SEJARAH MUNCULNYA PERSOALAN TEOLOGI
DALAM ISLAM
Makalah
disusun untuk memenuhi mata kuliah
Aqidah Ilmu Kalam
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. KH Ali Mas’ud, M. Ag, M.
Pd.
M Fahmi, S.Pd.I, M.Hum, M.Pd.
Disusun Oleh :
Adinda rachmi firdaus (D91218114)
Putri ayu nur wachidah (D71218093)
Ahmad
Fadhlullah (D91218115)
Ach. Syukron
N. (D91218110)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Ilmu Kalam PAI.
Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan makalah ini memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Ilmu Kalam
dari BapakM. Fahmi, S.Pd.I, M.Hum, M. Pd. Untuk mengetahui tentang
Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas. kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Surabaya, 19 September
2018
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam
menjalani kehidupan suatu hal yang kita mantapkan adalah aqidah/keyakinan
kepada Allah SWT. Rasanya aktifitas sehari-hari tak ada gunanya jika tidak
didasari dengan keimanan yang kuat. Dalam kajian ini kita tela mengenal teologi
islam yang membahas tentang pemikiran dan kepercayaan tentang ketuhanan. dalam
kehidupan sehari harikita banyak menjumpai perbedaan perbedaan pemikiran dan
aqidah yang mengiringi, dan kita harus pandai dalam memilih dan memilahnya
dengan berlandaskan al-qur’an dan hadits.
perbedaan
pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan. semuanya memiliki
pendapat masing masing tentang tauhid/keyakinan atau hal tentang ketuhanan. dan
kita sebagai orang yang memegang agama allah harus mengetahui manakah pemikiran
yang benar dan yang salah, dalam memandangnya kita harus berpegang teguh pada
al-qur’an dan al-hadits. hal ini merupakan hal penting yang harus di
pelajariagar apa yang menjadi keyakinan kita tentang allah tidak salah, dan
seandainya apabila keyakinan kita salah tentang-nya maka kita bisa saja kita
dianggap orang keluar agama islam.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
pengertian dari Teologi Islam?
2.
Bagaimana
sejarah munculnya persoalan teologi islam ?
C.
TUJUAN
MAKALAH
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari Teologi Islam
2.
Untuk
mengetahui sejarah munculnya persoalan teologi islam
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Teologi Islam
Istilah
“Teologi Islam”, terdiri dari dua kata yang memiliki pengertian tersendiri,
yakni kata “teologi” dan kata “islam”. Bila kedua kata ini diketahui
pengertiannya secara komprehensif, kemudian dikaitkan kata satu dengan kata
lainnya. sehingga akan melahirkan pengertian yang utuh tentang “teologi islam”
maka teologi islam adalah ilmu yang secara sistematis membicarakan tentang
persoalan ketuhanan dan alam semesta menurut perspektif islam yang harus
diimani dan hal hal lain yang terkait dengan ajaran islam yang harus diamalkan
guna mendapatkan keselamatan hidup dunia dan akhirat.
adapun
peberapa pendapat tentang teologi islam menurut beberapa ahli :
1. menurut Wiliam L. Resse, teologi berasal dari bahasa inggris
yaitu theology adalah pemikiran ketuhanan
2. menurut wiliam ochkam, teologi adalah disiplin ilmu yang
membicarakan kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan
3. menurut ibnu khaldun, teologi adalah disiplin ilmu yang
mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil dalil
rasional [1]
B. Sejarah munculnya persoalan teologi islam
Setelah
rasulullah saw wafat peran ketika nabi muhammad saw mulai menyiarkan ajaran
islam di makkah, kota ini memiliki sistem kemasyarakatan yang terletak di bawah
pimpinan bangsa qurais. sistem pemerintahan pada masa itu dijalankan melalui
majlis yang anggotanya terdiri dari kepala kelpala suku yang dipilih menurut
kekayaan dan pengaruh mereka dalam masyarakat. tetapi, pada saat nabi muhammad
diangkat sebagai pemimpin dia mendapat perlawanan dari orang orang kafir
qurais. Akhirnya, nabi saw bersama pengikutnya terpaksa meninggalkan makkah dan
hijrah ke yastrip (madinah) pada tahun 622 M. setelah hijrah ke madinah nabi
muhammad saw diangkat menjadi pemimpin agama dan kepala pemerintahan. inilah
awal mula terbentuk sistem pmerintahan islam pertama, yakni dengan berdirinya
negara islam madinah.[2]
sebagai khalifah digantikan oleh para sahabat
sahabatnya yang disebut dengan khulafaur rasyidin yakni abu bakar umar bin
khatab utsman bin affan dan ali bin abi Thalib. Namun ketika pada masa utsman
bin affan mulai timbul adanya perpecahan antar umat islam yang disebabkan oleh
banyaknya fitnah yang timbul pada masa itu. sejarah mencatat, akibat dari
banyaknya fitnah yang ditimbulkan pada masa itu menyebabkan perpecahan pada
umat islam dari masalah politik sampai pada masalah teologis[3].
Awal
kemunculan dalam islam terjadi pada saat khilafah islamiyah mengalami
pengalihan kepemimpinan dari utsman bin affan ke ali bin abi tolib. masa
pemerintahan ali merupakan puncak kekacauan dan awal perpecahan di kalangan
umat islam. namun bibit bibit perpecahan itu mulai muncul pada akhir kekuasaan
utsman. awal mulanya bisa kita simak sejak kematian utsman bin affan ahli
sejarah menggambarkan utsman sebagai orang yang lemah lembut dan tak sanggup
menentang ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh itu untuk menjadi
gubernur (nepotisme). dikarenakan pada masa pemerintahan utsman terjadi
nepotisme (memilih orang bukan atas dasar kemampuannya tapi atas dasar keluarganya
banyak kaum muslimin yang membenci yang meninggalkan khalifah utsman bin affan
perasaan tidak senang akan kondisi ini mengakibatkan timbulnya pemberontakan
seperti adanya lima ratus pemberontak, ada sekelompok pemberontak mau menyerang
kholifah utsman bin affan namun usaha tersebut gagal karena ali, tholhah dan
zubair berada di kediaman utsman bin affan, setelah kejadian tersebut ali,
tholhah,zubair dan muawiyah beserta sahabat yang lain bergegas menjaga ke
diaman utsman bin affan selama 40 hari. Akhirnya Ali dan Muawiyah kewalahan dan
para pemberontak berhasil membunuh Utsman bin Affan pada waktu sholat subuh,
ketika beliau membaca alqur’an setelah itu para pemberontak membunuh semua
keluarga yang ada di ruangan tersebut,
setelah utsman wafat Muawiyah
selaku gubernur pada masa itu meminta kepada Ali Tolhah dan Zubair untuk
mencari siapa pembunuh Utsman bin Affan dan mencari pengganti Kholifah Utsman
bin Affan. tetapi ia mendapat tantangan dari pemuka pemuka yang ingin menjadi
khalifah, terutama tolhah dan zubair dari makkah yang mendapat sokongan dari
aisyah. tantangan ini dapat di patahkan ali dalam perang yang terjadi di irak
tahun 656 M yang di kenal dengan perang jamal. tolhah dan zubair mati terbunuh
dan aisyah dikirim kembali ke makkah.
Tantangan
yang lain datang dari pihak muawiyah, gubernur damaskus dan keluarga dekat
usman. Dia menuntut Ali supaya menghukum pembunuh utsman, bahkan pihak Muawiyah
menuduh bahwa ali turut campur dalam soal pembunuhan itu. Sehingga terjadi perang
saudara (perang Siffin) yaitu perang antar Ali bin Abi thalib dengan Muawiyah
bin abi sofyan. dalam peperangan itu pihak ali hampir saja menang, akan tetapi
dengan liciknya pihak Mu’awiyah bin abi sofyan meminta berdamai dengan
mengangkat al-Qur’an yang biasa dikenal dengan peristiwa Tahkim (Arbitrase).
Dalam menanggapi hal ini pihak Ali ada yang setuju dan ada yang tidak, sehingga
menyebabkan perpecahan antar pihak, yakni kaum Khawarij yang tidak setuju
dengan Tahkim (Arbitrase) dan Syi’ah yang mendesak Ali untuk menyetujui Tahkim
dan menyetujuinya. Sebagi perantara diangkat dua juru bicara yaitu Amr Ibn
al-‘as dari pihak Muawiyah dan Abu musa al-asy’ari dari pihak Ali. Dalam
pertemuan itu, kelicikan Amr mengalahkan perasaan taqwa Abu Musa dan menghasilkan
sebuah kesepakatan. Isi kesepakatan itu adalah bawasannya mereka berdua sepakat
untuk menurunkan jabatan dari kedua pemimpin yang bertentangan, Ali dan
Mu’awiyah dihadapan umum. Pada saat itu Amr mempersilahkan Abu Musa untuk naik
ke atas mimbar terlebih dahulu dengan alasan Abu Musa lebih tua darinya.
Setelah Abu Musa menurunkan Ali bin Abi Thalib dari jabatannya sebagai khalifa.
Amr kemudian naik keatas mimbar, bukannya menurunkan Muawiyah dari jabatannya
malah membaiat Muawiyah sebagai Khalifah. Sontak pihak Ali kaget, mereka merasa
marah dan kecewa karena tindakan pihak Muawiyah yang bermain licik. Peristiwa
ini merugikan bagi pihak Ali dan menguntungkan pihak Muawiyah. Khalifah yang
sebenarnya Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah hanyalah seorang gubernur, dengan
peristiwa ini jabatan naik menjadi khalifah yang tidak resmi.
Sikap Ali
yang menerima dan mengadakan arbitrase ini, sungguh dalam keadaan terpaksa, tidak
disetujui oleh sebagian tentaranya. Mereka berpendapat bahwa hal serupa tidak
dapat diputuskan oleh arbitrase manusia. Putusan hanya datang dari Allah dengan
kembali kepada hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an. La hukma illa lillah
(tidak ada hukum dari Allah) atau La hakama illa Allah (Tidak ada pengantar
selain dari hukum Allah), menjadi semboyan mereka. Sebagian pengikut Ali yang
tidak setuju dengan peristiwa ini yang disebut golongan Khawarij, yaitu orang
yang keluar dan memisahkan diri
Karena
mereka menganggap Ali bersalah, maka mereka memusuhi golongan Ali. Sejak saat
itu Ali sekarang menghadapi 2 musuh, yaitu Mu’awiyah dan Khawarij. Karena
selalu mendapat serangan dari kedua pihak ini Ali terlebih dahulu menfokuskan
usahanya untuk menghancurkan Muawiyah. Setelah berhasil mengalahkan Khawarij
Ali terlalu lelah untuk meneruskan peperangan dengan Muawiyah. Mu’awiyah tetap
menjabat sebagai khalifah diDamaskus. Setelah Ali bin Abi Thalib wafat, dengan
mudah Muawiyah dapat memperoleh pengakuan sebagai khalifah umat islam pada
tahun 661 M.
timbulnya
aliran-aliran tidak terlepas dari berbagai peristiwa politik pada masa itu yang
pada akhirnya menimbulkan persoalan teologi. Seperti halnya golongan khawarij
yang menganggap bahwasanya Ali, Muawiyah, Abu Musa al asy’ari dan lain-lain
yang telah menerima tahkim adalah kafir dan kaum khawarij menganggap mereka
harus dibunuh. khawarij mempunyai ajaran pokok tentang teologi, bahwasannya
mereka berpendapat orang yang melakukan doasa baik kecil maupun besar adalah
sesuatu yang salah dan mereka menghukuminya sebagai orang kafir . dari sini
mereka mengkafirkan ali, muawiyah, abu musa al asy’ari dan amr bin ash karena
berbuat salah dalam kepemerintahan. dalam memahami ayat al qur’an khawarij
lebih berpegang dalam dhohirnya saja seperti contoh firman Allah “... tetapi
orang-orang yang dholim terhadap ayat-ayat Allah adalah orang yang ingkar
(juhud).” Menurut pemahaman mereka orang dzalim itu kufur. Demikian pula dalam
memahami surah Ali Imran ayat 91” ... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap allah, yaitu ( bagi ) orang yang sanggup melakukan perjalan ke
baitullah, Siapa yang mengingkari maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari
semesta alam.” menurut pemahan mereka orang yang meninggalkan haji hukumnya
dosa dan kafir.[4] Dan kaum
khawarij juga memandang bahwa orang yang melakukan dosa besar dan tidak
bertaubat, maka mereka adalah orang kafir yang kelak kekal didalam neraka.[5]
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwasannya
persoalan teologi berawal dari persoalan politik pemerintahan, tidak sedikit
berimbas terhadap tatanan kehidupan masyarakat sosial yang secara tidak
langsung ikut terlibat serta menjadi bagian didalamnya, berbagai kalangan
bersaing untuk mempertahankan faham faham mereka, hingga menimbulkan
perselisihan di dalam golongan itu sendiri.
adapun pengaruh atau imbas dari
teologi itu sendiri adalah :
1. terpecahnya
umat islam dalam beberapa sudut pandang
2. perselisihan
dalam suatu golongan
3. timbulnya
pemberontakan
4. implikasi
dalam persoalan politik
5. implikasi
aqidah
Daftar Pustaka
·
MKD
tim, ilmu kalam (Surabya:UIN Sunan Ampel Press)39 – 40
·
Dr.Rozak Abdul,
ilmu kalam (cv pustakan : 2007) 51.
[4]
Tim MKD, ilmu kalam (Surabya:UIN Sunan Ampel Press)39 - 40
[5]
Dr.abdul Rozak, ilmu kalam (cv pustakan : 2007) 51.
Download Link
Download Makalah SEJARAH MUNCULNYA PERSOALAN TEOLOGI DALAM ISLAM (Format Docx.)
ConversionConversion EmoticonEmoticon