Nama : Indah Rakhmasari
NIM :D01218025
BAB II
PEMBAHASAN
Dunia Islam Abad XIX
A. Penetrasi Kolonial Barat
Harun Nasution berpendapat bahwa, Islam itu terbagi mejadi tiga periode. Dan periode ketiga terjadi mulai abad 1800M sampai dengan masa sekarang. Pada masa inilah yang disebut dengan periode modern. [1]
pada akhir abad 18 ada beberapa hal penting yang menandai awal mula kemunculan tekanan penetrasi kolonial Barat terhadap Islam seperti perang antara Turki dengan Rusia (1768-1774M ). [2]
Akibat dari tekanan penetrasi kolonial Barat ini adalah untungnya bangsa barat karena dapat melemahkan Islam sehingga dapat memperbudak terutama negara-negara Islam untuk tunduk di bawah perintah kolonial bangsa Barat. Dari awal penjajahan bangsa Barat, umat Islam ini sudah mulai sedikit demi sedikit telah kehilangan daerah kekuasaannya, yang kemudian jatuh di tangan orang-orang Kristen yang sangat sulit untuk dikembalikan lagi ke tangan Islam. Hal ini terjadi pada saat perang salib yang dimana umat Islam telah mengalami kerugian yang sangat tidak terhingga nilainya.
Selain terjadinya penaklukan dan penyerangan oleh bangsa Barat, Bangsa Barat juga tidak segan-segan untuk melakukan penindasan ataupun perbudakan pada kalangan umat Islam. Perbuatan yang tidak berperi kemanusiaan ini dilakukan oleh kolonial-kolonial Barat agar mereka mendapatkan wilayah kekuasaaan yang lebih luas lagi dari sebelumnya.
Maka tidak aneh bila kemudian memasuki abad ke XIX dunia Islam (Turki), yang saat itu masih memegang klaim kepemimpinan umat Islam, mengalami kemunduran dan kemerosotan yang drastis. Sementara dua negara yang menjadi musuhnya yakni Rusia dan Austria telah mempersiapkan diri untuk merebut memukul balik Turki. [3]
Terjadinya penetrasi oleh bangsa Barat ini disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Dipandang dari satu sisi bahwa negara-negara muslim memiliki kekuatan militer yang lemah atau menurun dibanding kan dengan negara-negara barat yang memiliki perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dan tidak hanya itu perekonomian negara-negara Islam juga mengalami kemerosotan perekonomian akibat monopoli perdagangan.
Di tengah perkembangan teknologi dan industri di negara-negara di Eropa, hal ini mendorong Eropa untuk lebih memperkuat pasukan-pasukan bersenjata. Keberhasilan Eropa dalam bidang industri dan teknologi inilah yang menyebabkan Eropa untuk memperkuat kemiliterannya untuk melakukan ekspansi keluar wilayah terutama untuk menguasai wilayah-wilayah Islam demi memenuhi bahan baku yang dibutuhkan oleh Eropa.
Dan pada sisi lain negara Barat terutama Eropa telah menemukan jalur perdagangan maritim yang langsung ke negara bagian Timur sehingga bangsa Eropa tidak lagi melewati jalur-jalur yang telah dikuasai oleh Islam, sehingga Eropa mengembangkan perekonomianyna dengan cara perdagangan.Dan bisa dikatakan mulai saat-saat itulah terjadinya kemunduran-kemunduran negara Islam yang dimana negara-negara Islam kalah bersaing dengan negara-negara Barat. faktor utama yang menarik bangsa Eropa untuk menguasai wilayah negeri-negeri Islam adalah ekonomi dan politik. Karena perkembangan industri di negara-negara Eropa telah berkembang pesat maka mereka membutuhkan bahan baku untuk perokonomian mereka, selain itu politik bagi Eropa itu sangat penting bagi negara Eropa. Bangsa Eropa berambisi untuk menguasai dan mendominasi pasar dunia dengan cara memperluas daerah kolonialnya di bagian Asia Tenggara. Sehingga interaksi orang Barat dan orang Islam ini terkadang mendatangkan dua respon yakni, terkadang mereka terjadi penyerangan demi mendapatkan wilayah kekuasaan dan terkadang pula mereka bersikap akomodatif demi mendapatkan kebutuhan-kebutuhan mereka.
B. Kemunduran Dunia Islam
Islam pernah mengalami kemajuan dan kemunduran. Harun Nasution mengemukakan bahwa Islam telah mengalami dua kali masa kemajuan dan dua kali masa kejayaan. [4] Kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis setelah runtuhnya Dinasti Abbasiyyah di Baghdad. Beberapa peninggalan budaya dan peradaban Islam yang begitu kaya dengan ilmu pengetahuan, ikut lenyap dibumihanguskan oleh mongol. Kemunduran kerajaan Usmani, Safawi dan Mughal mengantarkan Islam pada abad kegelapan bagi sejarah umat Islam, sekaligus menandai berakhirnya sistem kesultanan.
Kemunduran kerajaan-kerajaan tersebut memiliki beberapa alasan. Seperti kerajaan Usmani yang mengalami kemunduran dikarenakan beberapa faktor yang salah satunya adalah begitu luasnya daerah kekuasaan usmani yang tidak diiringi dengan sistem administrasi yang memadahi. [5]
Begitu juga dengan kerajaan Mughal yang mengalami kemundura karena pemerintahan yang mengalami kehancuran akibat sitem politik yang tidak stabil dan lemahnya kemampuan kepemimpinan pada penerus kerajaan. [6]
Dan yang menyebabkan kemunduran kerajaan Safawi adalah salahsatunya yaitu krisis kepemimpinan yang dimana ini terjadi pada masa pemerintahannya Abbas I, krisis moral para pemimpin yang membawa pada lumpuhnya administrasi kerajaan. Lalu ada pula yang di sebabkan oleh kebijakan yang deskriminatif , adanya persaingan tidak sehat dalam memperebutkan kekuasaan.
Pada masa kemunduran Islam yang kedua ini, terlihat di sisi lain bahwa negara-negara Barat telah mengalami kemajuan yang ditandai dengan terjadinya revolusi Prancis dan revolusi industri di Inggris. Dan karena kemjuan inilah bangsa-bangsa Eropa ingin menguasai negara-negara Islam yang berada di sebelah Timur untuk mendukung perkembangan industri-industri dinegaranya. [7]
Kesultanan masing-masing. Kemerosotan moral-moral umat Islam dan kelemahan para sultan dalam mengurusi kepemimpinan atau bahkan mengurusi masalah-masalah administrasi mengakibatkan kemunduran kesultanan atau kerajaan-kerajaanyang dinaunginya.
Dunia Islam Abad XX
A. Proses Pembebasan Diri Dari Kolonialisme Barat
Dunia Islam pada abad XX ditandai dengan kebangkitan dari kemunduran dan kelemahan yang dilihat dari aspek budaya dan politik setelah kekutan bangsa-bangsa Eropa telah mendominasi mereka. Pada periode pertengahan (1250-1800M) terjadi dua fase yaitu kemunduran (1250-1500M) pada fase ini disentralisasi dan disintegrasi semakin meningkat, dan fase tiga kerajaan besar yakni Turki Usmani, Safawi di Persia dan Mughal di India. Periode modern dinamai juga dengan era kebangkitan dimana penjajahan Barat atas dunia Islam menyadarkan umat Islam akan kelemahan dirinya. Hal ini menimbulkan umat Islam bangkit dan berusaha untuk membebaskan diri dari belenggu penjajah. Usaha ini ditandai dengan munculnya beberapa gerakan pembebasan dari kolonialisme Barat. [8]
Bangsa barat bisa menguasai negara-negara Islam dikarenakan keberhasilannya mereka dalam menerapkan strategi ilmu pengetahuan dan teknologi mereka serta bagaimana cara mengelola berbagai lembaga pemerintahan yang di dalamnya terdapat beberapa struktur-struktur yang sudah memiliki tugas masing-masing. Negeri Islam menjadi sasaran daerah jajahan kolonial Barat karena keterbelakangan atau kurang mumpuninya dalam berbagai aspek kahidupan bila dibandingkan dengan bangsa Barat.
Gerakan kemerdekaan yang dilakukan oleh umat Islam seakan-akan tidak ada gunanya ketika mereka berhadapan dengan kolinal Barat. Seakan-akan umat Islam itu tidak bisa lagi untuk merebut daerah kekuasaanya yang sudah ada di tangan-tangan kolinal Barat, hal ini terjadi karena kekutan teknologi dan militer kolinal Barat jauh lebih canggih dan jauh lebih maju dari pada yang dimiliki oleh umat Islam. Sehingga umat Islam sangat sulit untuk merebut daerah kekuasaannya untuk kembali ke genggamannya.
