Loading...

Dunia Islam Abad XIX dan XX - Sejarah Peradaban Islam (Hawa Dewi Samudra) A7


BAB II

PEMBAHASAN

A. Dunia Islam Abad Ke-XIX

1. Penetrasi Kolonial Barat Terhadap Dunia Islam

Awal mula penetrasi Negara barat terhadap Islam yaitu dengan dimulainya beberapa faktor. ekspansi yang dilakukan oleh bangsa Eropa. Bangsa Eropa memulainya dengan menembus lautan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang membatasi gerak mereka. [1] Mereka melakukan banyak penelitian yang akhirnya membawa mereka ke Tanjung Harapan (1498 M), benua Amerika dan kepulauan Hindia. Dari sini mereka menemukan dua penemuan yang berharga yang membawa perekonomiannya lebih maju yaitu dengan tidak bergantungnya jalur lama yang dikuasai oleh kaum muslim.


Tak lama setelah itu, dimulailah kemajuan bangsa Barat yang melampaui kemajuan bangsa Muslim. [2] Kemajuan Barat dipercepat dengan penemuan dan berkembangnya ilmu pengetahuan. Penemuan mesin uap yang menambah semakin pesatnya revolusi perdagangan. Teknologi perkapalan dan militer yang berkembang pesat dan juga penguasaan beba terhadap jalur laut yang membawa bangsa barat untuk dapat menjangkau ranah-ranah dagang diseluruh dunia tanpa ada hambatan dari lawan atau musuh.

Terdapat faktor faktor lain juga yaitu seperti saat perjanjian Turki dengan Rusia (1768-1774 M) yang menghasilkan perjanjian Traktat Kainarji yang lebih menguntungkan Rusia terutama di Semenanjung Balkan dan laut Hitam.Selanjutnya saat Napoleon Bonaparte menaklukan Mesir dan invasi Perancis terhadap Palestina pada tahun 1798 M. Atau saat proklamasi Montenegro Terhadap Turki tahun 1779. [3]

Hal ini jelas terlihat bahwa keuntungan Negara Barat lebih unggul daripada dunia Islam. Kekuatan seperti ini yang nantinya perlahan-lahan mengeliminasi masyarakata Islam. Faktor lain juga yaitu dengan mulai ditemukannya dan berkembangnya ilmu pengetahuan. Juga bangsa Eropa telah menjadi penguasa lautan yang tidak lagi melewati jalur darat yang dikuasai oleh bangsa muslim.

Satu persatu negeri negeri yang berada di bawah kekuasaan Turki jatuh ke tangan Barat. Al Jazair berhasil direbut Prancis 1830, disusul Tunisia pada tahun 1881, dan Maghribi (Maroko) pada tahun 1911. Pada tahun yang sama (1911) Libia jatuh ke tangan Italia. Pada tahun 1882 Inggris berhasil merebut Mesir pada tahun 1917 menyusul Irak jatuh ke tangannya. Negara-negara inilah yang jauh dari jangkauan kekuasaan.

2. Kemunduran Dunia Islam

Mengenai sebab-sebab kemunduran ini sebagaian para ahli menganggap karena tertutupnya pintu ijtihad [4] dan mencukupkan diri dengan pusaka pikir imam empat (Maliki, Hanafi, Hambali dan Syafi'i). Murid-murid dari empat imam ini menganjurkan untuk hidup dengan apa yang ada, tetapi disini menjadi kerigian terbesar umat muslim berabad-abad lamanya. Semestinya umat isla berfikir dan berani dalam megambil peradaban, lebih lebih dalam bidang hukum. Taklid merajalela, kebodohan merata, dan keyakinan akan agamanya sendiri menjadi beku. Kekacau dalam memahami system ini menjadikan umat muslim menjadi orang orang yang kolot akan kebenaran dan keberanian yang perlu ditegakkan. Kekacauan dalam system hukum telah merusak kesegaran dalam berfikir dan kemauan untuk lebih maju. Dari sinilah kita mudah dijajah oleh bangsa asing yang menjadikan kemunduran umat islam.

