A. Abu Bakar as-Siddiq
1. Biografi Abu Bakar as-Shiddiq
Abu Bakar as-Shiddiq dilahirkan di kota Mekkah pada tahun 573 M, kira-kira dua tahun setelah kelahiran nabi Muhammad SAW. Ayahnya bernama Utsman bin Amar bin La'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab yang bergelar dengan Abu Quhafah. Dari silsilah inilah Abu Bakar r.a, baik dari pihak ayahnya maupun ibunya mempunyai pertalian dengan keluarga nabi Muhammad Saw, yang bertemu silsilahnya pada Murrah bin Ka'ab. [1]
Dari kutipan diatas dapat dijabarkan bahwa Abu Bakar masih memiliki ikatan keluarga dengan nabi Muhammad Saw yang bertemu pada silsilah Murrah bin Ka'ab sebagai canggah ke enam.
Berdasarkan riwayat dari Muhammad Ibnu Kaab, Abu Bakar adalah orang yang pertama kali masuk islam dari kalangan tua. Beliaulah sahabat pertama pertama sehingga ketika Rasullah sakit Abu Bakar lah yang disiruh menjadi imam dalam sholat. Meskipun pada waktu Abu Bakar tidak tampak di hadapan Nabi. [2]
Nama Abu Bakar sebelum masuk islam adalah Abdul Ka'bah dan ketika beliau telah masuk islam namanya diubah menjadi Abdullah oleh nabi Muhammad Saw, Abu bakar dijuluki oleh Rasulullah As-Shiddiq karena beliau selalu membenarkan berbagai pengalaman dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, terutama pada saat peristiwa isra miraj'.
Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 643 M dalam usia 63 tahun. Kekhalifahannya berlangsung selama selama dua tahun tiga bulan sebelas hari. Jenazahnya dimakamkan di samping makam Nabi. [3]
2. Konsep Dasar Khilafah Abu Bakar As-siddiq
Arti kata Khilafah adalah "Niyabah'an al-gairi" artinya pengganti. Ar-Raghib al-Asfahani mengartikan khilafah sebagai pengganti orang lain disebabnya galbnya orang yang digantikan. [4] Abu Bakar Al-Afdawi menegaskan jama' kata khilafa adalah Khulafa,atau "Khilaf" menurut abu Ja'far Muhas. Pendapat yang pertama berdasarkan surat Al-A'raf ayat 69. Sedangkan pendapat yang kedua berdasarkan Qs. Al-Anam 165. Ahmad Hasan Firhat menegaskan bahwa jama' khulafa mempunyai arti "menggantikan ummat yang beiman setelah habis masanya". Adapun khalaif bermakna "orang yang menggantikan umat yang dibinasakan Allah". [5]
Dari pendapat diatas dapat dijabarkan bahwa khilafah adalah pengganti, pemerintahan atau kepemimpinan bagi kaum muslimin, khilafah ini bersifat umum yaitu berlaku untuk seluruh umat manusia yang beriman atau kafir.
3. Kondisi sosial politik setelah wafatnya Nabi Muhammad
Meskipun Nabi Muhammad SAW mengetahui bahwa ajal beliau sudah dekat, namun beliau tidak memberitahukan siapa pengganti beliau untuk pemimpin umat muslim dan pemimpin pemerintah, Dengan wafatnya nabi Muhammad SAW maka berakhirlah situasi yang sangat unik dalam sejarah islam, Berkenaan dengan penggantian beliau sebagai kepemimpinan terjadi beberapa perbedaan pendapat, yakni dari kaum anshar, Ali bin Abi Thalib beserta pengikutnya atau kaum Syiah dan kaum muhajirin. Kaum muhajirin mencalonkan sahabat Abu Bakar, kaum Anshar mencalonkan Sa'ad bin Ubadah dan kaum Syiah mencalonkan Ali bin Abi tholib. [6] Adapun system politik islam pada masa abu bakar bersifat " sentral" jadi kekuasaaan legislatif, eksekutif dan yudikatif di tangan khalifah , tetapi dalam memutuskan keputusan diadakan secara musyawarah. Kebijakan politik yang di lakukan abu bakar dalam mengembangkan kekhalifahan yaitu [7] :
a. Mengirim pasukan dibawah pimpinan usmah bin zaid
b. Timbul kemunakan dan kemurtadan
c. Mengembangkan wilayah islam keluar dari arab
Dari, beberapa buku diatas dapat di jabarkan disaat nabi Muhammad wafat terjadi perbedaan pendapat dari kaum anshar, ali dan pengikutnya dan kaum muhajirin. Dari pihak muhajirin mencalonkan abu bakar untuk dibai'atkan menjadi kholifah tetapi dari kaum anshar dan kaum syiah menolak pendapat tersebut. Kaum muhajirin memilih abu bakar untuk pemimpin ummah berdasarkan karena abu bakar adalah sahabat tertua. Namun, kelompok Anshar dan Ali beserta pengikutnya menolak pendapat kaum muhajirin, terjadilah debat yang sangat rumit untuk selesaikannya. Kaum Syiam perbegang teguh sama hadits ghadir khum bahwa Nabi Muhammad berfatwa tentang keutamaan Ali bin Abi Thalib dikatakan bahwa " Aku ( Muhammad kotanya ilmu sedangkan Ali adalah pintunya atau Aku dan Ali sama seperti Musa dan Harun tapi sayang aku adalah Nabi sekaligus rasul yang paling terakhir. Adapun kaum anshar melakukan pertemuan di balai rung bani sa'idah, mereka mengangkat Sa'ad bin Ubadah sebagai khalifah, pertemuan tersebut diketahui oleh kaum Muhajirin, maka Abu bakar, umar bin khattab dan abu ubaidah bin jarrah mendatangi ke tempat bani sa'idah, kemudian Abu Bakar mewarkan Umar dan Abu Ubaidah untuk di bai'katkan mendengar kata-kata umar kaum Anshar tampak terkesan, melihat situasi yang seperti itu Umar langsung mengangkat tangan Abu Bakar dan membai'atkan serta berjanji akan mengabdikan hidup kepada khalifah. Akhirnya pembai'atan tersebut di ikuti oleh kaum Anshar dan kaum Muhajirin.
Sebagai khalifah Abu Bakar mengalami dua kali bai'at, pertama di di balai safiqah bani sa'idah kedua di masjid Nabawi Madinah. Adapun Ali bin Abi thalib baru berbai'at kepada Abu Bakar setelah enam tahun Fatimah wafat.
4. Problematika masa pemerintahannya
Masa awal pemerintahan Abu Bakar diwarnai dengan berbagai kekacauan dan pemberontakan, seperti :
a. munculnya orang-orang murtad,
b. mengaku sebagai Nabi
c. peberontakan dari beberapa kabilah Arab dan banyak Orang yang ingkar membayar zakat
dalam kesulitan yang memuncak terlihat kesabaran dan ketabahan hati Abu bakar, dengan tegas beliau menyatakan sumpah bahwa beliau akan memerangi orang yang menyeleneh atau yang keluar dari rel-rel Islam tersebut , terkecuali mereka kembali pada syariat yang di di ajarkan Nabi Muhammad SAW. Mereka mengira khalifah Abu Bakar adlah khalifah yang lemah sehingga mereka berani membangkannya. Namun, apa yang terjadi khalifah Abu Bakarmengambil keputusan tegas untuk memberantas orang-orang yang ingkar dan menyeleweng dari ajaran Islam, dalam waktu singkatpun Abu Bakar sukses memberantas orang-orang yang keluar dari ajaran Islam tersebut. [8]
Jadi, dari sini dapat di jabarkan bahwak Khalifah Abu Bakar adalah Seorang pimimpin yang sangat tegas dan bijaksana, orang-orang yang ingkar kepadanya mengira Abu Bakar itu lemah dan penakut karena di usia yang merajak Tua.
Penumpas orang-orang murtad khalifah mengirim pasukan Usamah yang tetap bertekat memberangkatkan kembali yang pernah di persiapkan Nabi menuju ke negri jajahan Byzantium. Khalifah Abu bakar mengirim 11 bendera untuk memerangi orang-orang murtad tersebut diantaranya:
a. pasukan Khalid bin walid yang di perintahkan ke lembah mudra di najd untuk menumpaskan Thulayhah bin Khuwailid di suku Asad dan di suku tamim untuk menumpas Malik bin Nuwayrah
b. pasukan ikrimah bin Abu jahl yang di perintahkan ke yamamah untuk menumpaskan Musaylamah al khaddzab di suku hanifah
c. pasukan syurahbil bin hasanah yang di perintahkan menuju ke yamamah
d. pasukan Tharifah bin Hajiz yang di perintahkan ke perkampungan suku sulaym dan Hawazin
e. pasukan Amr bin Ash yang di perintahkan ke suku Qudha'ah, Wadi'ah, dan harits
f. pasukan Khalid bin Sa'id yang di perintahkan ke pedalaman Syam
g. pasukan Ala' bin hadrami yang di perintahkan ke Bahrain untuk memerangi Hatham bin Dhabi'ah & suku-suku Abdul Qays dan Rabiah
h. pasukan Hudzayfah bin Muhsin yang di perintahkan ke Diba di oman
i. pasukan Arfajah bin Hartsamah yang di perintahkan ke penduduk Mahrah
j. pasukan Muhajir bin Umayyah yang di perintahkan ke Shan'ah di yamah untuk memerangi Al-ansi dan ke hadramaut
k. pasukan suwayd bin muqrin yang di perintahkan ke Thihamah di yaman
Semua pasukan tersebut berhasil memenangkan peperangan tersebut namun, pasukan ikrimah bin abu Jahl hampir mengalami peperangan karna melanggar perintah Abu Bakar, Abu Bakar berpesan jangan menyerang dulu sebelum musuh datang, namun ikrimah melanggar perintah tersebut. Karena pasukan ikrimah menyerang duluan pada saat awal peperangan hamper kalah untungnya pasukan Khalid bin Walid datang dan membantunya, dan al hasil pasukan ikrimah dan Khalid menang dalam peperangan tersebut. Demikianlah perang penumpasan orang-orang murtad dan memakan semua waktu yang tersisa 11 Hijriah dan membutuhkan 11 batalyon. Semua dikerjakan dengan rasa bosen oleh Abu Bakar, Umar, Utsman , Ali dan sahabat yang lainnya hanya untuk menegakkan Agama islam dan ajaran yang di bawa oleh Nabi Muhammad.
B. Umar bin Khottob
1. Biografi Umar bin Khottob
Nama lengkapnya, Umar bin Khattab ibn Nufail Abdul Al Aziz keturunan dari Bani Adi Ibn Ka'ab ibn Luai. Ibunya adalah Hantamah binti Hasyim Ibn Al Mughirah dari Bani Mahzum Ibn Yaqazhah Ibn Murrah. Silsilah bertemu dengan silsilah nabi pada Ka'ab moyang Nabi yang kesembilan. [9]
Maka ia termasuk keturunan bangsa Quraisy. Umar lahir pada tahun ketiga belas setelah kelahiran nabi. [10]
Umar dikenal sebagai seseorang yang membenci Rasulullah dan para pengikutnya, dan dikenal memiliki watak yang keras hingga dijuluki "Singa Padang Pasir", memiliki fisik yang kuat Umar menjadi juara gulat di Makkah.
Saat nabi Muhammad telah terbuka menyebarkan agama islam di Makkah umar adalah orang yang antipasti kepada nabi. Pada puncak kebenciannya terhadap Nabi Muhammad SAW, Umar memutuskan untuk mencoba membunuh Nabi. Namun dalam perjalanannya, Umar bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi yang bernama Nu'aim bin Abdullah dan memberikan kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam. Karena kabar tersebut, Umar menjadi terkejut dan kembali ke rumahnya dengan maksud untuk menghukum adiknya. Dalam riwayatnya, Umar menjumpai saudarinya yang kebetulan sedang membaca Alquran surat Thoha ayat 1-8, Umar semakin marah dan saudarinya dipukul olehnya.
Namun, Umar merasa iba ketika melihat saudarinya berdarah akibat pukulannya, beliau kemudian meminta agar ia melihat bacaan tersebut. Beliau menjadi sangat terguncang oleh isi Alquran, dan beberapa waktu setelah kejadian itu Umar menyatakan memeluk agama Islam. Keputusan tersebut membuat hampir seisi Mekkah terkejut karena seorang yang terkenal memiliki watang yang keras dan paling banyak menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW kemudian memeluk ajaran yang sangat di bencinya. Akibatnya, Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia tidak lagi dihormati oleh para petinggi Quraisy.
Umar dikenal sebagai seorang yang adil. Tidak pandang bulu dalam menerapkan hokum. Bahkan anaknya sendiri, Abu Syahma, dideranya sampai meninggal karena diketahui meminum khamer. [11]
Dari kutipan diatas dapat dijabarkan bahwa umar adalah sosok yang adil bukan hanya itu umar dikenal sebagai sosok yang sederhana. Dengan sifat yang patut di teladani umar banyak di hormati oleh kalangan. Bahkan nabi pernah berkata. "Jika Allah mengizinkan ada Nabi selain aku, tidak lain adalah Umar". [12]
Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar as-Shiddiq yang menjabat selama sepuluh setengah tahun, saat masa ke khalifahan Abu Bakar as-Shiddiq Umar menajabat sebagai penasehat utama. Umar bin Khattab meninggal pada tahun 644 M ia meninggal akibat dibunuh oleh Feroz(Abu Lulu) yang tidak lain adalah budak bayaran. Sebab Feroz membunuh Umar adalah karena tidak puas dengan kebijakan Umar.
2. Perkembangan Masa Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab mengadakan terobosan-terobosan baru yang belum pernah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya ataupun menyempurnakan apa yang telah dirintis pendahulunya. [13]
Tindakan yang diambil Umar yaitu memperkuat armada perangnya untuk menaklukkan negara tetangga demi kepentingan politik dan perluasan daerah islam. Umar dapat melakukan dengan mudah dikarenakan umar memiliki kecerdasan dalam mengatur strategi perang.
Selain itu Umar melakukan ekspansi yang berhasil menaklukkan dua negara adi kuasa yaitu Bizantium dan Persia. Oleh karena itu keberhasilannya mengadakan ekspansi dan menumbangkan negara-negara besar itu menyebabkan Madinah muncul sebagai negara Adikuasa dan selanjutnya mempengaruhi aspek-aspek kehidupan lainnya. [14]
3. Ekspansi Khalifah Umar bin Khattab
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab melanjutkan ekspansi daerah yang dilakukan Abu Bakar sampai selesai ke daerah mesir. Ekspansi daerah pertama dilakukan di ibukota Syiria, yaitu Damaskus jatuh pada tahun 635 M, saat kekhalifahan Abu bakar ekspansi ini sudah ada namun belum selesai secara tuntas dikarenakan Abu Bakar telah menemui ajalnya. Setelah Umar terpilih beliau mengambil alih komando besar pasukan muslim mula-mula umar menggantin Khalid bin walid dengan ibn Ubaidah ibn al-Jarrah. [15] Umar memerintahkan mendahulukan Damaskus daripada Pella, Umar juga memerintahkan beberapa pasukan di pintu gerbang itu, pasukan Khalid bin walid berada di gerbang timur (Bab As- Syarq) Abu ubaidillah digerbang jabiyah dan yazid bin abi sufyan digerbang faradis. Pasukan Khalid bin walid yang berhasil membuka pintu sisi timur banteng kota tersebut kemudian disusul abu ubaidillah disisi gerbang yang lain, tetapi tidak ada perlawanan dalam usaha penaklukan kota itu, kebanyakan masyarakat Damaskus memilih berdamai dan menyerahkan seluruhnya kepada otoritas islam, akhirnya pun islam memberikan jaminan keamanan kepada kota sebagai kompensasi dari jizyah yang ditetapkan.
Daftar perluasan kota perluasan islam yang dilakukan Umar bin Khattab :
a. Palestina
b. Mesir
c. Iraq
d. Persia/ Iran
4. Kebijakan umar bin khatab sebagai kepala Negara yang di lakukan semasa pemerintahannya berbagai bidang antara lain: [16]
a. Bidang Kemiliteran
Umar menaruh minat yang besar kepada bidang kemeliteran, beliau banyak mendirikan pusat kemiliteran di madinah, Kufah, Basrah, Mesir , Damaskus, Hems dan palestin, beliau memberikan perhatian sampai kepada hal-hal yang sangat kecil yang di butuhkan bagi tentara yang sangat efisien. Umar membagi tentaranya menjadi tentara regular dan sukarela atau cadangan dan beliau juga membangun tangsi-tangsi militer yang besar di Armenia dan Azerbayzen. Umar bin khattab juga membuat aturan bahwa jabatan militer bekewajiban menginvertasir Dan mengelolahadministrasi ketentaraan. Dan yang menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat yang diperintahnya dibentuk oleh jabatan kepolisian.
Dari keterangan tersebut bahwasannya Umar bin Khattab membentuk pejabat-pejabat militer maupun kepolisian karna umar berfikir agar lebih aman umat muslim dan terjaga apabila ada penyerangan dari pihak musuh. Emang kita harus berlindung maupun berikhtiar kepada alloh tetapi tanpa adanya tawakal mana bias jadi kebijakan Umar adalah kebijakan yang sangat baik sama sekali.
b. Bidang Social Politik
Karena perluasan daerah pada masa Umar R.A terjadi yang sangat pesat dan cepat ia segera mengatur administrasi Negara dengan administrasi yang sudah berkembang di Persia, beliau membagi kelompok menjadi 8 propinsi yaitu mekah, syam, jazirah bashrah, kufah, mesir dan palestina setiap propinsi ada gubernur dan wakil, dan system hak otonominya di kasih kebebasan tetapi tetap tunduk ke pada pusat yaitu di maddinah.
Jadi, dari bidang social politik yang di terapkan umar bin khattan melainkan menanam semangat demokrasi rakyat adanya gebernur adalah untuk mengondisikan pada propinsi tersebut karena Umar sangat adil yang berwatak keras dan melakukan musyawarah terhadap rakyat untuk menentukan siapa gebernur atau pemimpin propinsi tersebut, akhirpun rakyat pada serentak dan tidak ada yang mengganggu serta aman dari kalangan musuh.
c. Bidang Ekonomi
Ekonomi masa Umar bin Khattab dalam kebijakan secara garis besar mencangkup pendapatan Negara diantaranya : devissa Negara, baitul mal. Jadi sitem yang perekonomian pada massa umar bin affan yang mencangkup pendapatan devisa Negara yaitu dalam perkembangannya umar mengatur segala ospek pemassukan Negara antara lain : Zakat, Fai, ghanimal, jizyah, kharaj dan unsur. Sedangkan yang baitul mal adalah mencangkup gaji pegawai negeri diantaranya: gaji kepala Negara, PNS, dan Tentara.
d. Bidang Peradilan
Peradilan pada masa umar bin khattab diadakan pemisah tugas pemerintahan dan kekuasaan peradilan. Namun, pada masalah masih diatasi oleh wewenang perdata saja & mengangkat qadhi.
Jadi, kesimpulan pada massa itu umar bin khattab melakukan pengangkatan qadhi yaitu yang mengatur dan mengurus pemerintahan ke suatu daerah.
e. Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian Umar membangun kanal-kanal irigasi, sumur-sumur dan tangki di wilayah kekuasaannya yang luas. Ia membentuk Departemen kesejahteraan rakyat, yang mengawasi pekarjaan pembangunan dan melanjutkan rencana-rencana. Sejumlah kanal (terusan) dibangun di Khuzistan dan Ahwas, sebuah kanal yang bernama "Nahr Amirul Mukminin" yang menghubungkan sungai Nil dan laut merah dibangun untuk menjamin pengangkutan padi dari Mesir ke tanah suci. [17]
f. Bidang Pendidikan
Pendidikan pada masa umar bin khattab adalah mencangkup beberapa hal yaitu : misi, visi, tujuan, kurikulum pendidikan, tenaga pendidikan, peserta didik, materi pendidikan,
Jadi untuk bidang pendidikan mencangkup misi dan visi pendidikan antara lain misi dan visinya adalah memantapkan menguatkan keyakinan dan kepatuhan ajaran islam yang dibawa oleh nabi Muhammad, menyediakan sarana dan prasarana dan fasilitas yang memungkinkan, menumbuh semangat cinta tanah air, melahirkan kader umat. Adapun tujuannya adalah menjadikan komitmen yang tulus dan kukuh terhadap pelaksanaan ajaran Islam sebagaimana yang Nabi Muhammad di ajarkan.
Kurikulum di madinah selain berisi materi pelajaran yang berkaitan dengan keagamaan diantaranya al-qur'an, al hadits, hokum islam, kemasyarakatan, kewarganegaraan, dan kesejahteraan. Tenaga pendidikan yang menjadi pendidik dizaman khulafaur rosyidin antara lain adalah abdulloh bin malik, zaid bin zabit, abu dzar gifani. Berkaitan dengan pendidikan Umar bin Khattab merupakan seorang pendidikan yang melakukan penyuluhan pendidikan di kota madinah. Antara lain ulama-ulama islam adalah :
1) Ulama-ulama ahli tafsir
a) Ali bin Abi Thalib
b) Abdulloh bin Abbas
c) Abdulloh bin Mas'ud
d) Ubaya bin ka'b
2) Ulama-ulama sahabat yang banyak meriwayatkan hadits
a) Abu Hurairah (5374 hadits)
b) Aisyah (2210 hadits)
c) Abdulloh bin Umar (2210 hadits)
d) Jabir bin Abbas (1500 hadits)
e) Anas bin Malik (2210 hadits)
f) Umar bin khattab (537 hadits)
3) Ulama ahli fiqih
a) Abu Bakar
b) Umar bin Khattab
c) Ali binAbi Thalib
d) Ubayyah bin Ka'b
e) Muadz bin jabal
f) Abdulloh bin Mas'ud
g) Abu Musa Al Asy ari
h) Abdulloh bin Abbas
Daftar Pustaka
Al-Khandahlawi, Muhammad. 1991. Yusuf Hayat as-Sahabat. Beirut: Dar al-Fikr.
Fuad, AH. Zakki. 2015. Sejarah Peradaban Islam. Surabaya: UIN SA Press. Fuad, AH. Zakki. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Surabaya: UIN SA Press. Haekal, Muhammad Husain. 2003 . Abu Bakar As Shiddiq Yang Lembut Sebuah Dan Studi Analisis Tentang Permulaan Sejarah Islam Sepeninggalan Nabi. Bogor: PT. Pustaka Utera Antarnusa.
Murad, Musthafa. 2007. Kisah Hidup Umar Bin Khattab. Bogor: Dar Al-Fajr .
Nasution Harun. 1992. Ensikopedi Islam di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Priadi Hadi. Ekspansi Khalifah Umar bin Khattab, dalam https://akulahakuhadifreedom.blogspot.com/2016/12/ekspansi-khalifah-umar-bin-khattab.html?m=1 , diakses pada tanggal 1 oktober 2018.
Rahmatullah, Muhammad. 2014. "Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Al- Shiddiq". Jurnal of Islamic studies, Vol.4, No.2.
[1] Harun Nasution, e.d, Ensikopedi Islam di Indonesia (Jakarta: Djambatan, 1992), h. 34.
[2] Muhammad Yusuf al-Khandahlawi, Hayat as-Sahabat, (Beirut: Dar al-Fikr, 1991), h.45-46.
[3] Jamil Ahmad, Hundred Great Muslims, (Trj. P. Firdaus), Pustaka Firdaus, Jakarta, 1992, h.11. Dalam AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2016) , h.35.
[4] Ahmad Hasan Firhat, Al-Khilafah Fi Al-Ardh (Jakarta: Cakrawala Persada,1986), H.9. Dalam AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2016) , H.27.
[5] Ahmad Hasan Firhat, Al-Khilafah….Hal. 37. Lihat Juga Qurais Shihab, Membumikan A-Qur'an. (Bandung:Mizan, 1993) H.37. . Dalam AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2016) , H.27.
[6] Muhammad Rahmatullah,"Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq", Jurnal Of Islamic Studies, ,Vol.4, No.2 (Semtember 2014) h.198
[7] Muhammad Husain Haekad, Abu Bakar As Shiddiq Yang Lembut Sebuah Dan Studi Analisis Tentang Permulaan Sejarah Islam Sepeninggalan Nabi (Bogor: PT. Pustaka Utera Antarnusa,2003), h.29
[8] Muhammad Husain Haekal, Abu Bakar As-Shiddiq Yang Lembut Hati (Bogor: PT. Pustaka Utera Antarnusa, 2003) h.351-355.
[9] Al-Hafidz Jalaluddin as-Suyuti, Tarikh al-Khulafa' (Beirut:Dar al-Fikr, 1394), h. 101. Dalam A.H. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2015) , h.55.
[10] AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2015), h.55.
[11] AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2015), h.56.
[12] As-Suyuti, Tarikh….h. 108. Dalam AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN SA Press, 2015), h.56.
[13] AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2015), h.59.
[14] AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2015), h.60.
[15] Hadi Priadi, Ekspansi Khalifah Umar bin Khattab, dalam http://akulahakuhadifreedom.blogspot.com/2016/12/ekspansi-khalifah-umar-bin-khattab.html?m=1 , Diakses pada tanggal 1 oktober 2018.
[16] Musthafa Murad, Kisah Hidup Umar Bin Khattab,(Bogor:Dar Al-Fajr,2007) H 157-169.
[17] Musthafa Murad Dalam Jamil Ahmad Hundred …. H. 27-28
Download File Khulafa ar-Rasyidin (Abu Bakar As-shiddiq dan Umar bin Khattab)
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku
ConversionConversion EmoticonEmoticon