Loading...

ARAB PRA ISLAM - Sejarah Peradaban Islam (Ahmad Fikri Afif Abdillah) A1


ARAB PRA ISLAM

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

" SEJARAH PERADABAN ISLAM "

Dosen Pengampu :

Dr.H.Ah.Zakki Fuad,M.Ag

Disusun oleh :

1. Ahmad Fikri Afif Abdillah ( D01218005 )

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2018


A. Arab Pra Islam

a. Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab

Bangsa arab merupakan bangsa yang nomaden atau berpindah-pindah tempat tinggal dan termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras Mediteranian yang meliputi wilayah sekitar laut tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia, dan Irania.


Menurut para ahli, bangsa Arab dibagi menjadi :

1. Arab Aribah meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab Aribah ini juga disebut Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang pada Qathan atau juga disebut Yamaniah karena tinggal di Yaman.

2. Arab muta'arribah atau juga disebut dengan Arab Qahthaniyyah menurunkan kabilah jurhum dan Ya'rib. Dari Ya'rib menurunkan suku besar kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku Himyar adalah Qudla'ah, Tanukh, Juhainah dan Udzrah.

3. Arab Musta'ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku besar, yaitu Kabi'ah dan Mudlar.Dari Kabi'ah muncul kabilah Asad dan kabilah Wail.

Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga guruyn sahara di Afrika hinigga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan dibawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan iklim yang terjadi di jazira Arab bisa dibagi menjadi tiga kawasan:

1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman.

2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerannya yang di tengah dan berhadap hadapan dengan Laut Merah yang beriklim sedang.

3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan.

4. Yaman yaitu daerah yang hiaju terletaak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia.

5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpusah dari ketandusan Arab. Daeah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak melewati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. [1]

b. Agama dan Peradaban Bangsa Arab

Makkah pada saat itu menjadi pusat keagamaan dengan adanya Ka'bah di kota Makkah. Ka'bah adalah tempat untuk berziarah. Di dalamnya terdapat sekitar 360 berhala yang mengelilingi berhala utama yang dinamakan Hubal. Agama dan masyarakat Arab ketika itu mencerminkan realitas kesukuan masyarakat jazirah Arab dengan luas satu juta mil persegi. [2]

Pada saat itu Bangsa Arab memiliki banyak agama-agama yang dianut oleh masyarakat-masyarakatnya. Seperti halnya Paganisme (penyembah berhala) yaitu agama yang pengikutnya pada saat itu termasuk memiliki pengikut yang paling banyak.

Selain Paganisme, terdapat juga agama hanif yang dibawa oleh nabi Ibrahim. Namun agama Hanif ini tidak memiliki pengikut sebanyak agama Paganisme. [3]

Dari bebrapa penjelasan yang terdapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Bangsa Arab pada saat itu adalah bangsa yang yang memiliki sifat rohani dan material. Hal ini dapat dilihat dari banyak nya syair-syair jahili dan karya sastra yang termasuk dalam aspek rohani. Sedangkan dalam aspek material, banyaknya patung-patung yang dibuat dengan unsur seni, bangunan dan lain-lain.

B. Nabi Muhammad Sebagai Pemimpin Agama dan Negara

a. Sirah Nabawy dan Lahirnya Masyarakat Islam

Nabi Muhammad SAW lahir dari seorang ibu bernama Siti Aminah dan ayah yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Nabi Muhammad merupakan cucu dari salah satu tokoh kaum yang berada di Arab khususnya di kota Makkah yang bernama kaum Quraisy. Tanggal lahir nabi Muhammad yaitu 12 Rabiu'ul Awwal pada tahun Gajah. Dinamakan tahun gajah karena pada saat itu terjadi penyerangan Ka'bah oleh raja Abrahah yang menggunakan pasukan bergajah.