Namun, usaha untuk memulihkan kembali kekukatan Islam telah dilakukan dengan cara pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur asing yang dipandang sebagai penyebab kemunduran Islam, dan menimba gagasan-gagasan pembaharuan dalam ilmu pengetahuan bangsa Barat. Gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuanganya untuk mewujudkan negara yang merdeka yang terbebas dari tindasan kolinal dari bangsa Barat dan juga terbebas daripengaruh politik bangsa Barat. Dalam kenyataanya, memang partai politik lah yang berjuang melepaskan diri dari para penjajah. Kegiatan mereka bisa dibuktikan dan di aplikasikan dengan dilihat dari perbuatan-perbuatan atau kegiatan kegiatan yang mereka lakukan. Seperti halnya kegiatan politik atau bahkan dikemas dalam bentuk yang lain.
Adapun negara yang penduduknya mayoritas Islam yang pertama kali memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia, yang dimana mereka berhasil mengalahkan Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh tentara sekutu. Akan tetapi, rakyat Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya itu dengan perjuangan pergelakan senjata selama lima tahun berturut-turut karena Belanda yang membonceng sekutu berusaha menguasai kembali pulau-pulau indonesia.
B.Gerakan-gerakan Pembebasa n
1. Gerakan Pan Islamisme
Pan Islamisme dalam pengertian yang luas adalah rasa solidaritas antara seluruh umat Islam. Atau dengan kata lain bisa juga diartikan persatuan seluruh umat Islam. [9]
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang nilai-nilai Pan Islamisme, maka dalam hal ini erat sekali hubungannya dengan tokoh Pan Islamisme itu sendiri yakni Jamaluddin Al-Afgani.
Bila kita berbicara tentang pembaharuan dalam Islam atau pembaharuan dalam terhadap pemahaman Islam, maka ada pertanyaan yang muncul yakni manakah Islam yang harus di perbarui, karena Islam itu sendiri adalah suatu ajaran, suatu agama yang murni diturunkan oleh Allah kepada rosulnya untuk menjadi pedoman dan pijakan untuk berpegang teguh dalam kehidupan yang dijalani oleh umat manusia, baik secara individu ataupun secara berkelompok. Sehingga mereka dapat mencapai suatu kehidupan yang damai dan sejahtera.
Jamaluddin al-afgani membawa ide-ide segar bagi dunia Islam. Dimana dunia Islam pada saat kehadirannya, tengah mengalami kemunduran diberbagai aspek kehidupan yakni dalam aspek ekonomi, politik, sosial, militer serta ilmu pengetahuan.
Umat Islam telah menyadari kelemehannya dalam berbagai bidang disaat setelah mereka kontak dengan orang-orang bangsa Barat. Kontak tersebut melahirkan kesadaran cara berpikir baru di kalangan umat Islam untuk kembali menggunakan metode befikir rasional dalam memahami ajaran Islam.
Akibat adanya penjajahan dan ketertinggalan masyarakat umat Islam oleh bangsa Barat, maka muncul beberapa tokoh Islam yang berusaha merubah nasib masyarakat dan negaranya, salah satu diantaranya adalah Jamaluddin Al-Afghani yang muncul dengan pemikiran-pemikirannya. Beliau berniat untuk mempersatukan umat Islam dengan maksud menginginkan agar umat Islam yang berada di penjuru dunia ini berada dalam satu kekhalifaan yang besar, agar umat Islam yang terpuruk bisa bangkit bersama-sama agar lebih bersatu. [10]
Jadi bisa dikatakan bahwa Jamaluddin Al-Afghani adalah salah seorang tokoh reformis Islam yang memiiliki ide-ide kreatif dalam mengembalikan semangat juang Islam, terutama dalam hal menentang penjajahan dari bangsa Barat yang melenyapkan sikap talkid dikalangan umat Islam, dimana sikap ini telah membelenggu pola pikir rasional umat Islam. Dalam perjalanan politiknya beliau selalu melandaskan diri pada ayat-ayat Al-Quran, sehingga membuat ia disegani oleh teman-temannya dan sekaligus dibenci oleh musuh-musuhnya dan partner politiknya.
Demikianlah beberapa hal pemikiran-pemikiran Jamaluddin Al-Afghani agar
umat Islam mencapai kemajuan. Ia telah menimbulkan pemikiran pembaharuan
yang mempunyai pengaruh besar dalam dunia Islam.
2. Gerakan Nasionalisme
Gerakan nasionalisme adalah gerakan kebangsaan. Gagasan ini berasal dari Barat yang masuk ke negeri-negeri Muslim melalui persentuhan umat Islam dengan Barat yang menjajah mereka dan dipercepat oleh banyaknya pelajar muslim yang menuntut ilmu ke Eropa atau lembaga-lembaga Barat yang didirikan di negeri mereka. [11]
Nasionalisme berbeda jauh dengan konsep Pan Islamisme yang di bawakan oleh Jamaluddin Al-Afghani. Persatuan Islam yang dikehendaki oleh Jamaluddin Al-Afghani adalah adanya solidaritas dunia Islam yang dimana umat muslim menggalang kesatuan untuk mengalahkan kolinal Barat. Bisa dikatakan bahwa nasionalisme adalah hal baru dalam dunia Islam.
