Rasyidin),(Jakarta:Darul Kutubil Islamiyah, 2007), hal.159.
[4] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Perss,2015), hal.82. Diakses di digilib.uisby.ac.id pada tanggal 3 Oktober 2018.
[5] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Perss,2015), hal.86. Diakses di digilib.uisby.ac.id pada tanggal 3 Oktober 2018.
[6] Ibnu Atsir,al-Kami fi at -Tarikh,Jilid III, (Beirut: Dar Sadr, 1965), hal.80. Dalam buku Sejarah Peradaban Islam, hal.83.
[7] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradban Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Perss,2015), hal.82. Diakses di digilib.uisby.ac.id pada tanggal 3 Oktober 2018.
[8] Amin Abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007), hal.90.
[9] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya:UIN Sunan Ampel Perss,2015), hal.93. Diakses di digilib.uisby.ac.id pada tanggal 3 Oktober 2018.
[10] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya:UIN Sunan Ampel Perss,2015), hal.96. Diakses di digilib.uisby.ac.id pada tanggal 3 Oktober 2018.
[11] Ah Zakki Fuad,Sejarah Peradaban Islam....hal.19.
Download File Khulafa ar-Rasyidin (Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib) (Format Docx.)
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku