Loading...

Pembahasan Dinasti Abbasiyah/Khilafah Bani Abbasiyah - Sejarah Peradaban Islam (Izza Nazalia) A5


DINASTI ABBASIYAH

Makalah di susun untuk memenuhi mata kuliah

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dosen pengampu :

Dr. H. Ah. Zakki Fuad, M.Ag.

Di susun oleh :

Izza Nazalia (D01218026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2018

BAB I

DINASTI ABBASIYAH

A. Asal-usul dan pembentukan Bani Abbas.

Munculnya gerakan Bani Abbas sukses melengserkan kekuasaan Bani Umayyah yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. [1]

1. Faktor Eksternal

Deklarasi pengangkatan Yazid sebagai putra mahkota, di samping merupakan penyimpangan dari perjanjian Mu'awiyah dengan Hasan Ibn Ali juga penyimpangan dari prinsip yang diikuti oleh Khulafaur Rosyidin dan sistem kepemimpinan bangsa Arab yang tidak pernah didasarkan atas keturunan. Dengan kata lain tindakan Mu'awiyah telah bertentangan dengan konsep Arab yang lama dan konsep kepemimpinan Islam sebelumnya. Hal ini mengakibatkan munculnya gerakan oposisi di kalangan rakyat dan juga menyebabkan terjadinya peperangan antara sesama kaum muslim. [2]


Jadi faktor eksternal yang membuat lengsernya bani Umayyah yaitu adanya pengangkatan Yazid sebagai putra mahkota yang menimbulkan pertentangan dari banyak pihak. Dan itu adalah kesempatan untuk bani Abbas untuk melengserkan bani Umayyah.

2. Faktor Internal

Pada masa pemerintahan Hisyam Ibn Abdul Malih muncul suatu dinasti yang disebut dinasti Abbasiyah. Sebelum menjadi nama dinasti Abbasiyah, gerakannya dinamai dengan gerakan Hasyimiyah dan gerakan Hasyimiyah ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu golonga Alawiyah dan golongan Abbasiyah. Dua golongan ini masing-masing mengharapkan jabatan khalifah. [3]

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor internal lengsernya bani Umayyah adalah ketidak puasan golongan bani Hasyim terhadap tindakan bani Umayyah. Dan juga bani Hasyim memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi khalifah.

Menurut Ahmad Syalabi, ada tiga langkah yang dirancang Muhammad Ibn Ali untuk mngatur dan strategi gerakannya. Pertama, seruan tentang hak khalifah. Kedua, menghasut rakyat untuk menentang pemerintahan bani Umayyah dan mempersiapkan diri untuk menerima ajaran baru. Ketiga, membentuk paksi Hamimah, Kufah dan Khurasan. [4]

Oleh karena itu, terjadilah perang siffin antara bani Umayyah dan Hisyam (Abbasiyah). Dan setelah adanya pemberontakan yang dilakukan bani Hasyim akhirnya dinasti bani Umayyah beralih kekuasaan ditangan Bani Hasyim. Dan nama bani Hasyim dirubah menjadi bani Abbasiyah. Dan bani Abbasiyah merasa bahwa mereka pantas menjadi khalifah karena nasabnya lebih dekat dengan Nabi Muhammad.

B. Perluasan wilayah pada masa Bani Abbas.

Luas daerah kekuasaan Khilafah Bani Abbas tidak sama dengan luas kekuasaan Khilafah Bani Umayyah. Kekuasaan khilafah Bani Abbas tidak diakui di Spanyol, seluruh Afrika kecuali Mesir, tetapi hanya sebentar. [5]

Pada awal kekhalifahan bani Abbasiyah menggunakan Kufah sebagai pusat pemerintahan, dengan Abu al-Saffah sebagai khalifah pertama. Dan khalifah penggantinya adalah Abu Ja'far al-Mansur dan memindahkan pusat pemerintahan ke Bagdad. Dinasti Abbasiyah mengalami pergeseran dalam mengembangkan pemerintahan, sehingga dapat dikelompokkan masa bani Abbasiyah menjadi lima periode. [6]

Pemerintahan bani Abbasiyah menjadi lima periode, dan di lima periode tersebut ada pengembangan atau perluasan wilayah yang bertujuan untuk memperluas daerah kekuasaan islam.

Pada periode pertama dinasti Abbasiyah masih menekankan pada kebijakan perluasan daerah. Kalau dasar-dasar pemerintahan Bani Abasiyah ini telah diletakkan dan dibangun oleh Abu Abbas al-Saffah dan Abu Ja'far al-Mansur, maka puncak keemasan dinasti ini berada pada tujuh khalifah sesudahnya, sejak masa Khalifah al-Mahdi hingga Khalifah al-Wasiq. Zaman keemasan telah dimulai pada pemerintahan pengganti Khalifah al-Ja'far, dan mencapai puncaknya dimasa pemerintahan Harun Al-Rasyid. [7]

Jadi pada periode pertama bani Abasiyah lebih focus untuk memperluas daerah kekuasaannya.

C. Kemajuan ilmu-ilmu

1. Kemajuan ilmu agama, filsafat dan sains

Kemajuan dinasti Abasiyyah dalam bidang agama, filsafat dan sains tidak bisa dilepaskan dari keberadaan kota Baghdad sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Baghdad adalah sebuah kota yang didirikan atas inisiatif al-Mansur yang terletak di sebelah barat sungai Tigris dikerjakan selama empat tahun oleh 100 ribu karyawan dan arsitektur dengan biaya 4000,833 dirham. [8]

Karena kota Baghdad adalah pusat perdagangan dan kajian ilmu pengetahuan dan teknologi. Di kota Baghdad didirikan "Darul Hikmah" sebagai pusat ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka, banyak sekali yang mengunjungi dan banyak sekali ilmuan yang mengkaji ilmu-ilmunya di kota Baghdad. Dan umat islam juga tidak hanya mempelajari ajaran agama islam saja. Tetapi juga mempelajari ilmu pengetahuan.

2. Kemajuan ilmu-ilmu agama

Pada zaman Abbasiyah ilmu-ilmu agama yang banyak yang berkembang seperti ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu kalam dan ilmu tasawuf.

a. Ilmu tafsir

Ilmu tafsir dalam masa ini sangat berkembang pesat, karena banyak orang-orang non-arab yang membutuhkan makna dan penafsiran Al-qur'an. Penfsiran al-Qur'an berkembang tidak hanya dengan penafsiran makna tetapi penafsiran "Bil al Ma'sur dan Bi al Ro 'yi". [9]

Oleh karena itu, pada masa pemerintahan bani Abbasiyah pertam kali menyusun Tafsir dan memisahkan antara Tafsir dan Hadis. Dan ahli tafsir pada masa bani Abbas adalah Abu Yunus Abdus Salam Al Qozwani.

b. Ilmu hadis

Pada zaman sebelumnya belum ada pembukuan Hadis secara formal seperti Al Qur'an. Oleh karena itu sejarawan menganggap masa pembukuan Hadis secara sistemik dimulai pada zaman Daulah Abasiyyah. Penggolongan Hadis dari aspek periwayatannya, sanad, matan yang akhirnya bisa diketahui apakah Hadis itu shahih, hasan, dhoif juga terjadi pada masa Abasiyyah. [10]

Jadi pada masa ini diadakan kajian yang mendalam untuk menyeleksi hadis. Dan kemudian dibentuk dalam kitab-kitab. Pada masa bani Abbas ini ada beberrapa ulama' ahli hadis, yaitu Imam Muslim, Imam Bukhori, Imam Turmudzi, Ibnu Majjah, Imam Nasa'I, Abu Daud.

c. Ilmu kalam

Ilmu kalam adalah ilmu yang mempelajari tentang ketuhanan. Dan peran ilmu kalam saat masa bani Abbasiyah sangat berpengaruh besar untuk membela agama islam dari pham Yahudi dan Nasrani.

Dalam ilmu kalam para teolog terfokus pada bidang aqidah sebagai obyek bahasan yang meliputi keesaan Tuhan, sifat-sifat, perbuatan Tuhan dll. Pada masa ini para Ulama' kalam terbagi menjadi dua aliran, pertama aliran yang mengikuti pemikiran salaf yang diwakili oleh Mu'tazilah. Aliran salaf berpegang pada arti Lafdiyah atau tekstual dalam mengartikan ayat-ayat mutasabihat. Sedangkan aliran rasionalis memakai atau ra'yu dalam mengartikan ayat. [11]

Jadi ilmu kalam pada zaman Abbasiyah tidak hanya mengembangkan pemikiran agama tetapi juga mengembangkan pemikiran sosial dan teknoogi. Dan ulama' yang terkenal adalah Abu Huzail al-Allaf

d. Ilmu fiqh

Pada masa bani Abbas ini terdapatnya empat ulama' Fiqh yang terkenal pada saat itu dan sampai sekarang, yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hambal. Keempat ulama' Fiqh tadi yan paling terkenal dalam dunia Islam dan penyebarannya paling luas sampai sekarang. [12]

e. Ilmu tasawuf

Pada zaman bani Abbas juga berkembang ilmu tasawuf. Ilmu ini mempunyai pengaruh yang sangat besar kepada kebudayaan islam.

Ilmu Tasawuf ini menyebar di penjuru negeri Islam di wilayah Abasiyyah yang dibawa oleh para sufi-sufi terkemuka seperti:

1) Al-Qusyairi, nama lengkapnya Abu Kasim Abdul Karim bin

2) Hawzin al Qusairi. kitabnya yang terkenal adalah Ar-Risalah al-Qusyairiyah.

3) Abu Haffas Umar bin Muhammad Sahabuddin kitabnya yang terkanal adalah Awariful Ma'arif.

4) Imam al Ghazali salah satu Ulama' Tasawwuf yang terkenal yang lahir di Thus abad ke-5 Hijriyah. Kitabnya yang terkenal adalah Ihya'Ulumuddin yang memuat gabungan antara ilmu tasawwuf dan ilmu kemasyarakatan, kitab-kitabnya yang lain Al Basith, Maqosidu Falsafah, Al munqizu mina Dhalal, dll. [13]

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu agama yang berkembang saat itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan keberagaman sampai saat ini.

D. Factor-faktor kemunduran Bani Abbas.

Setelah berakhir kekuasaan dinasti saljuk, dinasti Abbasiyah mengalami kemunduran. Dan pada periode ini khalifah Abbasiyah tidak berad dibawah kekuasaan dinasti-dinasti tertentu.

Adapun factor-faktor yang mengalami atau penyebab kemunduran dinasti tersebut yaitu: [14]

1. System komunikasi yang masih lemah dn tidak maju.

2. Karena tidak adanya suatu system dan aturan yang baku yang menyebabkan sering ada pergantian putra mahkota.

3. Munculnya diasti-dinasti kecil.

4. Adanya perselisihan antara tentara, istinah dan elit politik lainnya.

5. Adanya serangan dari bangsa Mongol.

6. Terjadinya perang salib yang berkepanjangan.



[1] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA Press, 2014) Hal 146

[2] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, …., hal 147

[3] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, …., hal 149

[4] Ahmad Syalbabi, Al-Tarikh al-Islam (Kairo: Maktabah an Nadliyah, 1978) hal 27 dalam buku Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA Press, 2014) Hal 150

[5] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA Press, 2014) Hal 155

[6] Sulthon Mas'ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA Press, 2014) hal 101

[7] Sulthon Mas'ud, Sejarah Peradaban Islam, …., hal 102

[8] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA Press, 2014) Hal 156

[9] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, …., hal 158

[10] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, …., hal 159

[11] Montgomery Watt, Kejayaan Islam, trj, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), hal. 142. Dalam buku Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA Press, 2014) Hal 160

[12] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA Press, 2014) Hal 161

[13] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, …., hal 162

[14] Sulthon Mas'ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA Press, 2014) hal 109


Download Link




Download File Dinasti Abbasiyah/Khilafah Bani Abbasiyah
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku




Gunakan Tampilan : Mode Desktop | Mode Desktop