Hidup Nabi Muhammad SAW penuh dengan ujian dan cobaan. Tidak hanya pada saat dewasa saja namun ketika masih berada dalam kandungan pun Nabi Muhammad SAW telah diuji oleh ketika baru berusia 2 bulan dalam kandungan ditinggal wafat oleh ayahnya yaitu Abdullah bin Abdul Muthalib.

Pada usia 6 tahun, beliau menjadi yatim piatu setelah ibunya, Siti Aminah meninggal dunia. Beliau kemudian diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib. Namun tidak lama, kakeknya pun meninggalkan beliau dan kemudian diasuh oleh paman beliau yaitu Abu Thalib.

Tanda-tanda kenabian beliau sudah terlihat ketika beliau sedang menemani pamannya berdagan ke Syam. Di Syam, beliau bertemu dengan seorang rahib Nasrani, Bahira. Kemudian Bahira melarang Abu Thalib untuk melanjutkan perjalanan karena khawatir akan bertemu dengan orang yahudi yang berniat membunuhnya.

Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu ketika berusia 40 tahun yang pada saat itu beliau sering bermeditasi di Gua Hira. Perjalanan kenabian dan kerasulan Muhammad yang membawa risalah dan kebahagiaan seluruh umat manusia ternyata tidak selamanya mulus. Banyak yang menolak bahkan membenci beliau, utamanya kaum Quraisy.

Pada awal dakwah nabi Muhammad di kota Makkah, nabi tidak langsung mendakwakan islam secara terang-terangan kepada kaumnya atau dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Beliau menyampaikan ajaran islam hanya kepada sahabat-sahabat terdekatnya saja. Namun, setelah berjalan dakwah nabi selama tiga tahun, turun ayat Al-Qur'an yang mengutus nabi untuk mendakwahkan ajaran islam dengan metode terang-terangan. Dalammetode baru ini, Nabi Muhammad semakin mendapat banyak rintangan , cobaan, ancaman dan siksaan dari kaum Quraisy. Namun hal tersebut tidak membuat Nabi dan para pengikutnya melemah imannya, justru pada saat tersebut pengikut nabi Muhammad menjadi semakin bertambah banyak.

Nabi Muhammad mengalami cobaan yang sangat berat ketika berada di Makkah, oleh karena itu beliau memutuskan untuk hijrah dari Makkah ke Madinah karena kondisi Makkah dinilai sudah tidak kondisif lagi bagi Nabi Muhammad dan pengikut nya karena ancaman dan siksaan dari kaum Quraisy yang semakin manjadi-jadi. Pada saat perjalanan hijrah , Rasulullah bersama Abu Bakar pernah terkepung oleh pasukan kaum Quraisy yang mengejar beliau untuk membunuh beliau. Namun atas sizin Allah SWT, beliau terselamatkan dari kepungan kaum kafir tersebut dan akhirnya sampai di Madinah dengan selamat.

Jika dilihat dari beberapa keterangan mengenai perjalanan Nabi Muhammad SAW di Makkah, maka fungsinya hanya terbatas kepada kepemimpinan keagamaan, belum mencakup hal yang lebih luas karena pada saat itu pengaruh politik kaum Quraisy sangat kuat sehingga kaum muslimin bisa dibilang masih kalah dalam hal politik. [4]

b. Hijrah Ke Madinah dan terbentuknya Negara Islam

Dakwah Rasulullah SAW di kota Makkah selama 13 tahun mengalami banyak rintangan dan cobaan serta siksaan berupa cacian maupun siksaan fisik terhadap Rasulullah dan para pengikutnya oleh kaum Quraisy. Namun Rasulullah SAW dan para pengikut nya menjalaninya dengan sabar dan ikhlas dengan dilandasi aqidah yang kuat.

Ancaman dan segala kekerasan yang telah di lalui oleh Rasulullah SAW tersebut masih dapat diatasi dengan keteguhan aqidah dan kesabaran yang luar biasa. Namun , tekanan yang benar-benar dirasa meresahkan oleh Rasulullah SAW datang ketika istri beliau Khadijah meninggal dunia. Beliau merasa sangat kehilangan karena selama ini Khadijah lah yang menjadi tempat curahan kasih sayangnya. Tidak lama setelah Khadijah meninggal dunia , paman beliau Abu Thalib wafat. Hal ini menyebabkan kesedihan yang amat sangat kepada beliau sehingga pada tahun ini disebut juga amul huzni atau tahun kesedihan. [5]

Kematian Abu Thalib menyebabkan Rasulullah SAW kehilangan pelindung setianya yang selalu menemaninya dalam mengahadapi segala cobaan dan ancaman yang dialami beliau. Kepergian Abu Thalib juga menjadikan peluang para orang-orang Quraisy untuk melakukan tindakan kekerasan dan ancaman kepada Rasulullah semakin besar. Rasulullah tidak pernah mengalami gangguan sekeras yang dialaminya setelah Abu Thalib wafat. Sehingga ada beberapa orang Quraisy yang berani menaburkan pasir kepada kepala beliau. [6]

Dengan segala macam ancaman yang dialami oleh Rasulullah yang semakin meningkat, beliau memutuskan untuk melakukan hijrah ke Madinah untuk menghindari ancaman dan siksaan yang semakin meningkat. Rencana beliau untuk hijrah pun akhirnya diketahui oleh kaum kafir Quraisy. Mengetahui hal itu, kaum kafir Quraisy pun tidak tinggal diam , sebelum Rasulullah SAW berangkat ke Madinah , beliau dikepung oleh kaum Quraisy yang ingin mencegah dan membunuh beliau. Namun atas seizin Allah , beliau di selamatkan dari kaum kafir Quraisy yang mengepung beliau. Beliau pun berhijrah dengan selamat menuju Madinah dengan ditemani oleh sahabat beliau, Abu Bakar.

Kedatangan Nabi dan sahabat-sahabatnya disambut dengan rasa gembira oleh kaum Anshar (penduduk Madinah). Penduduk Madinah memiliki harapan yang sangat besar terhadap nabi Muhammad untuk menjadi penengah dalam konflik berkepanjangan antara dua suku yang berada di Madinah yaitu suku Aus dan suku Khajraj.

Nabi Muhammad SAW melakukan penataan kembali dalam bidang politik di Madinah dengan cara memupuk rasa persaudaraan dan kasih sayang antara sesama umat islam dengan umat yang lainnya. Hasilnya, beliau dapat menciptakan suatu persekutuan yang terdiri dari berbagai suku , etnis, dan agama yang berbeda.

Nabi Muhammad juga berhasil mendirikan negara yang landasannya berdasarkan persamaan, kebebasan, dan persaudaraan. Mereka bersatu atas persemakmuran Islam, dan hal ini sering disebut dengan nama panji Madinah.

Sekitar dalam jangka waktu dua tahun setelah hijrah, nabi Muhammad SAW membuat suatu perjanjian atau piagam yang berisi tentang aturan-aturan yang mengatur tentang hubugan antar komunitas yang berada di Madinah. Piagam tersebut dikenal dengan sebutan Piagam Madinah. Dan piagam ini merupakan konstitusi dari sebuah dasar negara Islam pertama di dunia. [7]

c. Prinsip-prinsip Dasar Nabi Sebagai Kepala Negara

Setiap negara pasti memiliki suatu pemimpin atau yang biasa disebut dengan kepala negara. Begitupun halnya di negara yang telah didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dan penduduk Madinah. Nabi sebagai pendiri negara sekaligus menjadi kepala negara.

Dalam memimpin suatu negara seorang kepala negara harus memiliki landasan atau prinsip-prinsip dasar yang digunakan untuk memimpin suatu negara tersebut. Nabi Muhammad SAW memiliki dua prinsip dasar yaitu:

1. Prinsip Persaudaraan

Nabi Muhammad SAW memberikan anjuran kepada para sahabat dan pengikut-pengikutnya agar senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan. Salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan keimanan serta mempererat rasa persaudaraaan yang dimiliki oleh sesama kaum muslim maupun non muslim pada hal yang bersifat sosial dan kemasyarakatan.

2. Prinsip Musyawarah

Dalam kehidupan ini pasti akan selalu datang sesuatu yang bernama masalah. Begitupun dengan Nabi Muhammad sebagai kepala negara, untuk menyelesaikan suatu masalah yang datang, Nabi Muhammad menggunakan prinsip dasar Musyawarah untuk memcahkan suatu masalah tersebut. Beliau selalu mengumpulkan dan meminta pendapat kepada sahabat serta senantiasa berkomunikasi dengan kaum nya.

Dari kedua prinsip dasar diatas, berkembang menjadi prinsip kemanusiaan, persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, dan prinsip solidaritas serta kebersamaan. [8]

d. Piagam Madinah

Muqaddimah

بسم الله الر حمن الر حيم

Dengan nama Allah Tuhan yang maha pengasih dan penyayang

هذا كتاب من مهمد النبي صلى الله عليه و سلم بين المؤمنين و المسلمين من قريش و يشرب و من تبعهم قلحق بهم وجاهد معهم.

Inilah piagam dari nabi Muhammad SAW diantara orang-orang yang beriman dan memeluk islam yang berasal dari suku Quraisy dan dari Yasrib, dan orang-orang yang mengikuti mereka, mempersatukan diri dan berjuang bersama.

I. Persatuan umat

Pasal 1

انهم امة واحدة من هون الناس

Sesungguhnya mereka adalah satu bangsa satu negara (ummat) yang bebas dari (pengaruh dan kekuasaan) manusia lainnya.

II . Hak Asasi Manusia

Pasal 2

المهاجرون من قريش على ربعتهم يتعاقلون بينهم اخذ الدية واعطانها وهم يقدون عانيهم بالمعرف والقسط بين المؤمنين

Kaum muhajirin dari suku Quraisy tetap mempunyai hak asli, yaitu saling menanggung daan membayar diyat (uang tebusan) diantara mereka (karena pembunuhan) dengan cara yang baik dan adil diantara orang-orang yang beriman.

Pasal 3

و يتو عوف على ر بعتهم يتعا فلو ن معا فلهم اللا و لى و كل طا ئفة تفدى عا نيها با لمعروف و القسط بين المؤ منين

Bani Auf tetap mempunyai hak asli mereka, tanggung menanggung dalam uang tebusan darah. Setiap keluarga mereka membayar bersama uang tebusan dengan baik dan adil diantara mereka.

Pasal 4

و يتو سا عد ة على ر بعتهم يتعا فلو ن معا فلهم اللا و لى و كل طا ئفة منهم تفد ى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين

Bani Sa'idah (dari Yasrib) tetap berpegang teguh pada hak-hak asli mereka, saling menaggung uang tebusan mereka. Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil dinatara orang-orang beriman.

Pasal 5

و بنو الحر ث على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين

Bani Haris (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.

Pasal 6

و بنوجشم على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ مني

Bani Jusyam (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.

Pasal 7

و بنو النجا رعلى ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين

Bani Najr (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.

Pasal 8

و بنو عمر و بن عو ف على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين

Bani Amr bin Auf (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.

Pasal 9

و بنو النبيت على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين

Bani Nabith (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.

Pasal 10

و بنو الاوس على ر بعتهم يتعا قلو ن اللاْ و لى لو كل طا ئفة منهم تفدى عا نيها با لمعر و ف و القسط بين المؤ منين

Bani Aus (dari suku Yasrib) tetap berpegang pada hak-hak asli mereka saling menanggung uang tebusan diantara mereka (diyat). Setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan tebusan dengan baik dan adil diantara orang-orang beriman.

IlI. Persatuan dan Keagamaan

Pasal 11

وانالمؤمنين لايتركون مقرجابيهم انيعطوه بالمعروف فى قداءاوعقل

Sesungguhnya orang yang beriman tidak akan melalaikan tanggung jawabnya untuk memberi sumbangan bagi orang yang berhutang karena membayar uang tebusan darah dengan baik dan adil dikalangan orang-orang beriman

Pasal 12

ولايحالف مؤمن مولى مءمن دونه

Tidak seorangpun dari orang-orang yang beriman diperbolehkan membuat persekutuan dengan teman sekutu dari orang yang beriman lainnya tanpa persetujuan lebih dulu

Pasal 13

وانالمؤمنين المتقين على من بغى منهم اوابتغى دسيعة ظلم اواثم اوعدوان اوفسادبين المؤمنين وان ايديهم عليه جميعا ولو كا ن ولداحدهم

Setiap orang yang beriman dan bertaqwa harus menentang setiap orang yang berbuat kesalahan, melanggar ketertiban, penipuan, permusuhan atau pengacauan di kalangan orang-orang yang beriman. Mereka harus dihukum walau terhadap anaknya sendiri.

Pasal 14

ولايقتل مؤمن سنافى كافرولاينصركافراعلىمؤمن

Tidak diperkenankan seorang beriman membunuh seorang yang beriman lainnya lantaran orang yang tidak beriman tidak diperkenankan seorang yang beriman membantu seorang kafir untuk melawan seorang yang beriman lainnya

Pasal 15

وان ذمة الله واحدة يجدعليهم ادنهم وان المؤمنين يعضهم موالي بعض دون الناس

Jaminan tuhan adalah satu dan merata, melindungi nasib orang-orang yang lemah. Segenap orang yang beriman harus saling menjamin dan setia kawan antar mereka dari gangguan manusia lain.

IV. Persatuan Warga Negara

Pasal 16

وانه من تبعنا من يهودفان له النصروالاسوة غيرمظلومين ولاستناصرعليهم

Sesungguhnya bangsa yahudi yang setia pada negara berhak mendapat bantuan dan perlindungan serta tidak boleh dikurangi haknya dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum.

Pasal 17

وان سلم المؤمنين واحدة لايسالم مؤمن دون مؤمن فى قتال فى سبيل الله الاعلى سواءوعدل بينهم

Perdamaian dari orang-orang yang beriman adalah satu. Tidak diperkenankan segolongan orang yang beriman membuat perjanjian tanpa ikut sertanya segolongan lainnya didalam suatu peperangan di jalan Tuhan. Kecuali atas dasar persamaan dan keadilan diantara mereka.

Pasal 18

وان كل غازية غز ت مصنا يعقب بعضحا بعضا

Setiap penyerangan yang dilakukan terhadap kita (madinah) merupakan suatu tantangan terhadap semuanya yang harus diperkuat oleh seluruh golongan.

Pasal 19

وان المؤمنين يبئ بعضهم على بعض بـمانال دساءهم فىسبيل الله وان المؤمنين والمتقين على احسن هدى واقومه

Segenap orang-orang yang beriman harus memberikan pembelaan terhadap tiap-tiap darah yang bertumpah dialam tuhan. Dan setiap orang yang beriman yang bertaqwa harus berteguh hati atas jalan yang baik dan kuat.

Pasal 20

وانه لا يجيرمشرك ما لا لقد يش ولا يحو ل دوىه على مؤمن

Perlindungan yang diberikan oleh orang musyrik terhadap harta dan jiwa seorang musuh Quraisy tidak diakui

Pasal 21

وانه من اعتبط مؤمنا قتلا عن بينة فانه قودبه الا ان يرضى ولي المقتول وان المؤمنين عليه كافة ولايحل لهم الاقيام عليه

Barang siapa yang membunuh terhadap seorang mukmin disertai bukti terhadap perbuatannya, maka ia harus dihukum bunuh, kecuali ada wali yang rela menerima ganti rugi. Dan orang mukmin harus menutuk perbuatan tersebut dan diizinkan menghukum kejahatan tersebut.

Pasal 22

وانه لا يحل لمؤمن أقر بما فى هذه الصحيفة وآمن بالله واليوم الآخر ان ينصر محدثا ولا يـؤوية وانه من نصره او آواه فان عليه لعنة الله وغضبه يوم القيامت ولايـؤخذ منه صرف ولاعدل

Tidak dibenarkan bagi seorang yang mengakui piagam ini dan percaya kepada Tuhan dan hari akhir akan membantu orang yang salah dan memberikan tempat kediaman baginya. Siapa yang memberikan bantuan dan tempat tinggal bagi pengkhianat negara atau orang yang salah akan mendapat kemurkaan dan kutukan dari Tuhan dihari kiamat nanti. Serta tidak diterima pengakuan dan persaksiannya.

Pasal 23

وانكم مهما اختلفتم فيه من شيئ فان مرده الى الله عن وجل والى محمد صلى عليه وسلم

Apabila ada perselisihan pendapat diantara kamu dalam suatu hal, maka kembalikan penyelesaiannya pada hukum Tuhan dan keputusan Muhammad.

V. Golongan Minoritas

Pasal 24

وان اليهودينفقون مع المؤمنين ما داموامحاربين

Warga negara dari golongan Yahudi memikul biaya bersama-sama dengan kaum mukmin selama negara dalam peperangan

Pasal 25

وان يهود بني عوف امة مع المؤمنين لليهود دينهم مواليهم وانفسهم الا من ظلم واثم فانه لا يـوتخ الا نفسه واهل بيته

Kaum Yahudi dari bani Auf adalah satu bangsa negara dengan orang mukmin. Kaum Yahudi bebas memeluk agama mereka, dan kaum muslimin bebas memeluk agamanya. Kebebasan ini berlaku juga untuk pengikut dan sekutu mereka. Kecuali ada yang mengacau dan berbuat kejahatan yang menimpa diri bersangkutan dan keluarganya.

Pasal 26

وان ليهودينى النجارمثل ماليهودينى عوف

Kaum Yahudi dari bani Najjar diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf.

Pasal 27

وان ليهودينى الحرث مثل ماليهودينى عوف

Kaum Yahudi dari bani Harts diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf.

Pasal 28

وان ليهودينى سا عده مثل ماليهودينى عوف

Kaum Yahudi dari bani Saidah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf

Pasal 29

وان ليهودينى جشم مثل ماليهودينى عوف

Kaum Yahudi dari bani Jusyam diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf

Pasal 30

وان ليهودينى الاوس مثل ماليهودينى عوف

Kaum Yahudi dari bani Aus diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf

Pasal 31

وان ليهد بنى ثعلبه مثل ما ليهودبنى عوف الا من ظلم واثم فا ته لا يوتخ الا نفسه واهل بيته

Kaum Yahudi dari bani Tsa'labah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari bani Auf. Kecuali ada yang mengacau dan berbuat kejahatan yang menimpa diri bersangkutan dan keluarganya.

Pasal 32

وان جفنه بطن ثعلبه كانفسهم

Suku Jafinah adalah bertalian darah dengan kaum Yahudi dari bani Tsa'labah dan diperlakukan seperti bani Tsa'labah

Pasal 33

وان لبنى الشطيبة مثل ما ليهودبنى عوف وان البردون الاثم

Bani Sutheibah diperlakukan sama dengan kaum Yahudi dari bani Auf

Pasal 34

وان موالى ثعلبه كانفسهم

Pengikut dan sekutu bani Tsa'labah diperlakukan sama seperti bani Tsa'labah

Pasal 35

وان بطن يهود كانفسهم

Semua pegawai dan pembela kaum Yahudi diperlakukan sama seperti kaum Yahudi

VI. Warga Negara

Pasal 36

وانه لا يخرج احدسنهم الا باذن محمدصالله عليه وسلم وانه لا ينحجرعلى ثار جرح وانه من فتك فبنفسه فتك واهل بيته الا من ظلم وان الله على ابرهذا

Warga negara tidak diperbolehkan bertindak diluar izin dari Muhammad SAW. Seorang warga boleh bertindak membalas kejahatan terhadap apa yang dilakukan kepadanya. Siapa yang berbuat kejahatan, maka balasannya akan menimpa dirinya dan keluarganya, kecuali dapat membela diri. Tuhan melindungi orang yang setia terhadap piagam ini

Pasal 37

وان على اليهود نفقتهم وعلى المسلمين نفقتهم وان بينهم النصرعلى من حارب اهل هذه الصحيفة وان بينهم النصح والنصيحة والبر دون الاثم وانه لم يأثم امرؤ بـحليفه وان النصر للمظلوم

Kaum Yahudi memikul biaya negara seperti kaum muslimin. Diantara kaum muslimin dan Yahudi berhak membela dan memerangi setiap musuh yang menentang piagam ini. Diantara mereka harus saling menasehati dan berbuat baik serta menjauhi perbuatan dosa. Seorang warga negara tidak dianggap salah atas apa yang diperbuat sahabat atau sekutunya. Pertolongan, pembelaan dan bantuan harus diberikan kepada orang atau golongan yang teraniaya.

Pasal 38

واناليهودينفقون مع المؤمنين ما داسوامحاربين

Warga negara kaum Yahudi memikul biaya bersama-sama mukmin selesai peperangan terjadi

VII. Pertahanan Negara

Pasal 39

وان يشرب حرام جوفهالاهل هده الصحيفة

Kota Yasrib, ibu kota negara tidak boleh dilanggar kehormatannya oleh peserta piagam ini

Pasal 40

وانالجاركاالنفس غيرمضارولااثم

Semua tetangga yang berdampingan rumah harus diperlakukan seperti dirinya sendiri dan tidak boleh diganggu ketentramannya dan dipersalahkan

Pasal 41

وانه لاتجارحرمة الاباذن اهلها

Seorang tetangga perempuan tidak boleh diganggu ketentramannya atau kehormatannya, serta setiap kunjungan harus disertai izin suaminya.

VIII. Pimpinan Negara

Pasal 42

وانه ما كان بين اهل هذه الصحيفة من حدث واشتجار يخاف فساده فان مرده الى الله عزوجل والى محمد صلىالله عليه وسلم وان الله على اتقى ما فى هذه الصحيفة وابره

Setiap pertengkaran atau peristiwa yang terjadi antar pengikut piagam ini harus segera dilaporkan dan diselesaikan menurut hukum Tuhan dan kebijaksanaan Muahmmad SAW.

Pasal 43

وانه لا تجارقريش ولا من نصرها

Sesungguhnya musuh Quraisy tidak boleh dilindungi juga orang yang membantu mereka.

Pasal 44

وان بينهم النصرعلى من دهم يشرب

Dikalangan warga negara sudah berjanji untuk menentang setiap aggressor yang datang menyerang kota Yasrib.

IX. Politik Perdamaian

Pasal 45

واذا دعوا الى صلح يصالحونه (ويلبسونه) فانهم يصالحونه ويلبسونه وانهم اذا دعوا الى مثل ذلك فانه لهم على المؤمنين الا من حارب فى الدين على كل اناس حصتهم من جابنهم الذى قبلهم

Apabila ada negara yang diajak membuat perjanjian perdamaian, dan mereka bersedia, maka perjanjian tersebut harus segera dilaksanakan kecuali mereka menunjukkan permusuhan terhadap agama islam. Dan warga negara wajib mendukung setiap perjanjian damai tersebut.

Pasal 46

وان يهود الاوس مواليهم وانفسهم على مثل مالاهل هذه الصحيفة مع البر الحسن من اهل هذه الصحيفة وان البر دون الاثم

Sesungguhnya kaum Yahudidari bani Aus dan sekutunya mempunyai kewajiban yang sama dalam menjaga setiap perdamaian. Sesungguhnya perdamaian dapat menghilangkan kesalahan.

X. Penutup

Pasal 47

ولا يكسب كاسب الاعلى نفسه وان الله على اصدق مافى هذه الصحيفة وابره وانه لا يحول هذا الكتاب دون ظالم وآثم. وانه من خرج آمن ومن قعد آمن بالمدينة الا من ظلم واثم وان الله جار لمن بر واتقى ومحمد رسول الله صل الله عليه وسلم

· Setiap warga negara yang bekerja dan berusaha, maka usaha tersebut atas dirinya sendiri.

· Sesungguhnya Tuhan menyertai semua peserta piagam ini.

· Piagam ini tidak diperbolehkan melindungi orang yang salah dan berbuat dhalim

· Sesungguhnya (mulai saat ini) orang yang bepergian adalah aman

· Orang yang menetap juga aman kecuali yang dhalim dan berbuat salah.

· Sesungguhnya Tuhan melindungi orang yang berbuat taqwa.

Dan akhirnya Muahmmad adalah pesuruh Tuhan. Semoga Tuhan mencurahkan shalawat dan kesejahteraan atasNya. [9]

Dari piagam Madinah yang telah disebutkan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang kita peroleh bahwa:

a. Suku-suku atau Bani yang berada di Madinah(Bani Haris, Sa'idah, Auf, Jusyam, Najr, dan Bani Aus) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam berperilaku sebagai warga negara di Madinah.

b. Suku-suku tersebut wajib membayar diyat yang telah ditentukan dan tanpa adanya perbedaan dalam hal pembayaran tersebut.

c. Apabila seseorang berbuaat kesalahan, maka harus dihukum sesuai dengan apa yang telah dia lakukan.

d. Semua warga negara harus memiliki rasa tanggung jawab, saling menghormati perbedaan, dan tidak boleh ada konflik antar semua golongan(suku)

e. Semua warga negara dibebaskan dalam beragama atas dasar toleransi.

f. Setiap penduduk yang ingin melakukan sesuatu mka harus terlebih dahulu izin terhadap Nabi Muhammad SAW dan tidak melanggar dari isi Piagam Madinah tersebut.



[1] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban islam(Surabaya: UIN Sunan Ampel press,2014) h 14-15.

[2] Badri Yatim,sejarah peradaban islam(Jakarta:Rajagrafindo Persada,1993)h 9.

[3] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban islam(Surabaya: UIN Sunan Ampel press,2014) h 16.

[4] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban islam................. h 26

[5] Ahmad Rofi' Usmani, Muhammad Sang Kekasih, (Bandung: Mizania, 2009), h 160

[6] Syaikh Abdurrahman Ya'qub, Pesona Akhlak Rasulullah SAW, (Bandung: Mizania, 2005), h 63.

[7] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban islam(Surabaya: UIN Sunan Ampel press,2014) h 27

[8] Ah. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban islam............... h 28-29

[9] 5 Ibn Hisyam,Sirah Al-Nabawiyyah, Juz I (Mesir: Bab al-Halabi, 1955), hal 501-504. Pembagian pasal-pasal dalam piagan ini juga dilakukan oleh AJ.Wensinck dan Montgomery Watt dalam Muhammad at Medina. Dalam tulisan Indonesia , lihat..Zainal Abidin Ahmad, Piagam Nabi Muhammad (Jakarta: Bulan Bintang, 1973), hal. 11-20. Dalam Ah. Zakki Fu'ad, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: 2016), h 17-26.


Download Link




Download File ARAB PRA ISLAM - SEJARAH PERADABAN ISLAM (Format Docx.)
*Note !! : Format penulisan dalam file telah diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku



Previous
Next Post »

Gunakan Tampilan : Mode Desktop | Mode Desktop

iklan banner