Sementara itu menurut Amir Sakib Arsalam dalam bukunya : " Limasha Ta-akharal Muslimun Wa-taqaddama Ghairuhum" menyebutkan bahwa kemunduran umat islam disebabakan oleh beberapa faktor antara lain :

a. Kebodohan

b. Sifat canggung atau kekurangan ilmu pengetahuan dan sifat ini sebenarnya lebih menguatirkan dari pada kebodohan biasa, sebab orang yang bodoh apabila Allah memberikan seorang panutan ia akan tunduk kepada penuntunnya dan tak akan menyangkal kepadanya.

c. Kerusakan budi pekerti, hilangnya perangai yang selalu diperlihatkan oleh Al-Qur'an, lebih-lebih rusaknya budi pekerti para ulama' dan pemimpin agama.

d. Sifat penakut dan pegecut yang ada pada umat Islam padahal sebelumnya umat Islam terkenal akan keberaniannya. Sifat takut dan pengecut ini telah berbaur dalam pikiran umat muslim dan menjadi doktrin yang membuat kita berfikir bahwa bangsa Barat lebih kuat daripada umat muslim. Ketakutan dan kekecutan ini yang setiap hari mengelilingi umat Islam sehingga bangsa Eropa dapat mengalahkan umat muslim. [5]

B. Dunia Islam Abad K e - XX

1. Proses Pembebasan Diri Dari Kolonialisme Barat

Dunia Islam abad XX ditandai dengan kebangkitan dari kemunduran dan kelemahan secara budaya maupun politik setelah kekuatan Eropa mendominasi mereka. Eropa bisa berhasil menjajah umat muslim dikarenakan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mereka yang diterapkan dengan strategi bagus dalam mengelola lembaga pemerintahan. Sehingga umat muslim kalah dengan sebab keterbelakangan dalam segi aspek kehidupan.

Terjadinya penetrasi kolonial barat disebabkan oleh factor ekstern dan intern. Disatu sisi kekuatan militer dan politik Negara-negara muslim menurun, perekonomian merosot akibat onopoli politik antara timur dan barat yang tidak lagi ditangan serta pengetahan yang stagnansi. Tarekat-tarekat diliputi oleh suasana khurafat dan supertisi. Umat Islam dipengaruhi oleh sikap fatalistik. [6]

Pada abad ke 20 dunia Islam mulai merasakan ketidakadilan yang sangat terhadap mereka sehingga mereka mulai bangkit untuk memperoleh kemerdekaan yang selalu kandas jika berhadapan dengan kaum kolonialis sebab militer mereka yang maju.

Upaya yang dilakukan untuk melakukan pembaruan ada dua faktor yakni.

a. Pemurnian ajaran Islam dari unsur unsur yang dipandang sebagai penyebab kemunduran Islam.

b. Menimba gagasan-gagasan pembaruan dan ilmu pengetahuan dari barat. Gerakan itu juga dengan segera memasuki dunia politik. [7]

Permulaan abad XX disemua negeri muslim sudah mulai melakukan kesadaran nasionalisme sehingga menghasilkan negara nasionalis. Tapi masalah mendasar yaitu bagaimana menghadapi keterbelakangan umat Islam menyangkut kemampuan menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat paling penting dalam mempertahankan hidup. Ini juga merupakan faktor yang dapat mengantarkan umat Islam lepas dari cengkeraman barat. Manifestasi dari kebangkitan dunia Islam tersebut menurut Lorthrop, berupa tumbuhnya potensi luar biasa bagi pembentukan dunia baru Islam. [8]

2. Gerakan-Gerakan Pembebasan

a. Pan Islamisme

Pan Islamisme adalah rasa solidaritas bagi umat Islam. Atau dengan kata lain adalah persatuan umat islam. Pencetus Pan Islamisme adalah Sayyid Jamaludhin Al-Afghani(1839-1897M). Al-Afghani pada saat itu melihat bahwa Islam berada dalam kemunduran yang membahayakan. Menurut Al-Afghani kemunduran Islam bukan karena ajaran tadi, tetapi karena umat Islam itu sendiri. Umat Islam terpengaruh oleh paham fatalisme sehingga mereka tetapi dengan pemikiran yang statis, tidak dinamis. [9]

Dilihat dari segi politik, menurut Al-afghani, kemunduran umat Islam karena perpecahan umat, pemerintahan yang absolute, mengabaiakn masalah militer, menyerahkan administrasi kepada orang-orang yang tidak kompeten, dan intervensi asing.

Melihat kondisi umat Islam yang seperti ini, tidak ada cara lain kecuali mewujudkan kembali persaudaraan Islam di zaman klasik. Dengan seperti ini mampu mengobarkan jiwa persaudaraan yang lebih erat sehingga mampu untuk membela Negara Islam.

Pan Islamisme memberikan pengaruh besar sebagai contoh Sultan Abd. Hamid II (1876-1909 M) dari kerajaan Turki Utsmani menyambut baik gagasan ini. Ia mendirikan organisasi propaganda pan Islamisme, dan ia mengirimkan banyak utusan untuk membantu organisasi ini dengan mengirimkannya ke negara-negara Islam, agar dapat bersiap siap untuk mlepaskan diri dari bangsa Barat.

b. Gerakan Nasionalisme

Gerakan nasionalisme adalah gerakan kebangsaan. [10] Gerakan ini berasal dari Barat yang masuk umat muslim melalui persentuhan umt islam dengan Barat saat mereka menjajah dan dipercepat dengan adanya pemuda muslim yang menutntut ilmu di Eropa atau sekolah yang didirikan oleh Eropa di negara muslim. Awalnya para pemuka agama tidak setuju akan ini karena tidak sesuai dengan ukhuah Islamiyah. Akan tetapi penyebarannya begitu cepat mengalahkan pan Islmisme. Gerakan ini banyak mucul di negara Islam setelah perang dunia pertama.

1. Mesir

Masuknya Napoleon ke Mesir (1798) tanpa perlawanan yang berarti dari umat Islam kembali menyadarkan umat Islam akan kebudayaannya. Pada masa selanjutnya menghasilkan gagasan-gagasan besar bagi pemikir dan pemimpin umat islam di Mesir.

2. Turki

Setelah perang dunia pertama, keadaan Turki Utsmani semakin kacau. Turki kehilangan daerah jajahannya bahkan juga hampir punah di muka bumi.Tetapi karena kebangkitan semanagat akhirnya pada taggal 25 juli 1925 ditanda tangani perjanjian Lausanue, dan pemerintahan Musthafa Kemal diakui secara internasional.

3. India-Pakistan

Sejak tahun 1857 setelah hancurnya kerajaan mughal, india menjadi Negara jajahan Inggris. Pembaharuan-pembaharuan para pemikir India memiliki kegunaan masing-masing.

4. Masa Kebangkitan Islam

Sudah diketahui bahwa kemunduran tiga kerajaan besar saat abad ke 18 serta abad ke 19. Lalu umat Islam bangkit dan berjuang untuk terlepas dari bangsa barat pada abad ke 20. Kerajaan terakhir yang masih tersisa yaitu kerajaan Utsmani di Turki. [11]

Pada abad ke 20 ini banyak bermunculan pembaharuan pembaharuan dalam Islam. Gerakan pembaharuan ini, muncul karena dua hal pertama timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak ajaran 'asing' yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam.

Ajaran ini yang membuat mereka menjadi mundur. Mereka mencoba menghapuskan ajaran ajaran seperti ini dan mulai bangkit. Gerakan ini diamakan gerakan reformasi. Kedua pada periode ini bangsa Barat mendominasi dunia dibidang politik dan ekonomi. Persentuhan dengan budaya Barat ini yang membuat umat Islam sadar akan ketertinggalan mereka terhadap bangsa Barat. Ini membuka carawala dan mata umat muslim agar dapat bergerak secara dinamis. Disini mereka mencoba menjadi negara Barat dalam masalah-masalah politik dan peradaban untuk menciptakan balance of power.

Kesadaran akan melemah ini menjadikan wilayah wilayah muslim seperti di benua Afrika, Timur Tengah dan India bermunculan gerakan gerakan pembaharuan atau mungkin usaha pemurnian ajaran Islam. Dengan pengertian dasar dan sasaran yang tidak selalu sama antara satu gerakan dengan gerakan yang lain.

a. Pembaharuan di Jazirah Arab

Pada jazirah Arabia muncul gerakan pemurnian kembali ajaran Islam yang dipelopori oleh Syeh Mohammad bin Abdul Wahab (1703-1792 M) [12] Gerakan mengajak kita untuk kembali kepada ajaran Islam yang murni dengan menafsirkan Al-Qur'an dan hadits secara lebih ketat dan berpedomankan praktek Islam pada zaman nabi dan para sahabatnya. Gerakan ini dikenal denga nama wahabi. Gerakan ini bersekutu dengan seorang kepala suku yaitu Muhammad Ibnu Saud(w. 1765 M). Dari persekutuan ini terbentuklah dinasti Arabiah.

b. Pembaharuan di Turki

Kekalahan besar kerajaan utsmani dalam menghadapi serangan Eropa di Wina (1683 M) menyadarkan akan kemunduranya dan kemajuan yang dialami oleh bangsa Eropa. [13] Usaha pun segera dilakukan dengan mengirim duta - duta ke Negara-negara di Eropa, terutama perancis untuk mempelajari suasana disana secara dekat. Untuk pertama kalinya sekolah militer dibuka. Tidak hanya di bidang militer saja tetapi juga dari bidang yang lain juga, seperti membuka percetakan di Istanbul tahun1727 M, untuk kepentingan kemajuan ilmu pengetahuan. Demikian juga, gerakan penerjemahan buku Eropa kedalam bahasa Turki.

Pada masa ini ada yang tidak puas akan pembaharuan zaman Tanzimat. Gerakan ini dikenal dengan nama gerakan Usmani Muda. Menurut Namik Kemal ahli fikir usmani muda pemerintahan harus didasarkan pada rakyat, dalam arti rakyatlah yang memiliki kedaulatan. Begitu juga pemerintahan konstitusional yang kekuasaan khalifah atau sultan dibatasi oleh syari'ah. Atas dasar inilah dibentuk tiga lembaga yaitu : Dewan Negara, dewan nasional dan senat yang menjadi perantara badan legislative dan eksekutif. [14]

c. Pembaharuan di India

Di India kesadaran akan kemunduran umat Islam bersamaan waktu timbulnya degan Turki. [15] Syah Waiyullah (1702-1762 M) adalah salah satu tokoh pembaharuan Islam di India. Syah Waliyullah hanya melakukan koreksi dan perubahan terhadap kepercayaan dan praktek keagamaan yang telah menyimpang dari ajaran Islam, tetapi melakukan ajaran reformasi ajaran Sufi yang ada. [16] Syah waliyullah berkeyakinan, bahwa dengan mengadakan perbaikan terhadap kepercayaan dan praktek keagamaan umat Islam akan menemukan kembali vitalitas mereka. Pemikiran selanjutnya yang mempengaruhi gerakan pemikiran pembaharuan di India adalah Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-1898 M). [17] Pada tahun 1878 M, ia mendirian Muslim Anglo Oriental College (MAOC) di Aligart. Didaam kurikulumnya terdapat bahasa inggris da mata pelajaran-mata pelajaran mengenai ilmu pengetahuan modern. Dalam usaha menyatukan program pendidikan di kalangan umat islam India, beliau mengadakan Konferensi Pendidikan Islam di tahun 1886 M. Pada tahun 1906 terdapat segolongan cendekiawan muslim yang mendirikan liga muslim yaitu Ali Jinnah yang menjadi gerakan popular di India dan mulai memajukan ide negara tersendiri bagi umat Islam di India. Jika di Turki menghasilkan Negara sekuler maka di India menghasilkan Pakistan sebagai dasar agama.Jamaludhin Al-Afghani adalah pembaharu yang terkenal dimana-mana. Dia sering berpindah - panda tempat karena situasi politik yang tak mendukung.

d. Pembaharuan di Indonesia

Menurut Musyrifah Sunanto, perkembangan pemikiran Islam di Indonesia dapat dilihat dari tiga periode yaitu; periode ketika kepemimpian ulama sangat dominan dimasyarakat muslim, periode ketika peran ulama digantikan oleh pemimpin-pemimpin Islam yang bergerak dibidang organisasi atau kepartaian dalam perpolitikan, dan periode kebangkitan kaum intelektual muslim. [18]

1) Perode ketika kepemimpinan ulama sangat dominan di masyarakat muslim. Periode ini berlangsung sejak datang dan berkembangnya Islam di Inonesia (sekitar abad ke-VII M) hingga berlangsungnya masa penjajahan. Peran ulama sangat penting sebab menjadi sumber rujukan tindakan dan informasi mengeai syariat. Peran ulama tidak tergoyahkan dan menjadi sering menjadi simbol perlawanan dalam perang-perang besar melawan penjajah.

2) Periode ketika peran para ulama digantikan oleh tokoh tokoh organisasi atau partai kepolitikan. Sifat mereka ini didasarkan oleh perkembangan agama yang moderat sehingga menjadikan organisasi sebagai wadah organisasi yang tepat untuk merundingkan segala permasalahan secara kepala dingin.

3) Kebangkitan kaum intelektual muslim periode ini dimulai pada tahun 1970. Munculnya ditandai dengan berbagai literatur yang mencoba mencermati berbagaipersoalan secara sitematis dan terperinci perkembangan dunia intelektual muslim Indonesia. Pada tahun 1980-an sampai 1990-an merebak dikalanga masyarakat berupa buku buku keagamaan. Namun pada masa selanjutnya terdapat beberapa corak pemikiran. [19]

a) Neo modernism adaah pemikiran Islam yang menggabungkan dua pemikiran

b) Sosialisme demokrat adalah yang melihat keadilan sosial dan demokrasi sebagai unsur pokok Islam.

c) Universialisme adalah geraan yang memandang Islam sebagai ajaran yang universal dengan obesi Islam sebagai perangkat nilai alternative dari kemerosotan nilai nilai barat.

d) Neo revivalis sering diartikan sebagai Ikhwanul Muslimin di Mesir. Di Indonesia variannya muncul dari beberapa organisasi seperti Hamas, Hizbut Tahrir, FPI, dan Majelis Mujahidin.



[1] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada,2007), 25.

[2] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II . . . h. 175.

[3] Ahmad Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya : UIN Sunan Ampel Press, 2014) h. 210.

[4] L. Stoddar, , Islam Sejarah Singkat, (Jakarta: Grafindo Persada, 1966 ), hal.300.

[5] Philip K. Hitti, History of the Arabs, (London: The Macmillan, 1974), 159.

[6] Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemukiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1988), h. 88.

[7] Ahmad Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam. . .h. 184.

[8] Muh. Dahlan M. Motivasi kebangkitan dunia isla m, h. 45, Jurnal Rihlah Vol II No.1 Mei 2015

[9] Ahmad Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam. . . hal. 216.

[10] L. Stoddart, The New World of Islam, trj. Mulyadi dkk, h. 14.

[11] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah I I . . . h. 173-174.

[12] Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, h. 112.

[13] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II. . . h. 178-179.

[14] Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. . . h. 102.

[15] Harun Nasution Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. . . h. 104.

[16] Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta : UI Press, 2008), 113.

[17] Harun Nasution , Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. . . h. 106.

[18] Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada,2007), 308.

[19] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II . . . h. 312.


Download Link




Download File Dunia Islam Abad XIX dan XX
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku




Gunakan Tampilan : Mode Desktop | Mode Desktop