Memang pada awalnya gerakan nasionalisme itu di kembangkan di Eropa yang
bertujuan untuk mempersatukan negara Eropa dan memecah belah umat Islam
adar umat Islam mudah dijajah. Namun, suatu saat gerakan nasionalisme itu
masuk ke dunia Islam lalu menyadarkan kaum muslimin untuk bangkit dari
keterpurukannya atas jajahan bangsa Barat.
B. Masa Kebangkitan Islam
Memasuki abad 20M, dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajah Barat. Pada periode ini, mulai bermunculan pemikiran pembaharuan dalam Islam. Gerakan pembaharuan itu, paling tidak muncul karena ada dua hal. [12] Yakni yang pertama timbulnya kesadaran dikalangan ulama bahwa banyak ajaran ajaran-ajaran asing yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam. Ajaran-ajaran itu bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya.
Latar belakang sehingga munculnya penetrasi dan semangat umat Islam untuk merdeka adalah, karena negara-negara Islam ketika berada dibawah bangsa Barat yang dimana umat Islam mengalami kemunduran dalam berbagai aspek.
Dengan semangat yang dimiliki oleh umat Islam inilah, mereka menjadikan kejahiliaan bangsa Barat sebagai musuh yang harus di taklukkan. Semangat seperti ini telah melahirkan kesadaran umat Islam. Kesadaran itu berkembang menjadi gerakan untuk membebaskan diri dari belenggu-belenggu negara asing.
Gerakan kebangkitan Islam sering disebut dengan gerakan-gerakan modern yang muncul menjelang pecahnya perang dunia ke-II dan semakin kokoh pada era-era sesudahnya. Karena kebangkitan ini maka Islam disebut sebagai Islam modern. Modern disini sangat dekat dengan modern ala Barat.
Dalam masa kebangkitan Islam ini terlihat kemajuan-kemajuan pembangunan ekonomi Islam yang sedikit demi sedikit menanjak masuk negara-negara Islam. Seperti misalnya Bangsa-bangsa Arab di kawasan Timur Tengah dengan kekayaan minyaknya yang semakin memperlihatkan kemajuannya.
Bukti dari kebangkitan Islam masih bisa dilihat sampai saat ini yakni organisasi-organisasi Islam international sepertiWorld Muslim Conggres yang berada di Karachi,World Muslim League yang berada di Makkah dan Majlis A'la Al-Alamy lil-Masajid yang juga berada di Makkah. Dan tidak hanya itu, agama Islam pun sudah tersebar di berbagai dunia seperti munculnya pusat-pusat Islam di Washington (AS), London, Jepang, Belanda, Spanyol, Jerman dan sebagainya. Melalui organisasi-organisasi inilah Islam tersebar semakin luas.
[1] Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam. Dalam buku Ah. Zaki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, hal 208
[2] Arthur Golgschmit Jr, A Concise Of History Of The Midle Est. Dalam buku Ah.Zaki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, hal 210
[3] Ah. Zaki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, hal 211
[4] Harun Nasution, pembaharuan dalam islam sejarah pemikiran dan gerakan, dalam Jurnal Adabiyah vol. XIII nomor 1/2013 diakses pada 5 Oktober 2018
[5] Jurnal Adabiyah vol. XIII nomor 1/2013 diakses pada 5 Oktober 2018
[6] Jurnal Adabiyah vol. XIII nomor 1/2013 diakses pada 5 Oktober 2018
[7] Jurnal Adabiyah vol. XIII nomor 1/2013 diakses pada 5 Oktober 2018
[8] Harun Nasution, op cit. Hal 56 dalam buku Ah. Zaki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, hal 213
[9] Ah. Zaki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, hal 215
[10] Akmal Hawi. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/medinate/article/view/1536/pdf diakses pada tanggal 2 Oktober 2018
[11] Ah. Zaki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, hal 217
[12] Badri Yatim,sejarah peradaban islam,Dirasah Islamiyah II, hal 173 dalam jurnal Muh Dahlan M. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/rihlah/article/download/1359/1316 diakses pada tanggal 3 oktober 2018
Download File Dunia Islam Abad XIX dan XX (Format Docx.)
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku