KHULAFAUR RASYIDIN ABU BAKAR AS- SHIDDIQ DAN UMAR BIN KHATTAB
Diajukan untuk memenuhi tugas
Sejarah Peradaban Islam
Disusun oleh :
Mahmud Karim Fuady (D01218029)
Cosma A
Dosen Pengampu :
Dr.H.AH.Zakki Fuad,M.ag (197404242000031001)
A. BIOGRAFI ABU BAKAR AS SHIDDIQ
Abu Bakar As - Shiddiq dilahirkan pada tahun ketiga tahun gajah. ( dua tahun lebih muda pada Nabi Muhammad SAW ) Namanya Abdullah bin Usman . Nama panggilannya banyak antara lain ; Abu Bakar as shiddiq, Al- Atiq, Abdullah , kadang kadang di panggil Abu Khuhafah [1] .
Dengan Rasulullah, nasabnya bertemu pada neneknya yang keenam yang bernama Murrah. Beliau dilahirkan sesudah nabi Muhammad selisih dua tahun dan beberapa bulan. Beliau mempunyai sifat istimewa yaitu lemah-lembut, baik dalam pergaulan, rendah hati dalam persaudaraan serta hati yang penuh kasih sayang kepada sesama.
B. KONSEP DASAR KHILAFAH
Arti dari kata khilafah adalah "niyabah an ghairihi" artinya pengganti. Ar-Raghib Al Asfahani mengartikan khilafah sebagai pengganti orang lain disebabkan ghaib nyaorang yang digantikan [2] . Ahmad Hasan Firhat menegaskan bahwa jama' Khulafa' mempunyai arti "menggantikan ummat yang beriman setelah habis masanya".
Berdasarkan QS al Baqoroh ayat 30 menyatakan " bahwa sesungguhnya khilfah merupakan tugas positif yang dibebankan pada adam dan anak cucunya di bumi . berkaitan dengan penjelasan tersebut Muhammad Bakir Al - Sadr mengemukakan ada empat unsur yang saling terkait dalam ke khalifahan yakni:
1. Manusia, yang dalam hal ini di namai khalifah
2. Alam raya yakni ardh
3. Hubungan manusia dengan alam , manusia dan segala isinya
4. Subyek yang menugasi yaitu Allah
C. PROSES PEMBENTUKAN KHILAFAH
1. Kondisi Sosial Politik setelah Rasulullah SAW Wafat
Sepeninggal Rasulullah Negara Madinah tidak hanya terbatas kota Madinah. Seagian besar wilayah Arabia telah dikuasai Islam. Philip K. Hitti menggambarkanya, hanya sepertiga saja wilayah arab yang benar benar melaksanakan ajaran Islam. Ketidak cukupan alat perhubungan, tidak teraturnya cara cara pengembangan agama merupaka sebagian faktor masih menyempitnya wilayah Islam, di samping masih terbatasnya waktu. Syek Mahmudunnasir menyabutnya sebagai "komunitas muslim yang masih bayi". [3]
2. Proses Awal Pemilihan Khalifah
Tidak adanya pesan khusus Rasulullah tentang calon pengganti kepemimpinan negara mendorong kaum Anshar dan Muhajirin untuk secepatnya mencari penggantinya. Pertemuan kaum Anshar di Saqifah Bani Sa'idah menghasilkan kesimpulan bahwa kaum Anshar-lah yang paling besar jasanya terhadap Islam. Dengan demikian pengganti rasul sebagai pemimpin negara adalah berasal dari kaum Anshar. Pertemuan tersebut dihadiri juga oleh Sa'ad bin Ubadah sebagai pemuka suku Khajraj.
Berita pertemuan tersebut sampai pada Abu Bakar dan Umar, bahwa kaum Anshar berkumpul di Saqifah bani Sa'idah untuk memilih khalifah dari kalangan mereka. Kemudian segera keduanya menuju Saqifah. Informasi tersebut diduga dari seorang suku Aus yang kurang setuju bila Saad bin Ubadah terpilih dalam pertemuan itu. Bila dia terpilih maka kebijakan-kebijakan negara lebih banyak menguntungkan suku Khajrat dari pada suku Aus [4]
Ketika Abu Bakar berangkat ke Saqifah bani Sa'idah bertemu dengan Abu Ubadah bin Jarah. (Tiga orang inilah yang dapat dikatakan sebagai wakil dari orang Muhajirin), selain itu ada dari kelompok Anshar sebagai perwakilan yakni Basyir bin Saad, Asid bin Khudair, dan Salim. Selanjutnya dialog di Saqifah menjadi musyawarah perwakilan kaum Muhajirin dan kaum Anshar, terjadilah perdebatan yang sengit antara kaum Muhajirin dan kaum Ansor, akhirnya terpilihlah seorang Abu Bakar As Shiddiq sebagai khalifah.
D. PROBLEMATIKA MASA PEMERINTAHAN , PERKEMBANGAN DAN EKSPANSI PADA ZAMAN KHALIFAH ABU BAKAR AS SHIDDIQ
Seperti pada masa Rasulullah kekuasaan Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif masih terpusat di tangan Abu Bakar sebagai khalifah struktur pemerintahan belum jelas. Khalifah selain sebagai kepala pemerintahan juga melaksanakan huku. Bahkan masyarakat mengadukan perkaranya kepada khalifah untuk mendapat penyelesaian. Sebagai negara muda dengan khalifahnya pertama sejak awal pemerintahannya telah berhadapan dengan persoalan-persoalan:
a) Timbulnya kabilah-kabilah yang merasa tidak terikat lagi dengan kekuasaan politik Madinah sehubungan dengan telah meninggalnya Rasulullah.
b) Munculnya Nabi-nabi palsu
c) Munculnya orang-orang murtad
d) Banyaknya orang yang tidak mau membayar zakat. [5]
Meskipun demikian Abu Bakar mampu mengatasi masalah tersebut dengan bijaksana sesuai dengan kebutuhan penyelesaian waktu itu. Beliau mampu mengambil ijtihad politik untuk menegakkan negara. Selain itu beliau mampu mengukuhkan kedudukan politik dalam negeri secara gemilang.
Selain kemampuan pemecahan dalam negeri Beliau mampu menyiapkan jalan bagi perkembangannya Islam ke bagian luar jazirah Arab. Ia mulai memperlebar wilayah bagian Utara yakni ke Syiria. Bahkan perjuangan tersebut sampai ke wilayah Bizantium, meskipun belum sempat diketahui oleh beliau karena lebih dulu wafat.
E. BIOGRAFI UMAR BIN KHATTAB
Nama lengkapnya, Umar bin Khattab Ibn Nufail Ibn Abdul Al Aziz keturunan dari Bani Adi Ibn Ka'ab Ibn Luai. Ibunya adalah Hantamah Binti Hasyim Ibn Al Mughirah dari Bani Mahzum Ibn Yaqazhah Ibn Murrah. Silsilahnya bertemu dengan silsilah Nabipada Ka'ab moyang Nabi yang kesembilan. [6] Maka ia termasuk keturunan bangsa Quraisy. Umar lahir pada tahun ketiga belas setelah kelahiran Nabi.
Pada mulanya Umar bin Khattab adalah musuh yang paling keras dan beringas menentang Rasulullah Saw dan pengikutnya. Tapi mendadak ia memeluk agama Islam dan berbalik menjadi pendukung yang gigih, dan selanjutnya menjadi penasehat terdekat Nabi Muhammad sepanjang hidupnya.
F. PERKEMBANGAN MASA PEMERINTAHAN , EKSPANSI PADA ZAMAN UMAR
Pada masa Umar bin Khattab menjadi khalifah, banyak sekali perkembangan perkembangan yang ada
Perkembangan Ekspansi
a. Ekspansi ke Syiria
Di Syiria tentara Islam menghadapi tentara Romawi yang kuat. Di bawah pimpinan Khalid bin Walid mulai dikepung kota Damaskus, suatu pusat kota Syiria yang penting. Dengan strategi yang jitu, akhirnya Syiria jatuh ke tangan Islam pada tahun 635 M.
Ekspansi dilanjutkan ke Yordania, maka pecahlah perang Filh antara pasukan Romawi di bawah panglima jenderal Siklar melawanpasukan Khalid yang berakhir dengan kemenangan tentara Islam. Segera setelah itu pertempuran dilanjutkan ke Hims (Amasia) yang meliputi daerah Himat dan Miratul Nukman dan terus ke Antokia tempat istana Heraclius, raja adikuasa Romawi. Terjadilah perang Yarmuk yang sangat terkenal pada tahun 636 M. Akhirnya seluruh Syiria dapat dikuasai pasukan muslim dalam waktu yang sangat singkat antara tahun 633 dan 640 M. Dalam penaklukan ke Syiria ini juga terjadi peristiwa yang penting dalam sejarah politik Islam, penggantian panglima perang ditengah perang masih berlangsung dari tangan Khalid bin Walid ke tangan Abu Ubadah [7]
b. Ekspansi ke Irak ke Persia
Pertempuran ke Irak ini telah dimulai sejak khalifah Abu Bakar. Penaklukan dimulai dengan pertempuran Buwaib (satu kota yang dekat dengan Kufah) dipimpin oleh Mutsana. Sedangkan pihak lawan dipimpin oleh Mehran. Pertempuran diteruskan ke Irak. Karena kondisi pasukan muslim yang semakin lemah dan Mutsana akhirnya gugur di medan pertempuran, maka Umar mengirim Saad bin Abi Waqash sebagai pemimpin tertinggi. Bersama Waqas inilah akhirnya dapat direbut kota-kota rincian sebagai berikut: Qodisia (638 M), Madain (637 M), Jalula (638 M), Hulwa (638), Hurista (638 M), Khasru (641 M), Nahawan (641 M), Hamadan (642 M), Azerbayzan (642 M), Kirman (644 M), Fars (644 M), Khurasan (644 M), dan Makron (645 M). Dengan kekalahan-kekalahan tentara Persia dalam semua medan pertempuran, maka jatuhlah kerajaan Persia yang besar itu ke tangan Islam.Orang-orang Arab ini menyebutnya kemenangan dari segala kemenangan. [8]
c. Ekspansi ke Mesir
Misi ke Mesir ini dipimpin oleh Amr bin Ash, seorang yang memang mengetahui peta Mesir. Karena sebelum masuk Islam, ia sering melakukan ekspedisi dagang ke Mesir, dan dialah yang mula- mula menginformasikan keadaan Mesir kepada Umar. Amr memasuki perbatasan Mesir pada tahun 639 M. Dengan disertai 4000 tentara. Mula-mula ia merebut kota Al-Farama (Mesir Timur), kemudian membuka kota penting Bilbay. Puncak pertempuran terjadi di benteng Babilon yang sangat terkenal waktu itu, sebagai pusat kerajaan Bizantium. Untuk memperkuat pasukan dikirim lagi 6000 tentara yang dipimpin oleh Zubair bin Awwam. Babilon dikepung, sementara Amr maju merebut kota As-Syam, Cyrus, panglima Babylon terkurung dan ditawarkan perjanjian damai oleh pihak Amr dengan beberapa desakan. Tetapi isi perjanjian itu tidak diterima oleh Kaisar Heraclius yang ada di Alexandria. Maka pecahlah pertempuran kembali dan jatuhlah benteng itu pada tahun 641 M.
Penyerbuan diteruskan ke pusat kota Alexandria yang dipertahankan dengan kuat oleh 50.000 tentara dengan peralatan yang jauh lebih maju. Kematian Heraclius yang sebuah perjanjian Alexandria pada Nopember 641 M. Maka jadilah Mesir bagian penting dari persemakmuran islam , dan 'Amr atas jasa jasanya dan prestasinya , dia diangkat menjadi gubernur.
Selain Ekspansi, terdapat perkembangan yang lainya yaitu ;
1. Perkembangan dalam administrasi pemerintahan
Diantara perkembangan dan kemajuan yang dicapai dalam bidang ini dalam pemerintahan Umar bin Khattab ialah:
a. Pembagian daerah kekuasaan
b. Membentuk dewan dewan seperti ; baitul mal dan dewan angkatan perang.
2. Menetapkan tahun hijriyah sebagai tahun umat islam
Penetapan tahun baru umat islam ini atas inisiatif Ali bin Abi Thalib yang mengusulkan didasari atas kelahiran Nabi Muhammad SAW atau hijrah madinah, sedangkan Ali bin Abi Thalib mengusulkan didasari atas peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta umat islam ke madinah.
Usulan ini yang diterim oleh Khalifah Umar bin Khattab , dan kemudian disepakati untuk dijadikan sebagai tahun baru umat Islam yaitu pada tahun 622M/ 1H
3. Membangun dan merenovasi masjid - masjid , seperti masjid AL- Haram, masjid Nabawi dan masjid Al Aqsha
4. Banyak berjasa dalam hal pembuatan undang-undang Negara . peraturan perundang undangan yang berisi tentang ketatanegaraan dan tata pemerintahan, dibentuk pada masa ke Khalifahan Umar bin Khattab
Bentuk pemerintahan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pemerintah pusat yang dipimpin oleh Khalifah dan para pembantunya
b. Pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Gubernur dan aparat pemerintah yang ada di daerah
[1] Dr.H.Ah.Zakki Fuad, M.ag, sejarah peradaban islam, Ha.40
[2] Ahmad HAsan Firhat, alkhilafahfil ardh dalam buku Dr.H.Ah.Zakki Fuad, sejarah pradaban islam, Ha.40
[3] Syeh Mahmudunnasir, islam , konsepsi dan sejarahnya dalam buku, Dr.H.Ah.Zakki Fuad, M.ag, sejarah peradaban islam, Ha. 44
[4] Dr.H.Ah.Zakki Fuad, M.ag, sejarah peradaban islam, Ha. 45
[5] Dr.H.Ah.Zakki Fuad, M.ag, sejarah peradaban islam, Ha. 50
[6] Al- Hafidz Jalaluddin As Suyuthi, Tarikh al- Khulafa' (Beirut: Dar al- Fikr, 1394) dalam buku, Dr.H.Ah.Zakki Fuad, M.ag, Sejarah Peradaban Islam ha. 55
[7] MA. Shaban, Islamic History, (Trj. Mahnun Hasan), Raja Grafindo, Jakarta, 1993, hal. 41- 46. Dalam buku , Dr.H.Ah.Zakki Fuad, M.ag, Sejarah Peradaban Islam ha.61 - 62
[8] Dr.H.Ah.Zakki Fuad, M.ag, Sejarah Peradaban Islam ha.62-63
Download File Khulafa ar-Rasyidin (Abu Bakar As-shiddiq dan Umar bin Khattab) (Format Docx.)
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku